Dapat Cerita pagi ini dan melihat salah satu yang sedang
cukup heboh dalam beberapa waktu ini.
Menikah, siapa sih yang tidak mau menikah? Hanya saja tidak
ada yang tahu kapan waktunya. Nah belum lama ini sebuah pernikahan suci terjadi
antara Alvin (17 tahun) dan Larissa (19 tahun) wuih muda banget ya, gua udah
hampir 22 tahun masih sibuk ama diri sendiri aja.

Saya yang masih belum menikah tidak akan berkata banyak
tentang hal ini, karena belum merasakan, namun hanya berbagi sorotan dari
berbagi pandangan dan cerita.
Ada juga yang akhirnya mengatakan bahwa pernikahan mereka
hanyalah karena nafsu, Disisi lain ada juga yang terpacu semangatnya dengan
niat baik yang akhirnya dengan cepat menghalalkan pasangannya.
“Melihat Alvin
dan Larissa saya jadi lebih PeDe dan bersemangat untuk menikah muda”, mungkin
jika dirangkum ada beberapa pendapat yang mengatakan seperti itu.
Terlepas setuju atau tidaknya pernikahan mereka tetap saja
hal yang mereka lakukan tidak salah, malah itu sebuah kebaikan. Dan lagi mereka
yang melakukan kenapa kita yang repot dan ambil pusing? Bapaknya yang ustad
saja merestui, lha kita, siapanya dia coba? Bahkan mungkin baru tahu dia karena
ada berita ini kan?
Cerita pagi ini juga tentang seorang yang saya kenal, yang
umurnya juga dibawah saya mendapat banyak hujatan tentang niatannya. Saya tahu
pasti ada alasan atas apa yang terjadi. Dan ketika saya tanyakan
keseluruhannya, benarlah memang dia sudah melakukan proses taaruf dan nadzor.
Dengan keputusannya yang seperti itu saya senang
mendengarnya karena apa yang diniatkannya memang tidak salah. Bahkan
keputusannya untuk menikah sudah di dukung, baik dari orang tuanya maupun orang
tua dari pihak perempuan. Yang bersykurnya lagi dia mendapatkan calon yang
bercadar, betapa kebahagiannya akan
berlipat.
Namun hampir seperti Alvin tadi, banyak yang tidak tahu
proses yang sudah di lewatinya, namun banyak sekali yang salah pikiran tanpa
bertanya apa yang sebenarnya dia lakukan.
Saya cukup prihatin dengan tekanan dari teman-teman
sekitarnya. Yang mereka mengaku saudara seiman tapi hanya bisa berprasangka
tanpa menanyakan keadaan, bahkan mungkin tidak tahu bahwa dirinya sedang sakit
begitu juga ibunya.
Setiap keputusan untuk menuju kebaikan yang diambil oleh
seseorang seharusnya bisa kita hargai dan dukung. Bukan menjatuhkan dan
membuatnya tersandung.
Jika berpikir bukankah lebih baik menikah daripada berzina?
Atau zaman sekarang lebih baik punya teman dekat lawan
jenis, kemana-mana bareng “Kalo masih muda nggak usah menikah dulu, kan bisa
Pacaran?” sampai-sampai dibilang seperti itu. Seakan-akan pacaran adalah hal
yang normal dan lumrah.
Melihat sebuah artikel dari seorang tokoh, mengatakan bahwa
batasan Porno di sekitar kita sudah menurun.
Melihat dada, paha, betis, rambut
yang terurai bukan lagi hal porno. Pegangan tangan , cium kening, cium pipi
kanan dan kiri,bukan lagi hal yang porno. Lalu kemana batasan yang sering kita
elu-elukan?
Entahlah, saya juga bukan orang yang bisa sempurna menjaga
itu semua namun setidaknya terus berusaha.
Kita menyuruh teman, atau orang tua kepada anaknya untuk
boleh pacaran. Ketika berzina dan ada yang hamil atau merasa terlecehkan malah
kita menyalahkan,. Yang salah dari awal siapa sih?
Ketika menikah muda dianggap Hina, sedangkan pacaran dan
berzina sah-sah saja. Ketika poligami dibilang mengkhianati istri dan selingkuh
hanyalah sebuah cara untuk perlindungan diri. Yang akhirnya tidak ada manusia
suci, hanya sibuk menghujat sana-sini. Semoga kita selalu terlindung di dalam
naunganNya dan dijaga akan keselamatan olehNya.
Hanya Allah yang tahu kebenaran dari semuanya, namun
alangkah baiknya kita juga menjaga dan berusaha untuk membuat lingkungan
sekitar kita sendiri aman dan nyaman.
No debat, nno maki-maki,
hanya share pendapat yang tentunya juga bukan semuanya pandangan dari diri sendiri.
hanya share pendapat yang tentunya juga bukan semuanya pandangan dari diri sendiri.
Selamat Berbagi.
3 komentar:
Menurut aku sah aja sih nikah muda. Asal niatnya lurus untuk beribadah, bukan cuma buat menghalalkan yang selama ini dilarang. Dangkal sekali kalo kita bilang nikah muda hanya untuk menghindari zina. Sedangkan, dalam pernikahan banyak sekali ibadah lain selain menghindari zina. Sebagai laki-laki tanggungjawabnya besar banget. Kalo saya sebagai perempuan ada yang ngajak nikah muda, yang pasti harus liat dululah lelakinya bisa membimbing dan bertanggungjawab ngga sama keluarganya untuk urusan akhirat dan dunia? Kalo enggak, ya mending yang muda muda puasa dulu kali ya...
MasyaAllah, ita mbak, setuju sama mbak, sip keren mbak..
Semoga semua yang menjalani baik,
Diatas bukan cerita saya mbak, tapi sedikit kisah temen.
Terimakasih masukannya mbak (Y)
eh typo mbak, he maksudnya iya
Posting Komentar