Rabu, 31 Agustus 2016 2 komentar

KENAPA HARUS AKU?



Tidak ada yang salah jika kita yang melakukan. Terkadang banyak hal yang tidak kita ingin melakukannya, namun apa yang ada mengharuskan kita melakukannya. Dalam kondisi seperti itu kita sempat berpikir kenapa harus aku yang melakukannya?

Mengeluh sampai sekarang pun tidak ada gunanya, namun kenapa manusia masih banyak saja yang melakukannya? Yah, itu membuktikan bahwa kita lebih sering melakukan yang sia-sia daripada yang berguna. Jika bertanya lagi kenapa harus aku? Pertanyaan balik, kalo memang itu kamu kenapa?

Jika semua hal didasari dengan pertanyaan kenapa harus aku tidak akan ada yang berjalan di dunia ini. 

Pernah mendengar firman Tuhan yang mengatakan akan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Jika Nabi Adam sebagai manusia pertama mengatakan, kenapa harus aku, kenapa tidak malaikat atau jin saja? Dan jika Tuhan mengiyakan, mugkin kita semua tidak akan ada di  muka bumi ini sekarang.

Kita ambil contoh dari segala hal sekarang, kenapa harus aku?

Jika setiap nabi yang diturunkan dalam setiap masanya mengatakan kenapa harus aku? Maka tidak akan ada yang menyebarkan kebaikan.

Jika setiap calon presiden mengatakan kenapa harus aku yang menjadi presiden? Negara-negara tidak akan  punya aturan dan berantakan.

Jika setiap profesi, entah itu guru, dokter, dan yang lainnya mengatakan kenapa harus aku yang menjalaninya? Tidak akan dunia yang memiliki pengetahuan dan kesejahteraan.

Pahamilah, ketika ditunjuk menjadi sesuatu, katakanlah bagaimana aku harus melakukannya? Jika demikian akan banyak bantuan yang datang, dan kita akan berpikir untuk melakukan yang terbaik daripada mengeluh.

Pernah mendengar firman yang satu ini, “apa yang baik bagimu belum tentu baik bagi Allah, apa yang buruk bagimu belum tentu buruk bagi Allah”

Sumber : Anonim
Selasa, 30 Agustus 2016 0 komentar

AKU SALAH LAGI



Maaf, ya, aku tahu itu tidak cukup. Entahlah, aku hanya berniat menyemangati dan memberikan kekuatan, tapi tidak semua caraku benar aku salah lagi.

Yang aku lakukan murni dengan keikhlasan untuk sama-sama melakukan perubahan, namun apa yang ditangkap, berbeda dengan yang dimaksudkan, aku salah lagi.

Harus seperti apa, mungkin aku memang bukan orang baik yang bisa membahagiakan semua orang dengan caraku. Aku salah lagi.

Tahukah bahwa aku selalu merasa dibawah kalian, hanya saja aku selalu mencoba tegar dihadapan semuanya. Ketika aku bisa membantu kalian yang lebih hebat, aku merasa senang, dan aku mencoba membantu dengan apa yang aku tahu, tapi ternyata , Aku salah lagi.

Yang aku tahu hanya mencoba membagi kebaikan, jika ternyata aku bukan orang yang baik, maafkan aku, aku salah lagi.

Aku hampir selalu salah, aku mencoba untuk selalu menyalahkan diri, karena aku bukan orang yang bisa selalu membenarkan perbuatan. Mungkin aku memang hanyalah seorang pengganggu dari cara yang tidak enak dirasakan, maaf jika memang aku salah lagi.

Aku Salah lagi, kita memang tidak bisa membahagiakan orang lain, karena tidak semua orang bisa bahagia dengan kita. Sering mendengar kata haters? Apalagi di socmed, sering sekali ada kelompok-kelompok haters untuk orang tertentu. Itu menunjukkan terkadang orang bisa bahagia dengan membenci kita.

Tidak ada yang perlu ditakutkan, lebih baik tahu bahwa diri kita salah, daripada hanya bimbang apakah kita salah atau benar. Ketika mengetahui diri kita salah akan sesuatu, jadikan perbaikan dan interopeksi agar kesalahan itu tidak terulang.

Bukankah tidak ada baik tanpa mengetahui buruk? Tidak ada suka tanpa ada benci?, begitupun tidak ada benar tanpa ada salah?

Salah adalah proses untuk menjadi benar. Jangan takut jika melakukan kesalahan, takutlah jika tidak bisa berusaha untuk menjadi benar.

Sumber : Anonim
0 komentar

Imam, Kerasin Suaranya Dong


Udah Berdiri lagi atau belum ya...?

Kepala ngintip dikit eh udah rukuk lagi...

Tahu situasi ini terjadi ketika apa? Atau jangan-jangan kamu pernah merasakannya?

Yap, betul banget

Ini biasanya terjadi ketika sholat, terutama pada sholat dzuhur dan ashar, karena suara yang tidak dikeraskan sampai-sampai ketika berpindah gerakanpun suaranya tidak terdengar.

Saya terkadang mendapat keluhan atau teguran juga dari beberapa teman, jamaah, apalagi yang perempuan baik langsung ataupun tidak langsung. Karena tertutup hijab jika suara imam tidak terdengar atau terlalu pelan, ya ingin mendongakkan kepala juga tidak akan nampak kan?

Nah ini bisa menjadi evaluasi dan interopeksi untuk siapapun laki-laki yang menjadi imam sholat jamaah dalam jumlah besar dan jamaahnya laki-laki dan perempuan.

Jika di tempat sholat itu ada fasilitas yang bisa menjadikan suara keras dan terdengar dengan pengeras suara tentu tidak masalah. Sedikit pelan juga akan tetap terdengar. Tapi jika misalnya di mushola atau tempat sholat itu tidak memilikinya atau kondisi mati lampu, mau tidak mau harus mengeraskan suara agar bisa terdengar dengan para jamaah.

Jangan takut mentang-mentang mengeraskan suara akan terkesan sombong atau menunjukkan suara yang bagus karena menjadi imam. Kembali ke niat dan pikirkan bahwa jamaah juga daya tangkapnya berbeda.

Oke kalau kita berjamaah di kampus, kalau di masjid umum, kan ada bapak-bapak, orang tua, belum lagi ibu-ibu di jamaah belakang, karena rata-rata masjid banyak orang tuanya daripada anak mudanya kan, maka suara harus bisa terdengar kepada seluruh jamaah kan?

Nah, ya inilah yang namanya hidup bermasyarakat, bahkan hal yang menurut kita kecil dan sepele ternyata perlu untuk diingatkan dan di evaluasi. Jadi buat kamu terutama para laki, suaranya di kerasin ya, agak cempreng juga nggak masalah, yang penting terdengar oleh jamaah.

Ingatkan yuk teman-teman yang lain..

Salam Kebaikan.
Senin, 29 Agustus 2016 0 komentar

Penawaran Konsultasi Kecantikan dan Skincare GRATIS di Oriflame Hibrida 10, Bengkulu.



Selamat Malam Mba Usmiah
Saya Findri Nausiah (Nama Samaran)
Manager Independent oriflame.

Selamat Mba Usmiah terpilih untuk bisa konsultasi kecantikan dan skincare GRATIS dari kami di service Point Oriflame (Perwakilan Cabang) di Jl. Padat Karya 28. Hibrida 10.
Program GRATIS ini berlaku dari senin (29 agustus) – rabu (31 Agustus).

Mba Usmiah juga akan mendapatkan produk GRATIS dari kami, jika membawa teman untuk datang.

Silahkan balas sms ini, jika mba mau mengambil promo kami ini, dan akan kita atur waktunya, terima kasih.

Menulis lagi setelah dua hari libur ini.

Meskipun masih pemulihan setelah perjalanan GILA, jalan kaki dari Bengkulu-Argamakmur selama 12 jam.
Nah setelah hari minggu tanggal 28 Agustus 2016 kemaren sampai di Argamakmur, dapat sms malamnya. Nah seperti itu yang diatas.

Apa yang Kamu pikirkan pertama kali?

Hehe, saya hanya tertawa saja. Ingat tulisan saya yang dengan judul “Mbak...Ukhti...eh?” nah mungkin ini bisa jadi korelasi juga ya.

Gawatnya lagi, udah manggilnya mba, eh namanya juga kepleset pula, Usmiah, apa salahku ya...

Bagaimana dengan kamu? ada yang merasakan juga. Yah tanpa mengurangi rasa menghargai, ini menunjukkan hal yang bagus dari Oriflame ya. Memberikan penghargaan dan bisa promo GRATIS, semoga kamu ada yang dapat juga ya, rugi nih saya dapat promonya tapi tidak bisa dipakai.

Kebaikan memang tidak ada yang tahu darimana datangnya, dan dari siapa yang memberinya. Yang pasti terimalah kebaikan itu, ketika itu tidak sesuai dan belum masuk pada posisi dan kapasitasmu, balaslah dengan lemah lembut dan kebaikan pula.

Semoga tulisan amburadul ini tetap bisa memberikan manfaat atau minimal menghibur.

Yuk menulis,,, Salam berkarya...
Jumat, 26 Agustus 2016 0 komentar

Hidup Kita Sekarang Itu Sandang, Pangan, Papan, cas-an...



Assalamualaikum, Masih semangathari ini ya teman-teman...

Tulisan Ringan kali ii menceritakan yang terjadi di kehidupan kita sekarang.

Kalo zaman dulu kebutuhan kita biasanya terfokus kedalam tiga hal yang biasa disebut dengan, Sandang, Pangan , Papan.


Sandang, dalam kata ini dimaksudkan kebutuhan luar kita. Seperti pakaian dan apa-apa yang perlu kita pakai. Dari zaman dahulu manusia memerlukan sekali pakaian dan alat penutup untuk melindungi tubuh dari gangguan atau pengharuh luar. Kebutuhan sandang di ssetiap negara, kota, dan daerah pun berbeda-beda. Ada yang cukup dengan sederhana dan tidak banyak gaya, ada yang harus menghabiskan waktunya untuk menampilkan diri sebaik mungkin.

Pangan. Dalam hal ini biasanya mindset paling dekat dengan satu kata ini adalah hal yang berhubungan dengan makanan. Makanan tentunya menjadi kebutuhan pokok yang tidak terelakkan bagi kita manusia. Bahkan hewan dan tumbuhan pun memerlukannya. Dalam hal pangan ini juga berbeda dari setiap tempat, tapi lucunya kebanyakan orang Indonesia belum dikatakan makan jika Nasi belum dikonsumsi pada hari itu, meskipun mungkin sudah makan lontong, pangsit, gado-gado, dan ketoprak, hihi.

Berikutnya papan. Memiliki tempat tinggal yang layak tentu harapan dan keinginan dari setiap orang. Ada yang bisa mendapatkan tempat yang layak bahkan mewah, ada juga ada yang mendapatkan tempat sederhana. Namun tidak jarang kita temukan, ada yang tidak memiliki tempat tinggal untuk menjadi naungan sehari-hari. Yang akhirnya berpindah-pindah tempat.

Nah yang menjadi hal baru yang sepertinya casan ya. Dengan ramenya smartphone yang sudah hampir dimiliki oleh semua orang, saya sih belum punya doakan ya, hehe.

Pengalaman yang saya alami setidaknya dua hari ini,  bertemu dengan mahasiwa baru di mushola kampus. Pertanyaan dari dua MABA yang berbeda dan sama adalah

“Kak, ada casan HP?”

Saya hanya menoleh dan bilang,

“Maaf tidak ada” sembari menyunggingkan senyum kecil.

Dalam hati tertawa, sepertinya begitu perlu ya, sampai-sampai jika tidak ada casan kayaknya panik banget. Hm, entah juga sih kebutuhan orang masing-masing, hehe. Saya hanya berpendapat saja.

Yah, ketika sempat beberapa waktu lalu memegan dan mengoperasikan smartphone, sayapun membawa kabel USB kemana-mana. Namun karena memang tidak terlalu saya aktif memakainya, ngecaspun satu hari sekali ketika dirumah. Cukup.

Yah, dunia terus maju dan teknologi semakin canggih, tinggal kontrol masing-masing dan bagaimana kita menggunakan teknologi tersebut.

Oke sekian tulisan ringan kali ini, udah bawa casan kan? Biar nggak repot minjem sana-sini, hehe.

Salam berkarya.
 
;