Defta Fahrun S, Si Filosofis, Review Pelatihan ROT (Part 8)

Nah ini satu-satunya mahasiswa Hukum yang ikut dalam pelatihan kali ini. Dengan semangat dan senyum bersahabat yang selalu dibawakannya sayapun kadang tersentuh sendiri.

Defta, mahasiswa semester 3 Fakultas Hukum.

Tebak gerak

Sebelumnya saya tidak terlalu mengenal Defta, meskipun ternyata saya sering berpapasan muka dan bertegur sapa dengannya. Dengan suaranya yang lembut, Defta cukup kental memanggil teman laki-lakinya dengan sebutan Akh dan Antum. Terkadang hanya membuatku senyum sendiri.

Pertamakali saya menjadi seorang pemateri untuknya, ketika dia mengikuti pelatihan manajemen Kampus oleh salah satu organisasi. Saat itu saya menjadi pemateri dan dia pesertanya, namun karena peserta yang puluhan saya tidak terlalu memperhatikan. Memang saat akhir sesi mengisi acara saya memberikan info pelatihan yang akan saya adakan dua minggu lagi, saat itu.

Sore, ketika saya menemui salah satu peserta pelatihan untuk mengambil uang pendaftaran, tiba-tiba Defta menghampiri saya dan bertanya tentang pelatihan. Saya menjawab seadanya karena buru-buru dan memberikan kontak. Setelah itu diak ada konfirmasi lagi.

Beberapa hari setelah itu, ketika sore sedang latihan di komunitas seni, Defta menghampiri langsung daftar dan membayar uang pendaftaran, saya sedikit kaget karena tiba-tiba sekali. Namun tetap saya terima dan saya kasih materi yang akan dibawakannya.

Defta menjadi peserta yang cukup antusias dalam mengikuti materi-materi ketika pelatihan. Dan lebih keren 

lagi ketika giliran dia mendapatkan waktu untuk menampilkan presentasinya.

Presentasi Materi

Sesuai jurusannya, Defta

benar-benar memakai ilmunya. Pembukaan pembawaan Materinya Defta menggunakan sumber deari berbagai pandangan hukum yang ada. Dari hukum negara sampai hukum agama.

Saya dan para peserta yang lain, merasa mendapatkan perkuliahan tentang hukum. Benar-benar ilmu yang baru.

Meskipun Defta sendiri merasa kurang dan belum ada apa-apanya, tapi apa yang dilakukannya lebih berbekas, dan hal itu lebih baik. Rendah hati dan tidak puas akan sebuah ilmu, akan membuat kamu terus mencari ilmu.