Kamis, 11 Agustus 2016

Nur Asmi, Kocak iya bahasa arabnya oke, review pelatihan ROT (part 12)


Memulai Presentasi

Asmi panggilannya. Pertama kali tahu dan kenal saat mengisi Forum Annisa di SMA 5. Saya kira semua peserta semuanya dari perwakilan SMP dan SMA, ternyata ada beliau yang menjadi pembina salah satu ROHIS di salah satu sekolah.

Ketika saya promosi buku pertama saya Asmi menjadi salah satu orang yang memesan Pre-Order. Ketika menuliskan data pemesan itulah baru tahu kalau beliau ternyata anak IAIN.

Berikutnya ketika ingin menyerahkan buku saya yang sudah launching kepada Asmi, karena saat itu dia tidak bisa menghadiri launching buku saya, akhirnya saya harus mengantarkannya langsung karena sudah Asmi juga sudah membayar bukunya.

Yang saya tahu di awal-awal kenal beliau orang yang rajin. Dan satu hal yang kental yaitu bahasa Arabnya. 

Beberapa kali dia membalas sms dengan bahasa arab yang terkadang membuat malu juga karena tidak paham, dan akhirnya bertanya. Usut punya usut ternyata Asmi memang kuliah di jurusan bahasa arab. Wajar saja kalau dia lancar sekali.

Ketika membuka pelatihan public speaking angkatan dua, Asmi menjadi satu-satunya mahasiswa diluar kampus saya yang mengikutinya. Yang membuat saya salut, dia selalu datang paling awal dan tidak pernah absen, saya akui niat mencari ilmunya memang kuat. Padahal jarak yang dia tempuh lumayan jauh. Hampir setengah jam dengan dua kali naik angkot yang berbeda, dan lagi pulang pertemuan sudah sekitar jam setengah enam sore.

Bahkan pernah sekali pertemuan ternyata semua peserta sedang berhalangan, dan belum sempat memberi tahu Asmi datang. Alangkah sia-sianya jika dia tidak mendapatkan apa-apa, namun berpikir juga karena posisi kami hanya berdua. Sambil menunggu berharap ada peserta lain yang datang, Alhamdulillah, ada satu orang yang datang dan kami tetap melanjutkan pertemuan pada hari itu, meskipun singkat, setidaknya tidak ada yang sia-sia.

Setelah beberapa bulan akhirnya saya memutuskan untuk mengadakan pelatihan public speaking eksklusif plus pemberian materi bekal soft copy trainer sebnayak 10 GB. Asmi yang sebelumnya sudah ikut pertemuan, langsung saja mendaftar pelatihan. Yang akhirnya diikuti oleh 8 orang peserta.

Buku Pertama Asmi dengan Nama Penanya
Ketika membawakan materi barulah tahu ternyata Asmi tidak seserius yang saya kira. Asmi cukup kreatif mampu membuat lelucon dalam materinya yang membuat kamu bisa ikut tertawa. Namun satu hal yang selalu ada pada dirinya, yaitu bahasa Arabnya. Dari awal pembukaan memulai presentasi materi Asmi membawakan pembukaan bahasa arab yang saya dan peserta lain cukup dibuatnya melongo, karena kami tidak terlalu tahu artinya secara keseluruhan yang diucapkan Asmi, hehe.

Asmi juga seorang penulis. Beberapa bulan lalu buku pertamanya terbit dengan judul  LETS HAMASAH AND GET THE JANNAH. Buku non fiksi yang menurut ssaya dengan isi yang cukup lengkap. Dengan merangkum kebiasaan muslim dan musslimah ssehari-hari dan bahasa yang ringan tapi berat, nah lho? Buku 
Asmi cukup memberi pengaruh kepada orang banyak.

Salah satunya ketika saya membawa bukunya ketika mengisi motivasi ceramah kepada anak STM di Argamakmur, Bengkulu Utara. Ketika ingin pulang, seorang ustad sekaligus guru di STM itu membeli buku Asmi. Padahal awalnya sempat cemas karena tadinya langsung membuka plastik buku dan membacanya.

Dan tahun ini apresiasi yang melebihi saya, karena Asmi menunjukkan kemampuannya dengan mampu bersaing dengan mahasiswa lain di kampusnya. Jika teman seangkatannya melakukan KKN di sekitar daerah Provinsi Bengkulu, Asmi berkesempatan untuk melakukannya di Negara tetangga Malaysia.


2 komentar:

Haidir Ardiansyah mengatakan...

Titip salam ya untuk Nur Asmi dari kawan lama di Bekasi - Jawa Barat, Alhamdulillah sangat cerdas sekali dia, banyak belajar orang - orang dengannya supaya jadi wanita shalehah :-)

Usamah Izzuddin Al-qosam mengatakan...

Maaf baru buka blog, karen alaptop rusak sebulan ini,
inshaAllah, nnti disapaikan, alhamdulillah beliau suah menjadi guru

Posting Komentar

 
;