Rabu, 17 Agustus 2016

Belajar Dari Anime : Jenius Tidak Selalu Menyenangkan, Kageyama – Haikyuu



Assalamualaikum sobat semua,

Nah Kali ini, saya kembali bercerita tentang film kartun jepang atau ANIME. Masih pada kartun yang sama seperti sebelumnya yaitu Anime Haikyuu, film tentang olahraga Bola  Voli.

Karakter kali ini adalah seorang setter (pengumpan bola) Yang diangggap Jenius oleh kebanyakan lawannya dan memiliki julukan Raja Lapangan ketika SMPnya.

Kageyama berasal dari SMP Kitagawa Daichi. Smp yang cukup ditakuti permainan bola volinya, karena permainannya yang hebat dan tentunya seorang setter jenius Kageyama.

Ketika SMP Kageyama bermain dengan bakat yang sudah hebat, fisik yang mengagumkan. Sebagai seorang setter yang mengatur alur permainan bola untuk memudahkan para spiker (pemukul bola) memukul bola kedaerah lawan. Namun Kageyama tidak puas hanya sebatas itu, dia selalu mencoba meningkatkan tempo permainan agar lebih cepat.

Akhirnya datang dimana kondisi teman-teman tidak mampu menginbangi keegoisannya bermain. Kageyama memberi operan yang tidak mampu dijangkau oleh teman setimnya, dan akhirnya Kageyama di pindahkan ke bangku cadangan, diganti setter lain.

Ketika SMA, Kageyama masuk tim sekolah Karasuno. Di awal-awal bergabung masih menunjukkan keegoisannya sebagai seorang pemain yang dijuluki jenius. Namun semua itu berubah ketika bertemu dengan lawan pertamanya di akhir SMP, Hinata.

Awalnya memang mereka tidak akur, namun akhirnya Kageyama semakin mengembangkan bakatnya dengan memaksimalkan kemampuan Hinata.

Kageyama menjadi setter utama menggantikan kakak tingkat kelas tiganya, yang mana sebelumnya dialah setter utama Karasuno.  Awalanya sempat menjadi kebingungan diantara pemain terutama mereka yang sudah kelas tiga, namun dengan kebijaksanaan para senior, Kageyama memulai debutnya sebagai pemain utama menjadi seorang setter.

Pertandingan uji coba pertama Kageyama bersama tim Karasuno melawan tim Aoba Johsai, tim Sekolah Voli papan atas di perfekturnya. Dan ternyata itu adalah tempat teman-teman Kageyama dulu ketika SMP dan juga salah satu kakak seniornya yang juga memiliki kemampuan menganggumkan serta posisi sama sebagai seorang setter.

Selama pertandingan ageyama selalu saja disebut dengan Raja Lapangan, Egois, Jenius, dan sebagainya. Namun pada faktanya Kageyama tidak menyenangi panggilan itu. Menurutnya semua julukan itu hanya menggambarkan dirinya yang kurang mampumengontrol diri.

Hinata yang terlalu jujur dan polos jika berbicara, perlahan membuat Kageyama menjadi lebih tenang dan tidak seegois yang banyak orang katakan. Meskipun ada rekan setimnya sendiri Tsukishima yang sering memanggil Kageyama dengan julukan dan sebutan itu.

Akhirnya Kageyama menjadi pemain utama untuk mengikuti kejuaraan.

Di kejuaraan pertama, Kageyama dan tim Karasuno mampu sampai pada pertandingan ketiga, tidak bisa menembus final. Pada pertandingan ini, Kageyama masih sering menunjukkan kabiasaan dan sikapnya ketika SMP. Ketika melawan Aoba Johsai, pada set kedua, Kageyama sempat digantikan Sugawara, seniornya yang sebelumnya adalah setter utama Karasuno.

Dikejuaraan kedua, Kageyama sudah banyak berubah dan menjadi lebih tenang, meskipun tetap saingan dalam segala hal kepada Hinata. Dan pada akhirnya Kageyama dan tim Karasuno mampu memenangkan turnamen dan melaju ke Nasional. Selain itu Kageyama mendapatkan undangan mengikuti kamp pelatihan Pemain pilihan untuk Jepang.

Kageyama yang jenius dan egois, sudah berubah menjadi lebih tenang dan menyadari kesalahan. Dia sadar bahwa jenius saja tidak cukup untuk menjadi kuat. Bola Voli adalah permainan tim. Dan sebuah tim tidak akan kuat dengan satu orang kuat, sebuah tim akan kuat jika semua pemainnya kuat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;