Senin, 15 Agustus 2016

Belajar dari Anime : Fisik Bukan Masalah, Hinata-Hakyu



Assalamualaikum sobat semua,

Kali ini tulisan saya sedikit mengulas tentang film-film kartun Jepang, atau yang sering disebut ANIME. Film kartun Jepang ini cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Apalagi yang kelahiran angkatan 2000 ke belakang, di televisi setiap pagi banyak sekali film kartun jepang yang bisa ditonton. Berbeda dengan sekarang.

Kali ini akan membahas salah satu karakter dalam film kartun Jepang yang beretemakan Olahraga, fokusnya pada Olahraga Bola Voli.

Hinata adalah seorang pemain bola voli dalam tim sekolah Karasuno.

Sebelumnya ketika kecil Hinata terinspirasi dari pemain Karasuno yang bertubuh kecil dengan nomor punggung 10, yang dijuluki raksasa kecil. Ketika SMP dia semangat untuk bergabung ke dalam tim bola voli, tapi ternyata sekolah yang dia tempati tidak memiliki tim bola Voli laki-laki melainkan hanya sebagai pecinta klub saja. Dan pada saat itu hanyalah Hinata sendiri anggotanya.

Hinata yang tidak menyerah dan tetap bermain dengan bola voli, terkadang meminta bantuan kedua teman baiknya di SMP yang bergabung di klub sepak bola dan bola basket. Di lain waktu Hinata berlatih dengan tim bola voli perempuan, meskipun jadi bahan sindiran dengan teman sekelasnya.

Di kelas tiga, SMP, untuk pertama kalinya Hinata mengikuti pertandingan resmi, dengan tim yang Cuma enam orang, dari sekolah biasa dan tidak terkenal, Hinata bermain. Tak disanagka lawannya pertama kali adalah sang juara bertahan yang memiliki pemain dengan julukan Raja Lapangan.

Akhirnya dalam waktu 31 menit dua set, tim sekolah Hinata kalah. Dan itulah pertandingan pertama dan terakhir Hinata di SMP sampai lulus.

Ketika lulus Hinata langsung mendaftar di SMA Karasuno dimana tempat asal bermainnya pemain dengan julukan Raksasa Kecil yang dulu Hinata Kagumi.

Ketika hari pertama, tidak disangka, dia bertemu dengan Kageyama yang dulu menjadi lawan pertamanya di SMP dengan julukan Raja Lapangan. Hinata jadi bingung, kesal, dan marah. Karena dulunya dia ingin menjadi pemain yang bisa mengalahkan Kageyama di pertandingan.

Akhirnya Hinata dan Kageyama malah menjadi rekan satu tim dengan kombinasi terbaik di awalnya. Posisi Kageyama yang menjadi setter sebagai pengumpan bola memiliki kemampuan jenius dengan memanfaatkan kemampuan Hinata.

Meskipun tinggi hinata hanya 162 cm – cukup pendek untuk ukuran pemain Voli -  namun mampu melompat tinggi sama dengan lompatan orang yang tinggi badannya 190 cm bahkan sedikit lebih tinggi. Selain itu refleks dan lari yang dimiliki oleh Hinata sangat cepat dari pemain biasa.

Kageyama yang melihat kemampuan terpendam dari Hinata dengan memberikan operan cepat yang akhirnya menjadikan Hinata bersinar dan dipandang oleh orang banyak. Luar biasanya, di awal-awal serangan cepat Hinata melakukannya dengan menutup mata, berlari secepat mungkin, dan melompat setinggi mungkin. Lalu Kageyama akan mengoper tepat di saat Hinata mengayunkan pukulannya.

Semenjak itu Hinata menjadi sorot perhatian oleh para pemain lawan, meskipun di pertandingan pertama,Hinata dan tim Karasuno kalah pada pertandingan ketiga oleh tim unggulan empat besar Aoba Johsai, dimana disana ada kakak tingkat Kageyama yang juga memiliki kemampuan Setter mengumpan bola dengan sangat baik dan juga pintar.

Hinata yang terus berlatih dan meningkatkan teknik dasar serta kemampuan melompatnya semakin bersinar. Pada pertandingan kedua di musim panas, Hinata bersama Tim karasuno mampu menjadi jura dan mengikuti turnamen Nasional. Bahkan mampu mengalahkan salah satu tim, dimana memiliki pemain dengan tinggi 201 cm

Julukan No 10 kepada Hinata sudah menjadi terkenal di kalangan pemain voli tingkat SMA perfektur daerah Miyagi. Dengan tingginya yang sekarang 163/164 cm, tinggi badaannya tetap membuat orang terkagum dia menjadi pemain utama di setiap pertandingan. Dan setelah dilatih oleh sang pelatih legendaris Karasuno, Pelatih Ukai, Kemampuan Hinata juga semakin berkembang dan bisa mengontrol tubuhnya dalam bermain voli.

Jika ada yang mengatakan tinggi tubuhnya Hinata selalun mengatakan,

“Aku memang pendek, tapi aku bisa melompat”

Jadi sobat, Ingatlah bukan fokus pada kekurangan yang kita miliki, tapi fokus pada kelebihan yang bisa kita
lakukan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;