Minggu, 14 Agustus 2016

Kemampuan Terjelek, Jadi Kesukaan terbaik


Pelatihan Trainer Terbaru

Apa kabarnya, Kamu Masih Sehat dan Semangat ?

Tulisan kali ini, saya sedikit menceritakan berbagi pengalaman tentang perubahan yang saya alami. Dulunya hal yang paling saya takuti, tidak bermanfaat bahkan sering disindir, sekarang menjadi kesukaan saya.

Menulis dan berbicara. Dua kemampuan yang diperhitungkan dalam kehidupan, jika tidak mampu memiliki kemampuan menulis yang baik, miliki kemampuan berbicara yang baik. Jika mampu, milikilah keduanya, sebuah kalimat dari seorang motivator.

Dua hal diatas adalah hal yang paling tidak saya bisa, susah melakukannya, bahkan termasuk di sindir dulunya.

Pertama tentang menulis. Tulisan tangan saya sampai sekarang masih boleh dikatakan jelek dan tidak bagus. 
Masih teringat pertama kali disindir langsung oleh guru ketika kelas 5 SD. Ketika mata pelajaran IPS dan mencatat apa yang di dikte oleh guru tersebut.

Ketika guru itu mendekati tempat duduk saya, dia melihat tulisan saya yang super jelek, dan langsung mengatakan di depan kelas sambil mengangkat buku catatan saya,

“Lihat ini, buku tulisannya saja tidak bisa dibaca sendiri, seperti cacing kepanasan”

Kurang lebih seperti itu. Saya hanya tersenyum malu dan menunduk.

Sampai SMP dan SMA pun begitu. Selalu saja disindir dan julukan tulisan saya adalah cacing kepanasan. Akhirnya saya pun terbiasa dengan itu dan tidak terlalu memikirkannya lagi. Setiap teman ingin meminjam catatan, pasti tidak jadi karena tidak bisa membaca tulisan catatan saya.

Perubahan perlahan, mulai di saat kelas dua SMA. Saya mulai suka bikin puisi, bahkan sampai jadi orderan adik tingkat ketika ada tugas bahasa Indonesia membuat puisi. Tak disangka lagi, ditunjuk sebagai salah satu perwakilan lomba baca puisi seprovinsi, meskipun tidak menang.

Berikutnya berbicara. Meskipun pada dasarnya saya anak yang jahil dan suka usil, untuk berbicara saya masih sangat takut dulunya. Teringat sekali ketika kelas tiga SD, saking takutnya dengan guru matematika, hampir dua jam pelajaran menahan ke toilet karena tidak berani untuk izin.

Saat smp kelas dua. Disuruh membaca puisi, haha, yang benar saja. Masih ingat puisi pertama kaliyang saya buat dan bacakan sekaligus puisi yang terakhir saya buat ketika SMP. Dengan judul POHON. Ya hanya itu judulnya, dan berbicara saya kacau sekali, baca puisi malah teriak tidak jelas. Dan pusi sayapun tidak ada maknanya.

Sedikit perubahan itu mulai terjadi di SMA. Ketika mulai ikut  ROHIS, dan menjadi sekretaris. Berawal dari rapat, saya mulai beranikan diri untuk menyampaikan pendapat. Lalu ketika kepengurusan berikutnya menjadi koordinator untuk bagian laki-laki, semakin sering untuk harus berbicara. Karena ketika ustad yang mengisi tidak hadir, maka sebagai koordinator harus menggantikan. Meskipun apa yang saya bawakan saat itu masih tidak jelas.

Dua hal yang tidak saya kuasai itu mulai menemui perubahan di kelas tiga SMA semster dua.
Saya mulai tertarik ke dalam dunia trainer motivasi. Ketika itu saya mengikuti pelatihan hipnotis, dan semenjak saat itu saya mulai dikenal sebagai tukang hipnotis disekolah.

Mulai masuk kuliah, saya masih tidak terlalu berani dalam berbicara, sampai akhirnya ditemukan dalam pelatihan STMI (Sekolah trainer dan Motivasi Indonesia). Dengan modal 29 GB dari pelatihan saya mulai memberanikan diri di depan umum untuk tampil. Dan penampilan saya sebagai seorang pembicara ketika semster tiga di salah satu organisasi di fakultas pertanian universitas bengkulu.

Menulispun mulai saya asah. Meskipun berpuluh kali mengikuti lomba menulis tidak pernah menang. Dan akhirnya pertama kali menjuarai lomba puisi ketika semester tujuh, dengan juara dua.

Titik puncak pertama ketika saya berhasil menerbitkan buku pertama dengan judul MATI AJA YUK yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan, dan kumpulan cerpen SURAT DARI ISRAEL bersama tujuh teman saya.

Berawal dari terbitnya tulisan saya, mulailah juga di undang untuk menjadi pembicara di beberapa tempat. Dari SD, SMP, SMA, dan mahasiswa Alhamdulillah sudah pernah saya rasaka untuk berbicara di depan mereka.

Dan sekarang dua kemampuan paling jelek dulunya dan sempat menjadi bahan remehan, sekarang menjadi dua hal yang paling saya sukai. Dalam kepenulisan saya sudah sempat mengisi pelatihan dengan total tiga puluh orang, tujuh orang diantaranya sudah menerbitkan bukunya. Dan di september nanti akan mengisi pelatihan kepenulisan kelas besar di salah satu organisasi di Kampus saya.

Dalam kemampuan berbicara, sudah membuat tiga pelatihan dengan total, 19 peserta. Dan dua diantaranya sudah pernah ikut menjadi Co-Trainer bersama saya.

Pelatihan Menulis Terbaru
Sekarang dua hal inilah yang benar-benar saya sukai dan tekuni. Meskipunn ilmu masih sangat jauh dan sedikit, tapi akan terus menjadi asahan. Salah satu buktinya dengan blog ini. Ini hari keenam berturut-turut semenjak saya mulai aktif mengisi blog. Dan sudah mencapai angka tiga puluh untuk tulisan yang saya buat karena menikmati dan menyukainya.
 

Apapun yang kamu lakukan sekarang, asahlah dengan baik, karena kita tidak tahu darimana Allah akan menurunkan kebaikannya.

Salam berkarya, Salam Berbagi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;