Assalamualaikum sobat semua,
Kali ini tulisan saya sedikit mengulas tentang film-film
kartun Jepang, atau yang sering disebut ANIME. Film kartun Jepang ini cukup
digemari oleh masyarakat Indonesia. Apalagi yang kelahiran angkatan 2000 ke
belakang, di televisi setiap pagi banyak sekali film kartun jepang yang bisa
ditonton. Berbeda dengan sekarang.
Kali ini akan membahas salah satu karakter dalam film kartun
Jepang yang beretemakan Olahraga, fokusnya pada Olahraga Bola Voli.
Hinata adalah seorang pemain bola voli dalam tim sekolah
Karasuno.
Sebelumnya ketika kecil Hinata terinspirasi dari pemain
Karasuno yang bertubuh kecil dengan nomor punggung 10, yang dijuluki raksasa
kecil. Ketika SMP dia semangat untuk bergabung ke dalam tim bola voli, tapi
ternyata sekolah yang dia tempati tidak memiliki tim bola Voli laki-laki
melainkan hanya sebagai pecinta klub saja. Dan pada saat itu hanyalah Hinata
sendiri anggotanya.
Hinata yang tidak menyerah dan tetap bermain dengan bola
voli, terkadang meminta bantuan kedua teman baiknya di SMP yang bergabung di
klub sepak bola dan bola basket. Di lain waktu Hinata berlatih dengan tim bola
voli perempuan, meskipun jadi bahan sindiran dengan teman sekelasnya.
Di kelas tiga, SMP, untuk pertama kalinya Hinata mengikuti
pertandingan resmi, dengan tim yang Cuma enam orang, dari sekolah biasa dan
tidak terkenal, Hinata bermain. Tak disanagka lawannya pertama kali adalah sang
juara bertahan yang memiliki pemain dengan julukan Raja Lapangan.
Akhirnya dalam waktu 31 menit dua set, tim sekolah Hinata
kalah. Dan itulah pertandingan pertama dan terakhir Hinata di SMP sampai lulus.
Ketika lulus Hinata langsung mendaftar di SMA Karasuno
dimana tempat asal bermainnya pemain dengan julukan Raksasa Kecil yang dulu
Hinata Kagumi.
Ketika hari pertama, tidak disangka, dia bertemu dengan
Kageyama yang dulu menjadi lawan pertamanya di SMP dengan julukan Raja
Lapangan. Hinata jadi bingung, kesal, dan marah. Karena dulunya dia ingin
menjadi pemain yang bisa mengalahkan Kageyama di pertandingan.
Akhirnya Hinata dan Kageyama malah menjadi rekan satu tim
dengan kombinasi terbaik di awalnya. Posisi Kageyama yang menjadi setter
sebagai pengumpan bola memiliki kemampuan jenius dengan memanfaatkan kemampuan
Hinata.
Meskipun tinggi hinata hanya 162 cm – cukup pendek untuk ukuran pemain Voli - namun mampu melompat tinggi sama dengan
lompatan orang yang tinggi badannya 190 cm bahkan sedikit lebih tinggi. Selain
itu refleks dan lari yang dimiliki oleh Hinata sangat cepat dari pemain biasa.
Kageyama yang melihat kemampuan terpendam dari Hinata dengan
memberikan operan cepat yang akhirnya menjadikan Hinata bersinar dan dipandang
oleh orang banyak. Luar biasanya, di awal-awal serangan cepat Hinata
melakukannya dengan menutup mata, berlari secepat mungkin, dan melompat
setinggi mungkin. Lalu Kageyama akan mengoper tepat di saat Hinata mengayunkan
pukulannya.
Semenjak itu Hinata menjadi sorot perhatian oleh para pemain
lawan, meskipun di pertandingan pertama,Hinata dan tim Karasuno kalah pada
pertandingan ketiga oleh tim unggulan empat besar Aoba Johsai, dimana disana
ada kakak tingkat Kageyama yang juga memiliki kemampuan Setter mengumpan bola
dengan sangat baik dan juga pintar.
Hinata yang terus berlatih dan meningkatkan teknik dasar
serta kemampuan melompatnya semakin bersinar. Pada pertandingan kedua di musim
panas, Hinata bersama Tim karasuno mampu menjadi jura dan mengikuti turnamen
Nasional. Bahkan mampu mengalahkan salah satu tim, dimana memiliki pemain
dengan tinggi 201 cm
Julukan No 10 kepada Hinata sudah menjadi terkenal di
kalangan pemain voli tingkat SMA perfektur daerah Miyagi. Dengan tingginya yang
sekarang 163/164 cm, tinggi badaannya tetap membuat orang terkagum dia menjadi
pemain utama di setiap pertandingan. Dan setelah dilatih oleh sang pelatih
legendaris Karasuno, Pelatih Ukai, Kemampuan Hinata juga semakin berkembang dan
bisa mengontrol tubuhnya dalam bermain voli.
Jika ada yang mengatakan tinggi tubuhnya Hinata selalun
mengatakan,
“Aku memang pendek, tapi aku bisa melompat”
Jadi sobat, Ingatlah bukan fokus pada kekurangan yang kita
miliki, tapi fokus pada kelebihan yang bisa kita
lakukan.
0 komentar:
Posting Komentar