Alhamdulillah, Bengkulu kembali di guyur Hujan. Baru bisa keluar dari peraduan ketika Zuhur, setelah mengetik tiga lembar tulisan.
Membuka blog yang saya ikuti, empat tulisan teratas dari beberapa tokoh yang juga menjadi inspirasi membuat cukup tersenyum dan tertawa sendiri.
Pasalanya di satu waktu semua tulisannya berhubungan dengan pernikahan dan tentang laki-laki dan perempuan. Baru saja tadi pagi menulis tentang itu ya, sekarang malah lebih dalam, hehe.
Aman saja, tulisan kali ini, hanya akan mereview dan mengutip beberapa tulisan dari keempat orang tersebut.
Yang pertama tulisan dari Bang Syaiha, kamu bisa buka disini http://www.bangsyaiha.com/2016/08/inilah-bedanya-patah-hati-di-mata-laki.html
Tulisannya berissi tentang patah hati laki-laki dan perempuan.
Ada satu quote yang menarik dari tulisan beliau kali ini dari Novelnya dengan judul MASIH ADA
"Bagi laki-laki dan perempuan, patah hati itu sama aja, sakit. Ibarat kaca patah hati itu ibarat kaca yang jatuh dan pecah berkeping-keping. tidak berbentuk lagi, berantakan di lantai hatinya. Bedanya jika laki-laki, ia akan dengan segera membersihkan hatinya dari puing-puing kaca pecah itu, lalu meggantinya dengan kaca yang lain. Sedangkan perempuan, ia akan memungut puing demi puing kaca itu, merangkainya hingga berbentuk lagi."
Duh, kayak pedih banget ya...
Intinya yang Bang Syaiha sampaikan, adalah ketika Laki-laki mengalami patah hati, dia dengan cepat dan mudah untuk menggantikannya dan membersihkannya. Dan laki-laki tidak berlama-lama dengan patah hatinya, tapi itu tidak semua ya, hanya dominannya memang laki-laki tidak terlalu bermain dengan perasaan.
Sedangkan perempuan, lebih dalam. memang dia susah dan perlu waktu untuk mencintai. Namun ketika dia sudah mencintai satu yang kuat bagi dirinya, akan lama dan dalam dia merasakannya.
Sederhana tapi ngena ya, itulah apa yang Bang Syaiha ungkapkan dalam tulisannya.
Berikutnya tulisan dari seorang penulis senior juga, mbak Afifah Afra, pasti tahu ya.dari judul tulisan terbarunya saja udah greget banget, apalagi buat para perempuan, GADIS, JANGAN RAGU TENTUKAN MAHARMU, begitu judulnya, bisa baca lebih lengkap disini http://www.afifahafra.net/2016/08/gadis-jangan-ragu-tentukan-maharmu.html
Dalam tulisan mbak Afifah Afra kali ini, mengatakan tentang perempuan dengan maharnya dalam menikah. Katanya sih apa nggak bosan dimana-mana kalo menikah maharnya seperangkat alat sholat, haru lebih kreatif dong. Yang laki-laki juga kudu paham uintuk menghargai istrinya.
Singkatnya dalam tulisannya Mbak Afifah Afra memberi pesan kepada perempuan muslimah bahwa tentukanlah mahar sesuai yang kamu sukai dan bisa dihargai. kalo saya kutip bagian tulisannya yang menarik jadi seperti ini
"...Dan kaum perempuan, ayo, kreatiflah menentukan mahar. Kalian boleh minta mahar seperangkat alat masak (bagi yang hobi masak), laptop dan modem (bagi yang senang online), buku (bagi yang hobi baca), mesin jahit, bahkan juga modal bikin warung makan atau toko online, hehe.
Dulu, saya minta mahar ke calon suami Kitab Tafsir Ibnu Katsir.
Alhamdulillah, sangat bermanfaat bagi saya. Sampai saat ini, kitab itu
masih terpajang rapi di rak buku. Kalau mau pinjam, suami izin dulu
kepada saya, hehe..."
Jadi sudah pahamlah maksudnya ya..
Berikutnya ke seorang motivator yang saya belum lama ini saya ikut perjalanannya Jamil Azzaini, dia menceritakan tentang anaknya yang dilamar oleh seseorang dan akhirnya akan menikah di september ini, ini lengkapnya http://www.jamilazzaini.com/doakan-untuk-pernikahan-anak-saya/
singkat cerita ini ya saya copy kan ceritanya...
Bulan Mei 2016, anak saya Nadhira mendapat SMS dari seorang lelaki
yang isinya kurang lebih “saya ingin menjalin hubungan serius dengan
mbak Nadhira.” Ketika mendapat SMS itu spontan anak saya menjawab “kalau
kamu mau serius, temui orang tua saya. Kalau orang tua saya setuju,
kita lanjut. Bila orang tua saya tidak setuju kita bersahabat saja.”
Lelaki itu akhirnya mengontak saya untuk bertemu. Seperti kandidat calon menantu lainnya, lelaki itu saya minta mempresentasikan proposal hidupnya. Hasil presentasinya saya komunikasikan dengan anak saya. Ternyata proposal hidup lelaki ini sejalan dengan visi pernikahan anak saya. Ujian demi ujian dilalui dengan baik, termasuk ujian hafalan beberapa juz dari Al Qur’an.
Saya bilang kepada anak saya “mbak Dhira tidak ada alasan untuk menolak, dia lelaki baik. Bapak juga sudah cek ke teman-temannya, semua merekomendasikan.” Kemudian saya sampaikan prinsip di keluarga kami “apabila ada lelaki baik melamar maka kita tak boleh menolak sebab bila ditolak akan terjadi fitnah.” Akhirnya, 23 Juli yang lalu lamaran dan insya Allah 10 September 2016 akad nikah. Doakan kami, agar semuanya berjalan lancar....
Lengkapnya baca artikel pak Jamil langsung ya, hehe.
yang terakhir dari Ustadz Yusuf Mansur, pada kenal dong, yang ini nggak pakai ribet yang ada nawarin training nikah, hehe, yaudah untuk penutup tulisan kali ini langsung saya copykan linknya http://yusufmansur.com/nikah-karena-apa/
dan ini sedikit tentang trainingnya..
Adakah di antara Saudara yang belum nikah? Atau bahkan sudah menikah? InsyaaAllah, mudah-mudahan yang belum menikah, menikah.
Buat yang sudah, mudah-mudahan menjadi sebab, menjadi jalan lahirnya generasi-generasi yang sholeh, sholehah, hafidz, hafidzah, manfaat hidupnya.
Mudah-mudahan, nawaitu menikah untuk dan karena Allah bisa jadi trend. Kenapa? Karena banyak nih yang niatnya udah bergeser: orang lebih pengen menikah karena harta atau pun wajah.
Yuk pahami lebih dalam tentang makna menikah yang sesungguhnya di “Training Semua Bisa Jadi Pengaten”, pada:
Hari/tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016
Pukul : 08.00-12.00
Tempat : Wisatahati Center (Jl. KH M Yusuf Raya No.18, Sukmajaya Depok) *lihat peta di bit.ly/PetaWHCenter
GRATIS
Pendaftaran hanya melalui WhatsApp (WA) dengan format:
(Nama)_(Training Penganten)_(Domisili)
Kirim ke 0822-11-222-123
hihi malah jadi promosi ya..
inilah bacaan yang saya temukan siang ini. Empat orang beda profesi, Beda kegiatan, tapi satu tulisan, dalam waktu yang hampir bersamaan...
salam Berkarya
Lelaki itu akhirnya mengontak saya untuk bertemu. Seperti kandidat calon menantu lainnya, lelaki itu saya minta mempresentasikan proposal hidupnya. Hasil presentasinya saya komunikasikan dengan anak saya. Ternyata proposal hidup lelaki ini sejalan dengan visi pernikahan anak saya. Ujian demi ujian dilalui dengan baik, termasuk ujian hafalan beberapa juz dari Al Qur’an.
Saya bilang kepada anak saya “mbak Dhira tidak ada alasan untuk menolak, dia lelaki baik. Bapak juga sudah cek ke teman-temannya, semua merekomendasikan.” Kemudian saya sampaikan prinsip di keluarga kami “apabila ada lelaki baik melamar maka kita tak boleh menolak sebab bila ditolak akan terjadi fitnah.” Akhirnya, 23 Juli yang lalu lamaran dan insya Allah 10 September 2016 akad nikah. Doakan kami, agar semuanya berjalan lancar....
Lengkapnya baca artikel pak Jamil langsung ya, hehe.
yang terakhir dari Ustadz Yusuf Mansur, pada kenal dong, yang ini nggak pakai ribet yang ada nawarin training nikah, hehe, yaudah untuk penutup tulisan kali ini langsung saya copykan linknya http://yusufmansur.com/nikah-karena-apa/
dan ini sedikit tentang trainingnya..
Adakah di antara Saudara yang belum nikah? Atau bahkan sudah menikah? InsyaaAllah, mudah-mudahan yang belum menikah, menikah.
Buat yang sudah, mudah-mudahan menjadi sebab, menjadi jalan lahirnya generasi-generasi yang sholeh, sholehah, hafidz, hafidzah, manfaat hidupnya.
Mudah-mudahan, nawaitu menikah untuk dan karena Allah bisa jadi trend. Kenapa? Karena banyak nih yang niatnya udah bergeser: orang lebih pengen menikah karena harta atau pun wajah.
Yuk pahami lebih dalam tentang makna menikah yang sesungguhnya di “Training Semua Bisa Jadi Pengaten”, pada:
Hari/tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016
Pukul : 08.00-12.00
Tempat : Wisatahati Center (Jl. KH M Yusuf Raya No.18, Sukmajaya Depok) *lihat peta di bit.ly/PetaWHCenter
GRATIS
Pendaftaran hanya melalui WhatsApp (WA) dengan format:
(Nama)_(Training Penganten)_(Domisili)
Kirim ke 0822-11-222-123
hihi malah jadi promosi ya..
inilah bacaan yang saya temukan siang ini. Empat orang beda profesi, Beda kegiatan, tapi satu tulisan, dalam waktu yang hampir bersamaan...
salam Berkarya
0 komentar:
Posting Komentar