Senin, 22 Agustus 2016

Laki-Laki Jangan Dikasih kode, Perempuan Jangan Dibiarin Ngode



Assalamualaikum, semua,

Oke tulisan kali ini agak gimana gitu ya, hehe. Mungkin ini pertama kalinya dari beberapa tulisan saya yang sebelumnya membahas laki-laki dan perempuan. Terinspirasi dari video-video yang saya tonton secara acak sih, ya jadiin tulisan aja kan.


Eits, nggak bakal bahasin tentang cinta kok, tapi yah, mungkin ini yang sering terjadi dengan orang yang sedang merasakan cinta, ciecie, oke skip.

Nah, sebagai seorang psikolog (Alias tempat curhat dan cerita) cerita paling banyak yang saya dapatkan ya tentang cinta. Terlepas itu laki-laki dan perempuan.

Beberapa kali anak SMA yang bercerita, pertanyaan yang hampir semuanya sama adalah “Pak salah nggak kalau kita menyukai seseorang?” Kalo di sekolah emang di panggil pak nih ya, bukan kakak atau abang.

Pertanyaan yang satu itu hampir ada di setiap curhatan. Ada juga yang kesal dari beberapa cerita baik dari pihak laki-laki atau perempuan.

Kebanyakan perempuan sering bilang, “Laki-laki tuh susah banget sih ngertinya”

Yang laki-laki bilangnya, “Perempuan tuh apa sih maunya, nggak jelas banget”

Kalau udah gini mau nyalahin siapa coba?

Kita ke laki-laki dulu ya, saya kan juga laki-laki, hehe.

Kita laki-laki memang agak susah memahamkan kode atau sinyal. Sandi morse aja kadang lupa kan. Laki-laki sebagai makhluk yang lebih mudah paham dengan penjelasan membutuhkan cara tertentu dan waktu yang lama untuk memahamkan perempuan. Misal jika perempuan ditanya seperti ini,

“Kamu mau milih makan apa?” dan jawaban yang terkadang bikin bingung adalah “Terserah kamu aja”

Nah disinilah yang bisa memicu awal perang dunia ketiga. Ketika kita bilang oke dan memilih makanan yang kita rasa aman, ternyata itulah yang paling tidak dia suka. Huh, capek ya.

Atau contoh lain, ketika ada yang cerita panjang lebar terus kita kasih solusi, eh dianya malah makin ngambek, terus kitanya dibilang nggak bisa ngertiin. Saya sih give up aja deh.

Sekarang ke perempuan. Nah perempuan bukan berarti tidak boleh ngode. Memang sih agak sulit mengatakan hal yang diinginkan secara jelas, tapi ketika memberi kode atau sinyal SOS kepada laki-laki jangan terlalu abstrak. Apalagi dengan laki-laki cuek, duh bisa gaswat deh urusan.

Jika kamu ingin minta tolong di belikan sesuatu ketika seorang laki-laki yang kebetulan ingin pergi ke warung. Jangan berlama-lama bertanya apakah dia repot jika harus menambah belanjaan. Jika jawabannya repot pasti kamu langsung manyun, dan menganggap dia tidak peka. Bilang saja dengan langsung tapi tidak langsung, gimana?

“Eh, kata pak ustadz, menolong sesama muslim itu baik lho, boleh ya kalo titip ini.” Sambil kasih uangnya. Kemungkinan laki-laki itu hanya diam dan siap membantu.

Hal ini jangan jadi patokan banget ya, ingat ini hanyalah sedikit inspirasi dari sebuah video dan cerita yang pernah saya dengarkan. Dan tidak semua laki-laki dan perempuan seperti itu. Intinya jika ingin sesuatu, buat dengan cara yang sederhana dan dimengerti ya, jangan rumit mengalahkan rumus trigonometri, oke.

Selamat Beraktivitas.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;