Jumat, 28 Oktober 2016

Semua Ini Gara-Gara Bang Syaiha



Siapa yang tidak kenal penulis Blog dan Novel satu ini? Tapi gara-gara mengikuti beliau saya malah melakukan sesuatu yang tidak biasa dan ini sungguh tidak bagus jika dihentikan.

Mengikuti blog beliau, awalnya karena ada sebuah postingan seseorang di facebook. Belum terlalu lama memang, saya rutin membaca tulisan beliau baru tiga bulan ini. Salah satu hal yang membuat tertarik adalah ketika adanya sebuah program One Day One Post.

Di awal saya hanya memperhatikan saja. Lama-kelamaan mulai banyak yang saya pelajari dari beliau. Menulis setiap hari di blog, pasti tidak mudah, awalnya berpikir begitu. Lalu sempat tertarik ingin mengikuti pelatihan dan event yang beliau adakan. Tapi sayang, syaratnya harus memiliki WA, dan saya tidak memilikinya. Urung untuk ikut.

Setelahnya saya masih terus mengikuti tulisan dan blog Bang Syaiha. Sampailah pada akhirnya saya mengikuti tulisannya tentang sebuah kebiasaan menulis. Disini mulai menjadi ketertarikan bagi diri sendiri.

Semakin hari saya ikuti ternyata baru sadar, laki-laki yang murah senyum ini (sepertinya, he) menulis setiap hari. Saya coba untuk copy paste ke dalam word untuk mengecek jumlah kata yang ditulisnya setiap hari. Ternyata lumayan juga bisa 2-3 lembar paling sedikit yang dia tuliskan.

Saya mulai mencoba mengikutinya. Awalnya tidak terpikir hasil dari mengikuti ini berdampak besar. 7 agustus 2016, saya mulai untuk menulis One Day One Post. Dengan semangat menggebu ingin mencoba mengejar tulisan teman-teman yang juga memiliki blog dan sudah memiliki tulisan yang sangat banyak, sedangkan saya belum ada.

Alhasil dibulan Agustus saya mencoba mengeluarkan batas diri yang dipunya, diakhir bulan saya mampu menulis lebih dari 30 tulisan. Wah ini akibat mengikuti Bang Syaiha nih. Saya sempat berpikir begitu. Ternyata jika sudah dirutinkan, menulis sebanyak itu tidak sesulit yang di bayangkan. Dan sekarang berjalan menuju tiga bulan tulisan saya sudah mencapai 133 postingan di blog.

Efeknya terasa sekarang, dengan membiasakan menulis, saya menjadi mudah dan cepat untuk menulis. Untuk tulisan 200-300 kata, cukup dengan waktu 15 menit. Bahkan pernah belum lama ini ketika mencoba membuat cerpen dengan mengalirnya dalam waktu satu jam mampu menulis sebanyak lima lembar. Wah ini hal yang dulu tidak mungkin saya lakukan.

Tentunya saya tahu hal yang saya lakukan ini belumlah apa-apanya dibandingkan kamu dan yang lainnya. Saya masih sangat baru dalam menulis, dan sampai sekarang masih belajar seperti kamu dan para penulis hebat lainnya.


Nah tulisan ini hasil dari lima belas menit juga alhamdulillah. Sekarang Novel Bang Syaiha yang sudah saya lahap dalam waktu kurang lebih 12 jam ini juga menjadi santapan yang nikmat. Karena sudah terbiasa dengan tulisan Bang Syaiha, saya jadi mulai paham dengan gaya tulisan beliau.

Hal pertama yang membuat saya senang dan sangat menikmati membacanya -hingga menyelesaikan buku empat ratusan halaman ini dalam waktu kurang dari 12 jam- karena saya yang juga berasal dari Bengkulu dan dua tahun lalu pernah ke kalimantan barat selama satu bulan.

Ketika membaca setting pertama daerah Sambas, teringat ketika dulu pernah makan bubur sambas di Kalimantan barat. Uh, jadi kangen dan pengen makan bubur itu lagi. Dimana bubur itu disebut bubur pedas. Hanya bisa di buat di daerah asalnya, karena ada bumbu yang tidak ada di tempat lain. Begitu kata teman yang berasal dari Sambas yang menyuguhkannya dulu.

Benar-benar secara sekilas saya ingat pengalaman dua tahun lalu di Kalimantan karena buku ini. Bang Syaiha harus tanggung jawab karena membuka kenangan lama saya, hehe. apalagi kondisi dalam cerita buku ini hampir mirip, dimana Khalid posisinya sedang pengabdian, saya saat ke Kalimantan Barat itu juga sedang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Terimakasih Bang, karena dirimu saya jadi seperti ini. Menjadikan blog sebagai melatih diri dalam menulis, yang belum pernah terpikir sebelumnya.

Mencari guru yang baik bisa melalui apapun, tempatnya dimanapun, dan waktunya kapanpun, tentunya dengan siapapun.

Salam berkarya.

2 komentar:

Bang Syaiha mengatakan...

Waw, keren banget, mas... Bisa selesai dalam 12 jam... salut... hehehe

Semoga nanti, pas saya mudik ke Bengkulu, bisa bertemu yaa... Syukur2 kalau diadakan pelatihan sekalian, saya isi, gratis...

Usamah Izzuddin Al-qosam mengatakan...

Alhamdulillah Bang, habisnya jadi merasa flashback ke Kalimantan Barat dua tahun lalu pak, hhe, jadi keenakan Bang bacanya, he.

Wah, Amiin iya bang, tapi jangan kecewa jika peminatnya nggak banyak, sekarang lagi menggerakkan anak muda bengkulu untuk menulis, bang, Semoga istiqomah.

Posting Komentar

 
;