Sabtu, 20 Agustus 2016

Dua Kali Pertemuan Di Depan Shelter UNIB

Assalamualaikum, Tulisan kali ini penutup tulisan ketiga hari ini. Alhamdulillah meskipun sedang menggarap novel untuk lomba dan Analisis data skripsi, masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk tetap menulis di blog ini. Tiga kegiatan yang kerjaannya nulis semua, hehe. Nah dengan ini, tulisan ke 48 di Blog saya bulan ini.

Kali ini saya bercerita sedikit tentang pertemuan dengan seorang staff dari kemahasiswaan Kampus saya.


Masih Ingat tulisan beberapa waktu lalu tentang perbincangan di FotoCopy. Yang memiliki pendapatnya sendiri tentang organisasi, ya bisa dikatakan kurang mendukung, bukan berarti melarang.

Cerita kali ini bercerita sebaliknya.

Aduh, harus jujur deh, he. Di tahun kelima masaku di kampus ini, yang sedang berjuang dengan analisis data, semangat yang di dorong lagi oleh sebuah pertemuan.

Dua hari lalu masa Pegnenalan Kehidupan Kampus, setelah sholat ashar di Shelter alias Mushola Kampus dekat danau, bertemu dengan seorang bapak yang menjadi staff dari kemahasiswaan yang sedang mengurus PKK Universitas.

Dia bertanya, "Kamu udah lulus kan? Angkatan berapa 2012 kan?

Yah dengan jujur dan senyum, "Lagi skripsi pak, belum lama judul diganti karena kelamaan, tapi udah analisis data" jawabku santai.

"Lho beneran? tapi nggak apa-apa kok"

Lalu bapak itu mulai sedikit bercerita,

"Orang yang pinter itu sebenarnya yang kayak kamu ini. Bapak tahu kamu lama karena aktif dan ikut organisasi" jleb, antara seneng dan malu deh dikatain gitu, hehe.

"Bapak ada itu ketemu anak, yang IPKnya 3,8 tapi ketika di masyarakat nggak bisa apa-apa. Kadang mending Yang biasa aja, tapi ketika terjun ke masyarakat bisa melakukan ini dan itu. Bukan berarti bapak menyalahkan IPK tinggi, itu bagus, tapi kalo nggak di dukung dengan sosialnya ya percuma aja. Kamu berapa IPK sekarang?" Tanya bapak itu tiba-tiba

dengan malu-malu aku jawab IPK ku, masihlah menyentuh angka tiga koma.

"Pokoknya kamu lanjutkan sajalah yang menjadi kegiatanmu, dan sukses ya" tutup bapak mengakhiri percakapan, karena dia harus kembali ke GSG untuk mengurus PKK lagi.

Yah, masalah benar atau tidaknya, setidaknya apa yang kujalani sekarang adalah semua konsekuensi dari proses yang ada. Orangtua pun memberi dukungannya sendiri,tanpa ada tekanan. Tapi bismillah, ini juga sudah mau selesai.

Yah untuk angkatan memang cukup tua, tapi umur sedanglah ya. sama dengan angkatan umur pada umumnya.

Apapun yang dilakukan, yang penting diniatkan untuk tujuan yang baik. Selalu ingat amanah orangtua, tapi tetap bikin bangga mereka. Semangat untuk semua.

Jadikan pertemuan sederhanapun menjadi hikmah dan makna. Bahkan bisa di olah jadi cerita ringan kayak gini lah ya, hehe.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;