Tidak ada yang salah jika kita
yang melakukan. Terkadang banyak hal yang tidak kita ingin melakukannya, namun
apa yang ada mengharuskan kita melakukannya. Dalam kondisi seperti itu kita
sempat berpikir kenapa harus aku yang melakukannya?
Mengeluh sampai sekarang pun
tidak ada gunanya, namun kenapa manusia masih banyak saja yang melakukannya?
Yah, itu membuktikan bahwa kita lebih sering melakukan yang sia-sia daripada
yang berguna. Jika bertanya lagi kenapa harus aku? Pertanyaan balik, kalo
memang itu kamu kenapa?
Jika semua hal didasari dengan
pertanyaan kenapa harus aku tidak akan ada yang berjalan di dunia ini.
Pernah
mendengar firman Tuhan yang mengatakan akan menjadikan manusia sebagai khalifah
di muka bumi ini. Jika Nabi Adam sebagai manusia pertama mengatakan, kenapa
harus aku, kenapa tidak malaikat atau jin saja? Dan jika Tuhan mengiyakan,
mugkin kita semua tidak akan ada di muka
bumi ini sekarang.
Kita ambil contoh dari segala hal
sekarang, kenapa harus aku?
Jika setiap nabi yang diturunkan
dalam setiap masanya mengatakan kenapa harus aku? Maka tidak akan ada yang
menyebarkan kebaikan.
Jika setiap calon presiden
mengatakan kenapa harus aku yang menjadi presiden? Negara-negara tidak
akan punya aturan dan berantakan.
Jika setiap profesi, entah itu
guru, dokter, dan yang lainnya mengatakan kenapa harus aku yang menjalaninya?
Tidak akan dunia yang memiliki pengetahuan dan kesejahteraan.
Pahamilah, ketika ditunjuk
menjadi sesuatu, katakanlah bagaimana aku harus melakukannya? Jika demikian
akan banyak bantuan yang datang, dan kita akan berpikir untuk melakukan yang
terbaik daripada mengeluh.
Pernah mendengar firman yang satu
ini, “apa yang baik bagimu belum tentu
baik bagi Allah, apa yang buruk bagimu belum tentu buruk bagi Allah”
Sumber : Anonim