Sabtu, 13 Agustus 2016

Menikah Muda ? atau Berzina Muda?



Dapat Cerita pagi ini dan melihat salah satu yang sedang cukup heboh dalam beberapa waktu ini.

Menikah, siapa sih yang tidak mau menikah? Hanya saja tidak ada yang tahu kapan waktunya. Nah belum lama ini sebuah pernikahan suci terjadi antara Alvin (17 tahun) dan Larissa (19 tahun) wuih muda banget ya, gua udah hampir 22 tahun masih sibuk ama diri sendiri aja.

Sebuah pernikahan yang baik, karena di tengah-tengah banyak kasus dan berita moral yang beredar baik di dunia maya  dan di dunia nyata, seorang laki-laki dalam umur belia yang memasuki dewasa memutuskan memuluskan niat baik dalam perasaannya.

Saya yang masih belum menikah tidak akan berkata banyak tentang hal ini, karena belum merasakan, namun hanya berbagi sorotan dari berbagi pandangan dan cerita.

Ada juga yang akhirnya mengatakan bahwa pernikahan mereka hanyalah karena nafsu, Disisi lain ada juga yang terpacu semangatnya dengan niat baik yang akhirnya dengan cepat menghalalkan pasangannya. 
“Melihat Alvin dan Larissa saya jadi lebih PeDe dan bersemangat untuk menikah muda”, mungkin jika dirangkum ada beberapa pendapat yang mengatakan seperti itu.

Terlepas setuju atau tidaknya pernikahan mereka tetap saja hal yang mereka lakukan tidak salah, malah itu sebuah kebaikan. Dan lagi mereka yang melakukan kenapa kita yang repot dan ambil pusing? Bapaknya yang ustad saja merestui, lha kita, siapanya dia coba? Bahkan mungkin baru tahu dia karena ada berita ini kan?

Cerita pagi ini juga tentang seorang yang saya kenal, yang umurnya juga dibawah saya mendapat banyak hujatan tentang niatannya. Saya tahu pasti ada alasan atas apa yang terjadi. Dan ketika saya tanyakan keseluruhannya, benarlah memang dia sudah melakukan proses taaruf dan nadzor.

Dengan keputusannya yang seperti itu saya senang mendengarnya karena apa yang diniatkannya memang tidak salah. Bahkan keputusannya untuk menikah sudah di dukung, baik dari orang tuanya maupun orang tua dari pihak perempuan. Yang bersykurnya lagi dia mendapatkan calon yang bercadar, betapa kebahagiannya akan  berlipat.

Namun hampir seperti Alvin tadi, banyak yang tidak tahu proses yang sudah di lewatinya, namun banyak sekali yang salah pikiran tanpa bertanya apa yang sebenarnya dia lakukan.
 
Saya cukup prihatin dengan tekanan dari teman-teman sekitarnya. Yang mereka mengaku saudara seiman tapi hanya bisa berprasangka tanpa menanyakan keadaan, bahkan mungkin tidak tahu bahwa dirinya sedang sakit begitu juga ibunya.

Setiap keputusan untuk menuju kebaikan yang diambil oleh seseorang seharusnya bisa kita hargai dan dukung. Bukan menjatuhkan dan membuatnya tersandung.

Jika berpikir bukankah lebih baik menikah daripada berzina?

Atau zaman sekarang lebih baik punya teman dekat lawan jenis, kemana-mana bareng “Kalo masih muda nggak usah menikah dulu, kan bisa Pacaran?” sampai-sampai dibilang seperti itu. Seakan-akan pacaran adalah hal yang normal dan lumrah.

Melihat sebuah artikel dari seorang tokoh, mengatakan bahwa batasan Porno di sekitar kita sudah menurun. 

Melihat dada, paha, betis, rambut yang terurai bukan lagi hal porno. Pegangan tangan , cium kening, cium pipi kanan dan kiri,bukan lagi hal yang porno. Lalu kemana batasan yang sering kita elu-elukan?

Entahlah, saya juga bukan orang yang bisa sempurna menjaga itu semua namun setidaknya terus berusaha.

Kita menyuruh teman, atau orang tua kepada anaknya untuk boleh pacaran. Ketika berzina dan ada yang hamil atau merasa terlecehkan malah kita menyalahkan,. Yang salah dari awal siapa sih?

Ketika menikah muda dianggap Hina, sedangkan pacaran dan berzina sah-sah saja. Ketika poligami dibilang mengkhianati istri dan selingkuh hanyalah sebuah cara untuk perlindungan diri. Yang akhirnya tidak ada manusia suci, hanya sibuk menghujat sana-sini. Semoga kita selalu terlindung di dalam naunganNya dan dijaga akan keselamatan olehNya.

Hanya Allah yang tahu kebenaran dari semuanya, namun alangkah baiknya kita juga menjaga dan berusaha untuk membuat lingkungan sekitar kita sendiri aman dan nyaman.

No debat, nno maki-maki,
hanya share pendapat yang tentunya juga bukan semuanya pandangan dari diri sendiri.


Selamat Berbagi.

3 komentar:

Apura mengatakan...

Menurut aku sah aja sih nikah muda. Asal niatnya lurus untuk beribadah, bukan cuma buat menghalalkan yang selama ini dilarang. Dangkal sekali kalo kita bilang nikah muda hanya untuk menghindari zina. Sedangkan, dalam pernikahan banyak sekali ibadah lain selain menghindari zina. Sebagai laki-laki tanggungjawabnya besar banget. Kalo saya sebagai perempuan ada yang ngajak nikah muda, yang pasti harus liat dululah lelakinya bisa membimbing dan bertanggungjawab ngga sama keluarganya untuk urusan akhirat dan dunia? Kalo enggak, ya mending yang muda muda puasa dulu kali ya...

Usamah Izzuddin Al-qosam mengatakan...

MasyaAllah, ita mbak, setuju sama mbak, sip keren mbak..

Semoga semua yang menjalani baik,

Diatas bukan cerita saya mbak, tapi sedikit kisah temen.

Terimakasih masukannya mbak (Y)

Usamah Izzuddin Al-qosam mengatakan...

eh typo mbak, he maksudnya iya

Posting Komentar

 
;