![]() |
Karya Pertama Diana |
Symphony Pencacah Hati, Buku kumpulan kata mutiara, karya
pertama dari seorang mahasiswi semester 5 FKIP Kimia Universitas Bengkulu.
Kali ini bercerita tentang Diana. Pertama kenal ketika dia
ingin sekali mengikuti pelatihan menulis. Saat itu belum lama saya baru saja
menyelesaikan pelatihan gratis pertama tentang kepenulisan, dna itu sudah lewat
beberapa bulan.
Berjalan melewati jembatan FKIP, ada seorang muslimah jilbab
lebar yang tidak saya kenal. Tiba-tiba menghampiri dan menanyakan apakah saya
masih melakukan pelatihan menulis, saya sempat bingung. Dalam hati bertanya,
darimana tahunya pelatihan itu. Langsung saja saya jawab tidak untuk sekarang.
Dan ternyata selain dia banyak juga yang menanyakan pelatihan itu baik secara
langsung ataupun tidak.
Praktek simulasi ice breaking |
Akhir oktober saya mencoba membuka pelatihan menulis untuk
kedua kalinya, namun kali ini berbayar tentunya dengan fasilitas yang lebih
dari angkatan pertama. Karena angkatan pertama hanya pertemuan sekali lalu di
pantau melalui media komunikasi.
Saya sempat ragu untuk membuka pelatihan ini, karena takut
dari banyaknya yang bertanya tidak serius untuk ikut. Alhamdulillah ketika hari
pelatihan ada sekitar 20 orang yang mengikuti pelatihan menulis, dengan 2 orang
laki-laki 18 lainnya perempuan, dan Diana menjadi salah satu pesertanya.
Beberapa bulan setelah pelatihan Diana menjadi salah satu
peserta pelatihan yang melaunchingkan bukunya, dengan judul yang saya sebutkan
di awal tadi. Dan menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi Diana.
Mei 2016, atas beberapa permintaan karena keseriusan dari
yang meminta, akhirnya saya buka kembali pelatihan public speaking angkatan
ketiga sekaligus yang terakhir dari yang saya adakan sendiri. Awalnya ada 5
orang yang ingin ikut semuanya anak ekonomi, namun setelah diyakinkan hanya
tiga orang dari mereka yang ikut.
Awalnya saya sempat bingung karena gedung pelatihan sudah
dipesan. Apakah akan bertambah atau tidak. Alhamdulillah menjelang penutupan
pendaftaran ada sembilan orang yang ikut pelatihan, dan salah satunya Diana,
yang membuat saya kaget juga.
Diana ternyata ingin memiliki kemampuan berbicara yang baik
juga dihadapan orang banyak, maka dari itu dia ingin ikut pelatihan ini.
Alasannya saat ditnya pelatihan ini.
Ketika hari kedua saat praktek dan giliran Diana, suatu
kejadian yang tidak dilakukan oleh peserta pelatihan lainnya. Hampir dari awal
sampai akhir materi tingkah Diana membuat kami satu ruangan tertawa, dan
kamipun bingung apa yang ditertawakannya. Sampai-sampai salah satu peserta
keluar ruangan untuk melepas tertawaannya yang terpengaruh dari presentasi
Diana.
Sampai selesai materipun kami masih menyisakan rasa kocak
yang membuat kami tertawa bahkan ada yang sampai mangap banget. Materi umum
yang dibawakan Diana jadi terkesan ringan dan cair. Dengan pembawaannya yang
asyik dan bisa membuat semua audience terhibur.
0 komentar:
Posting Komentar