Ira panggilannya. Mahasiswi FISIP Semester 5.
Pertama kenal, ketika dia membeli buku pertama saya, dan sms
untuk memesan buku. Awalnya seperti takut gitu, dan belum banyak komunikasi.
Dalam beberapa acara dan event sempat melihatnya, seperti
juga di salah satu organisasi yang dulunya saya masih aktif disana.
Ira awalnya juga mengikuti pelatihan pertemuan yang saya
adakan,meskipun tidak mengikuti dari awal Ira langsung mengejar ketertinggalan
yang ada.
Dengan semangat yang sama dengan peserta lain Ira terus
menunjukkan kemampuannya, yang ternyata juga memiliki kesukaan di bidang
tulis-menulis, namun tidak banyak yang mengetahuinya.
Ketika pelatihan terakhirdengan pembawaan materi, Ira
semakin menampakkan kemampuannya yang ternyata
memang luar biasa. Dia membawakan materi dengan membawa surat, hadist,
dan dengan sumber-sumber yang logis. Materi yang dibawakan pun cukup berbobot
meskipun materi yang saya kasih sederhana.
Ketika ada lomba daiyah di salah satu fakultas, saya
rekomendasikan Ira untuk mengikutinya. Awalnya saya merancangkan materi yang
bisa dibawanya, namun akhirnya karena menurutnya kurang paham, dia membuat
materi dari dirinya sendiri. Itu malah lebih baik menurut saya.
Dan sekarang, Ira juga mulai menunjukkan
kemampuan menulisnya, kemampuan yang mungkin saya dan banyak orang tidak tahu. Namun disitulah hal hebat akan mulai muncul. Kesederhanaan yang dipelihara akan membuat tumbuh dan menjadi lebih bersahaja.
0 komentar:
Posting Komentar