Selasa, 23 Agustus 2016

Hujan Hari kedua...


Allohumma shoyyiban naafiaan

Alhamdulillah dua hari ini Bengkulu terus diguyur hujan, betapa banyak manfaat dan rahmat yang Allah turunkan.

Bagaimana dengan Kamu, apakah hujan ini menjadikan lebih bersyukur atau terus mengeluh?

Dua hari ini baru bisa keluar ketika dzuhur, itupun hujan belum berhenti total. Tapi dengan adanya itu jadi lebih produktif.

Jika ada yang bilang nggak ada kerjaan karena hujan, salah besar dong. Lihat saja mereka yang guru, rela berhujan-hujanan untuk menemui murid memberikan setitik ilmu yang mereka punya.

Ada juga para pedagang yang tetap memberikan produk-produk untuk dipilih kepada para konsumen yang memenuhi kebutuhannya.

Para penjahat, ada satu aktivitas yang bisa kalian lakukan agar bisa membuat pahala dan ketenangan bagi semua orang, yaitu TIDUR, hehe. Dengan tidur anda tidak akan melakukan aksi kejahatan kan?

Kalau saya sendiri Alhamdulillah. Yah, meskipun setengah hari hanya duduk saja di rumah tanpa tahu harus kemana, hal paling sederhana yang bisa saya lakukan di ruang yang tidak terlalu besar ini (baca:kost-an) ya menulis dan membaca. Meskipun bukunya belum nambah, mengulang bacaan tidak masalah kan. Lumayan 70.an buku yang ada dirumah, setidaknya bisa membuat setengah hari ini tidak terlalu kosong.

Menulis juga jadi hal rutin dua hari ini menunggu hujan yang reda. Setidaknya jika dalam dua jam menunggu bisa menghasilkan 3 sampai 5 lembar tulisan kan lumayan. Kalo sehari segitu sebulan udah jadi buku tuh, hehe.

Kembali sedikit bercerita tentang hujan.

Jikalau tidak di kelang dengan hari senin, ini hari ketiga dalam empat hari ini hujan turun selama setengah Hari di Bengkulu. Terkadang sempat terbersit macam-macam, namun kembali lagi, ingat siapa yang menurunkan hujan. Tak ada yang sia-sia. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Ingat juga pernah memiliki dua teman, yang satu Perempuan pecinta Hujan, satunya laki-laki pecinta hujan. Bahkan judul novel dari penulis terkenalpun Hujan. Selalu banyak kenangan dan cerita yang bisa dibikin karena hujan kayaknya ya.

Oke, sedikit tulisan ringan yang mungkin amburadul, yang penting sih bagi saya menulis, he. Menjadikan menulis kebiasaan, apapun tulisannya. Kalo ada yang ngasih kripik (baca : kritik) pedas, harus dimakan, enak lho, ada yang merhatiin. Jadi kesalahan kita bisa diperbaiki kan.

Semoga kamu yang sedang merasakan hujan bisa teruss tersenyum, dan hatimu tidak diliputi mendung, cie..

Selamat Beraktivitas.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;