Rabu, 24 Agustus 2016

Setidaknya Jelas, Al-Quran lebih bermanfaat.



Assalamualaikum,
 
kembali menyapa teman-teman yang baik dan luar biasa.

Kali ini, tulisan ringan yang hal ini masih sering menjadi perdebatan dan pendapat yang tak kunjung usai jika dijabarkan.

Apa itu? Nyanyian, musik, dan Al-quran.


Dalam beberapa pendapat ada yang megatakan musik dan nyanyian itu adalah haram dan bukan sesuatu yang pantas untuk dilakukan.

Disisi lain ada juga yang mengatakan, boleh-boleh saja karena hidup kita pun penuh dengan musik dan nyanyian. Asalkan itu bermanfaat kenapa tidak.

Mana yang benar dan mana yang salah, nah kali ini saya yang mencoba berpendapat, salah benarnya teman-teman yang menilai ya.

Saya dulu juga gemar mendengar musik dan sempat menjadi pelaku musik. Ketika memutuskan untuk berhenti dari itu semua, mulai banyak anggapan saya ikut aliran sini dan sana. Fine, saya hanya bisa merasa sesak mendengar tuduhan itu (cengeng nih ye...)

Ketika saya memutuskan untuk berhenti, dan tentunya melalui proses, tidak ada intimidasi dari siapapun, murni keinginan sendiri. Meskipun dalam menjadi pelaku, saya belum sepenuhnya bisa menghilangkan. 

Proses yang saya lakukan dengan memilih mendengarkan yang lebih bermanfaat, dan di sedikitkan. Lalu mulai mendengarkan yang tidak pakai musik. Lalu hanya mendegar sesekali saja, sampai benar-benar mencoba tidak mendengarkannya lagi.

Sampai sekarang yang masih kadang saya lakukan adalah bersenandung ketika berkendara. Yah hal itu otomatis karena sisa-sisa masa jahiliyah dulu. Namun biasanya ketika sadar saya langsung hentikan senandung itu.

Meskipun belum seratus persen bisa mengalihkan diri dari musik dan nyanyian, setidaknya kumpulan musik yang dulu sengaja saya masukkan ke perangkat yang saya miliki, sudah sekitar 70 persen kurang lebih saya hapus. Selebihnya hanyalah musik-musik yang biasa saya pakai untuk mengisi acara dan training.

Saya merasakan sendiri bahwa ternyata memang Al-Quran lebih bermanfaat. Sehingga sudah beberapa bulan ini, ketika mengerjakan sesuatu dengan laptop, saya lebih senang menghidupkan murottal untuk mengiringinya.

Meskipun masih ada beberapa hal yang suka saya lakukan tidak terlepas dengan adanya musik, sseperti nada dering handphone, ketika menonton film, dan beberapa hal lainnya. Saya akui saya tidak sepenuhnya bisa langsung menghapus itu semua, namun sekali lagi semuanya berproses dan bertahap, namun pasti.

Seperti beberapa kali ketika sakit-sakit ringan menghampiri. Seperti demam, menggigil, batuk pilek, pusing migran. Jika mendengar musik atau nyanyian tentu saja malah akan bertambah parah, namun saya mencoba dengan niat karenaNya mendengarkan Murottal. Alhamdulillah atas izinnya, ketika bangun tidur penyakit itu hilang dalam semalam-dua malam.

Saya tidak akan berfatwa musik haram, ditakutkan saya sendiri yang masih banyak kurangnya nanti terkena peringatan surat Ash-Shaf pula. Tapi setidaknya pendapat yang bisa saya katakan adalah MENDENGARKAN DAN MEMBACA AL-QURAN JAUH LEBIH BERMANFAAT DARIPADA NYANYIAN             .

Yaps, manusia tempatnya salah dan dosa, tapi disanalah untuk terus belajar berubah, berhijrah dan lebih baik dari sebelumnya.

Salam kebaikan. Ingatkan kalau saya salah ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
;