16.26 sore ini ketika masih menulis tulisan kelima hari ini,
hehe asli nggak banyak bisa ngapa-ngapain akhirnya nulis.
Masih dalam kondisi hujan dan tidak bisa kemana-mana.
Kembali berbicara tentang hujan, kita warga indonesia masih
bersyukur karena ini masih hujan air.
Ingat ketika seorang kakak tingkat memberi pesan, jangan
takut untuk beribadah hanya karena hujan air, di Palestina itu hujan peluru.
Hal ini menjadi salah satu yang membuat kami bersyukur dan
tertegun.
Beberapa hari lalu, ketika waktu shubuh dan kondisi mati
lampu. Ada cerita seseorang yang saat itu ke masjid dan tidak ada orang, bahkan
gerbangnya pun masih tertutup rapat. Alhasil orang tersebut sholat shubuh
sendirian.
Padahal rumah disekitar masjid itu tidak sampai
berpuluh-puluh meter, tidak sampai duapuluh langkah juga sampai di masjid itu.
Apa hanya karena kondisi hujan dan mati lampu?
Hari ini mendapat video dari timur tengah, seorang remaja
cacat, yang selalu berusaha datang ke masjid untuk mendapatkan shaff pertama,
bahkan kadang merangkak hanya untuk sampai ke pintu masjid.
Jleb banget deh lihatnya.
Belum lagi dia berdiam diri sampai isya, lalu pulang dengan
meminta tolong oleh jamaah yang mau menemaninya kerumah. Karena kondisi jalan yang
gelap.
Bagaimana dengan kita?
Sore ini ketika sholat ashar di mushola kampus juga shaffnya
tidak sampai satu baris. Yah, mungkin lagi pada tidak di kampus ya, positive
thinking aja, hehe.
Jangan jadikan hujan alasan untuk malas gerak atau beraktivitas,
apalagi ibadah.
Hujan juga rahmat dan berkah lho dari Allah. Masih hujan air
kan?
Andaikata hujan peluru dan rudal yang datang, apa yang bisa
dilakukan. Jangankan beraktivitas, menyelamatkan diri saja bingung. Tapi jika
melihat informasi dan berita yang ada, Saudara kita di luar sana, meskipun
terkena hujan peluru tidak surut perjuangannya untuk beribadah.
Kawan semua, yuk tetap jaga semangat kita. Kalau sebatas
hujan air ya hajar sajalah, toh kecil dulu suka main hujan kan? He.
Selamat beraktivitas yang bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar