Jumat, 12 Agustus 2016

Nova winda Sari, si kocak yang tegas, review pelatihan ROT (part 16)



Awal mengenal sempat terbalik antara memanggil Winda dan Nova. Di awal-awal saya sering memanggilnya dengan Nova, ketika itu juga Nova salah satu yang memesan dan membeli buku pertama saya.

Nah setelah agak lama, tahu ternyata panggilannya adalah Winda, sebenarnya tidak masalah sih, namun itu yang menjadi panggilan umum, akhirnya saya mengikuti saja.

Pertama kali ketika Winda membeli buku pertama saya dan memesannya langsung. Baru tahu kalau dia adalah anak MIPA, dan juga ternyata seorang penyiar radio.

Winda Presentasi Materi
Petama kali ketika membuka pelatihan menulis Winda tertarik untuk mengikuti. Namun setelah mendekati hari H dia tidak jadi karena uatu halangan. Lalu ketika mempromosikan pelatihan public speaking yang diadakan setelah pelatihan menulis, winda tertarik untuk mengikutinya. Akhirnya Winda mengikuti pelatihan public speaking.

Ketika membayar pelatihan malamnya, Winda mengajak temannya yang akhirnya juga ikut pelatihan. Yang awalnya untuk pelatihan menulis berubah haluan.

Ketika mengikuti pelatihan public speaking, Winda sudha menunjukkan gaya kocaknya. Ternyata  Winda adalah orang yang cukup suka bercanda.

Ketika mulai membawakan materi Winda mulai menunjukkan gaya asyiknya, padahal belum masuk ke materi. Meskipun waktu yang diberikan hanya singkat, tapi yang dibawakan Winda cukup mengalir dan hampir lupa waktu karena hampir lewat, hehe.

Ketika sorenya saya memberikan pelatihan menulislanjutan kepada peserta yang mendaftar, Winda dan temannya yang sebelumnya belum pasti untuk ikut, akhirnya memilih untuk ikut dalam pelatihan. Dan akhirnya materi yang kurang lebih dua jam itu dilahap juga dengan Winda. Satu hari dua pelatihan bray...

Ketia memasuki pertemuan pelatihan menulis dalam pengecekan naskah, Winda dan temannya termasuk orang yang paling rajin dan selalu datang lebih awal. Dengan gaya kocaknya Winda selalu mengisi waktu awal dengan sedikit candann dan jualan, lhp?

Buku Pertama Winda
Kesukaan Winda pada dunia usaha, membuatnya selalu berusaha mulai dari yang kecil. Alhasil setiap pertemuan selalu membawa toples jualan gorengannya, yang membuat kami tidak tahan untuk membelinya, he maklum laper.

Setelah dua bulan pertemuan, Winda berhasil menyelesaikan naskahnya. Dan dari 20 orang yang menyelesaikan naskahnya, hanya sekitar tujuh orang yang siap untuk melaunchingkan bukunya, dan Winda termasuk di dalamnya.

Winda menyelesaikan naskahnya yang langsung diproses untuk diterbitkan dengan judul MANFAAT PACARAN? EMANG ADA? Dan bukunya cukup menjadi diminati terutama oleh anak-anak muda.

Dalam kemampuan public speakingnya. Belum lama ini Winda juga mengikuti lomba ceramah muslimah. 


Katanya sih habis itu merasa gugup dan takut, tapi ketika di depan panggung, kabar-kabarnya apa yang dibawakannya lepas juga, yang berarti ilmu yang dipelajari Winda juga tidak ada yang sia-sia

0 komentar:

Posting Komentar

 
;