Selasa, 09 Agustus 2016

Mengejar Ketertinggalan



Sudah berapa banyak ibdaah yang tertinggal selama hidup sampai sekarang, tanyakan kepada diri.

Sudah berapa banyak prestasi yang bisa diraih namun diabaikan, tanyakan lagi pada diri sendiri

Sudah berapa banyak penyesalan masa lampau yang harusnya bisa dikerjakan dan diselesaikan, tanyakan lagi pada diri sendiri.

Akan banyak hal yang terus bisa di olah dan ditanyakan kepada diri sendiri, kenapa hal ini bisa terjadi. Sayangnya masa lalu adalah hal terjauh yang tak bisa di ambil kembali. Jikapun bisa takdir Allah yang sudah menetapkannya dan kita yang sudah menjalaninya tidak sepatutnya mengubah atau sama saja kita tidak rela dengan keadaan yang sudah berjalan.

Sabar dan ikhlas memang diperlukan dalam menjalani kehidupan yang dialami, karena di setiap masa yang dilewati akan selalu ada penyesalan atas apa yang sudah terjadi.

Pernah merasa kesal kepada diri sendiri kenapa tidak bisa menyelesaikan sesuatu seperti yang lainnya?

Pernah marah kepada diri sendiri, kenapa tidak memulai dari dulu bisnis yang seharusnya bisa berjalan?

Pernah merasa kecewa,karena hanya bisa menyakiti orang lain tanpa pernah membahagiakannya?

Yah, tak ada yang bisa kamu lsayakan jika sudah seperti ini. Yang kamu lakukan adalah memperbaikinya.
Mengejar apa-apa yang dulu belum sempat kamu lakukan, dengan tenaga lebih dari yang lain namun tetap tidak dengan memaksakan diri.

Seperti  menulis blog ini. Saya yang mulai bergabung dengan orang-orang yang suka menulis blog, dan mengikuti beberapa blog penulis terkenal dan produktif, menjadi terbakar semangatnya karena hal ini tidak dilsayakan dari dulu. Padahal sudah membuat blog ini semenjak tahun 2012, tapi karena dulu belum paham jadinya hanyalah sebuah blog tanpa isi dan makna.

Sekarang melihat saya yang tertinggal jauh dari orang-orang yang sudah memulai perjalanannya, mau tidak mau harus kukejar dengan berlari. Jika tempoku berjalan sama dengan mereka sekarang tentunya saya akan tetap tertinggal. Cara satu-satuinya adalah mengejar mereka dengan berlari agar mampu menyamai perjalanan mereka.

Dalam menulis blog saya mengusahakan satu hari bisa melakukan minimal 3-5 postingan artikel ringan. Dengan jumlah 200-400 kata paling sedikit. Awalnya memang berat, tapi jika sudah terbiasa malah menjadi mudah. Paling sedikit dalam 1 jam saya bisa membuat 2 artikel ringan.

Begitupun dengan hal lainnya. Dalam status kuliah. Saya yang memang lebih lambat lulus dari angkatan saya dan angkatan dibawah saya, memasang target sendiri untuk mengejar mereka nantinya. Mungkin saja beberapa teman satu angkatan saya sudah ada yang bekerja menjadi pengajar, pegawai bank dan lainnya. 

Ada juga yang sudah lanjut pendidikan s2 keluar kota dan luar negeri. Lantas apa yang bisa saya kejar untuk menyamai mereka?

Setidaknya saya punya dua passion yang ingin terus saya lakukan, kembangkan, besarkan dan permanen. Menjadi seorang trainer dan penulis.

Memang sekarang saya hanya masih mengisi acara sebatas daerah bengkulu, tapi saya akan terus mencoba meningkatkan kapasitas ilmu dan diri, untuk saatnya nanti Allah memantaskan saya berkancah di panggung nasional dan internasional. Karena saya sadar masih perlu banyak evaluasi dan kepantasan untuk emnjadi trainer yang lebih baik.

Begitu juga dengan menulis. Saya yang barumemiliki dua karya cetak terbit belum ada apa-apamya jika dibanding yang lain. Targetnya ingin mengejar dan menyamai Asma Nadia penulis yang menjadi patokan saya. Ingin bisa menuliskan 5 buku dalam setahun. Dan itu akan mulai bisa terlaksana tahun depan.

Tidak masalah bagaimanapun kondisi yang kamu alami masa lalu, yang perlu kamu perhatikan adalah apa yang kamu lakukan sekarang. Ingat, jangan hidup di masa lalu karena tak ada kesempatan untuk memutarnya kembali. Berangan di masa depan boleh saja, tapi karena itu belum pasti kamu harus lebih membuka pikiran untuk terus melihat kedepan daripada terus melihat ke atas. Masa sekarang adalah tempatmu berjalan. Jika ingin memperbaiki masa lalu sekaranglah waktunya, jika ingin membuat masa depan yang indah sekarang juga kesempatannya.

Kamu bisa memulai kembali apa yang kamu jalani layaknya seperti bayi. Mulailah dengan merangkak, namun percepat proses jatuh bangunmu agar bisa berjalan, dan belajarlah untuk mulai berlari. Karena ketertinggalan yang kamu rasakan, tidak bisa hanya direnungi dengan duduk diam dan melamun.

2 komentar:

RIo Saputra mengatakan...

Segera habiskan jatah gagalnya selagi muda. Barokaullohhu Fiikum

Sukses selalu Bang Usamah

Usamah Izzuddin Al-qosam mengatakan...

Siap kak, aamiin, semoga cepat habis gagalnya, he, syukron kak

Posting Komentar

 
;