Maaf, ya, aku tahu itu tidak
cukup. Entahlah, aku hanya berniat menyemangati dan memberikan kekuatan, tapi
tidak semua caraku benar aku salah lagi.
Yang aku lakukan murni dengan
keikhlasan untuk sama-sama melakukan perubahan, namun apa yang ditangkap,
berbeda dengan yang dimaksudkan, aku salah lagi.
Harus seperti apa, mungkin aku
memang bukan orang baik yang bisa membahagiakan semua orang dengan caraku. Aku
salah lagi.
Tahukah bahwa aku selalu merasa
dibawah kalian, hanya saja aku selalu mencoba tegar dihadapan semuanya. Ketika
aku bisa membantu kalian yang lebih hebat, aku merasa senang, dan aku mencoba
membantu dengan apa yang aku tahu, tapi ternyata , Aku salah lagi.
Yang aku tahu hanya mencoba
membagi kebaikan, jika ternyata aku bukan orang yang baik, maafkan aku, aku
salah lagi.
Aku hampir selalu salah, aku
mencoba untuk selalu menyalahkan diri, karena aku bukan orang yang bisa selalu
membenarkan perbuatan. Mungkin aku memang hanyalah seorang pengganggu dari cara
yang tidak enak dirasakan, maaf jika memang aku salah lagi.
Aku Salah lagi, kita memang tidak
bisa membahagiakan orang lain, karena tidak semua orang bisa bahagia dengan
kita. Sering mendengar kata haters? Apalagi di socmed, sering sekali ada
kelompok-kelompok haters untuk orang tertentu. Itu menunjukkan terkadang orang
bisa bahagia dengan membenci kita.
Tidak ada yang perlu ditakutkan,
lebih baik tahu bahwa diri kita salah, daripada hanya bimbang apakah kita salah
atau benar. Ketika mengetahui diri kita salah akan sesuatu, jadikan perbaikan
dan interopeksi agar kesalahan itu tidak terulang.
Bukankah tidak ada baik tanpa
mengetahui buruk? Tidak ada suka tanpa ada benci?, begitupun tidak ada benar
tanpa ada salah?
Salah adalah proses untuk menjadi
benar. Jangan takut jika melakukan kesalahan, takutlah jika tidak bisa berusaha
untuk menjadi benar.
Sumber : Anonim
Sumber : Anonim
0 komentar:
Posting Komentar