Kamis, 27 Oktober 2016

GARA-GARA INDONESIA akhirnya HUMORTIVASI MASIH ADA kesempatan untuk SPEAK TO CHANGE

Membaca memang sebuah kegiatan yang menyenangkan. Untuk seorang maniak buku, membaca adalah sebuah kebutuhan yang harus ada setiap waktu.

Setelah cukup lama tidak ada kesempatan untuk bisa bercengkrama dengan buku, bulan oktober ini adalah harta karunnya buku bagi saya. Pasalnya dalam satu bulan ini ENAM buah buku baru di tangan dengan genre macam-macam pula. Dan lagi beberapa diantaranya langsung beli dengan penulisnya.

Keenam penulis terkenal ini yang memang sudah saya ikuti jejaknya dari lama. Buku pertama dalam bulan oktober yang saya baca adalah buku Mbak Asma dan Pak Isa. Sebelumnya sudah saya bikin reviewnya  disini, baca aja ya.

Nah kali ini saya akan membuat review singkat empat buku lainnya.

GARA-GARA INDONESIA

Buku ini saya beli juga ketika mengikuti pelatihan Asma Nadia beberapa waktu lalu. Buku yang menceritakan tentang sejarah dan perjalanan negara Indonesia dalam beberapa kejadian ini sangat menarik untuk di baca. Bahkan ketika kemaren ada yang membacanya – pinjam dari saya- mengatakan bahwa buku ini terlihat seperti cerpen.

Banyak sekali dalam buku ini hal tidak terduga. penulisnya yang dijuluki Historivator, yaitu Mas Agung. Mengemas sejarah Indonesia dalam pembawaan yang menarik dan apik. Wajarlah jika ada yang bilang seharusnya buku sejarah untuk anak sekolah berbentuk seperti apa yang telah ditulis oleh Mas Agung.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apa yang dituliskan dalam bukunya memberikan pencerahan baru bagi kita semua. Beberapa seluk-beluk kejadian di dunia ternyata banyak yang mendapatkan pengaruh dari negara Indonesia.

Buku ini recommended deh bagi kamu-kamu yang ingin mengetahui sejarah kita namun tidak ingin terasa seperti digurui oleh buku. Bagi saya penyajiannya akan membuat anda seperti membaca sebuah cerita atau dongeng. Penasaran dengan bukunya? Beli aja, kalo dijelaskan tiap bab di tulisan ini kepanjangan jadinya.

HUMORTIVASI

Pernah baca buku komedi? Pasti banyak tersedia dan sering dengar ya?

Namun berapa banyak sih buku kocak yang bisa menginspirasi dan memotivasi? Jarang sekali ada buku semacam ini. Nah buku Pak Isa alamsyah ini, asli membuat saya merasakan pelajaran baru lagi. Kenapa tidak? Kemasan komedi yang menjamur di sekitar dikemas dengan menambahkan esensi yang menjadi pemikiran dan perenungan dalam apa yang disampaikan.

Menyampaikan cerita tentu lebih mudah ditangkap oleh orang banyak, sama halnya dengan motivasi. Berapa banyak video motivasi yang ada di pasaran? Terbukti dengan sebuah cerita orang lebih nyaman menangkap sebuah pesan tanpa harus merasa di gurui.

Menggunakan humor adalah salah satu cara untuk bisa melakukan pendekatan cerita dengan memotivasi. Buku ini dengan humor disetiap bab diiringi oleh pesan yang terkandung di dalamnya. Memberikan sebuah penyegaran baru dalam cara yang tidak banyak terpikirkan sebelumnya.

Saya sendiri menyelesaikan buku gara-gara indonesia dan humortivasi dalam waktu dua hari. Jadi satu buku satu hari. Memang sih kalau membaca yang dinikmati itu memang tidak terasa akan waktu. Karena bawaan yang ringan jadi cepat juga menyelesaikannya. Meskipun cepat membacanya tidak mengurangi esensi dari apa yang di baca.

MASIH ADA

Kira-kira ini novel atau motivasi?


Judulnya memang penuh makna dan harus cukup diresapi untuk memahaminya. Novel yang saya beli langsung dari penulis terkenal berikutnya ini, cukup membuat tertegun. Apalagi ketika mengetahui settingnya di Kalimantan dan karakter utamanya berasal dari Bengkulu.

Hal pertama yang membuat saya senang dan sangat menikmati membacanya -hingga menyelesaikan buku empat ratusan halaman ini dalam waktu kurang dari 12 jam- karena saya yang juga berasal dari Bengkulu dan dua tahun lalu pernah ke kalimantan barat selama satu bulan.

Ketika membaca setting pertama daerah Sambas, teringat ketika dulu pernah makan bubur sambas di Kalimantan barat. Uh, jadi kangen dan pengen makan bubur itu lagi. Dimana bubur itu disebut bubur pedas. Hanya bisa di buat di daerah asalnya, karena ada bumbu yang tidak ada di tempat lain. Begitu kata teman yang berasal dari Sambas yang menyuguhkannya dulu.

Benar-benar secara sekilas saya ingat pengalaman dua tahun lalu di Kalimantan karena buku ini.

Berikutnya, pengemasan cerita. Kita tahu yang namanya cerita cinta itu banyak tapi bagaimana membawakannya dengan cara yang tidak biasa itu yang sulit.

Khalid dalam cerita ini yang memiliki penyakit polio di kaki kanannya, memperjuangkan sebuah perjalanan cinta sejati yang tidak mudah. Tidak, dia bukan memperjuangkan sebuah hubungan tidak penting serta hubungan remeh pengecut seperti pacaran. Disini mengetuk hati orang tua untuk menerima agar mampu menjadi menantu dari seorang Dhisya.

Tidak diragukan bagaimana prestasi yang dimiliki oleh Khalid, karakter yang baik, bekal agama yang juga tidak sedikit. Dari apa yang dicapai oleh Khalid wanita manapun kemungkinan besar akan tertarik. Tapi pepatah tak ada gading yang tak retak berlaku sekali pada kondisi khlaid. Kakinya yang memiliki kelainan yang tidak umum, membuat orang tua Dhisya tetap teguh untuk menolak dan merestui hubungan mereka.

Namun yang namanya perjuangan karenaNya selalu ada titik. Khalid dan Dhisya yang komitmen untuk tetap menjaga hubungan dengan batasan, mencoba untuk semakin memperbaiki diri masing-masing. Khalid yang melanjutkan S2 pendidikannya, dan Dhisya fokus untuk menjadi seorang hafidzah.

Selama tiga tahun tak bersua tak ada yang tahu perjalanan yang Allah rencanakan. Khalid pada akhirnya menikah dengan Nila, seorang muslimah yang tinggal di Kalimantan, daerah Sambas ketika Khalid menjadi relawan pengabdian di sana. Namun tepat setelah tiga tahun, Orang tua Dhisya luluh dan memperbolehkan hubungan mereka berdua untuk menjadi resmi.

Namun takdir tinggal takdir, kecelakaan yang menimpa Dhisya menjadi nafas terakhirnya dan tetap pada kondisi bahagia karena perasaan akan hubungan yang direstui meskipun tidak tercapai. Dan Khalid mekipun menderita dan berat di antara dua hati, namun Allah tetap menjodohkannya dengan Nila.

Singkatnya begitu, detailnya silahkan pesan sendiri dengan penulisnya yang kreatif, aktif dan produktif Bang Syaiha.

SPEAK TO CHANGE


Nah buku terakhir yang sekarang lagi proses menyelesaikan namun sudah mendapat suntikan ilmu baru adalah hasil karya dari seorang trainer motivator besar Indonesia Jamil Azzaini.

Jujur saja sampai sekarang masih ada keinginan untuk bisa mengikuti pelatihan super trainernya yang tiga hari di minggu ketiga setiap bulannya. Namun rezekinya belum sampai, semoga dalam waktu dekat bisa kesampaian, aamiin.

Setelah lama mengikuti blog dan tulisan serta memiliki beberapa video Pak Jamil dalam perjalanannya mengisi training, kali ini saya langsung membeli bukunya tanpa banyak pikir panjang. Ketika dua minggu lalu cuci mata di toko buku, terlihat sebuah desain yang tidak asing. Benar saja, ternyata bukunya Pak Jamil.

Harganya yang mencapai angka seratus ribu, menurut saya itu masih ilmu yang murah. Langsung menghitung-hitung dan menabung untuk memberlinya. Alhamdulillah Allah sampaikan rezekinya beberapa hari lalu. Saat itu juga saya sisihkan untuk buku ini.

Sudah setengah isi buku yang saya baca dihitung dari sore kemaren. Banyak hal yang menjadi pembelajaran baru bagaimana memperbaiki gaya bicara dan apa yang perlu dibicarakan ketika menyampaikan sesuatu. Profesi trainer yang memang ingin saya tekuni, membuat saya harus dan mesti belajar setiap saat. Karena sadar masih banyak yang lebih di atas saya, dan saya masih seekor anak burung yang baru lahir untuk belajar terbang.

Bagaimana berbicara menjadikan perubahan untuk orang lain dibahas sekali di buku ini. Dengan analogi dan tata bahasa ynag sederhana, serta pengalaman langsung dari sang trainer yang menuliskannya, menjadikan buku ini terasa mengalir begitu saja. Terkadang malah seperti langsung mendengarkan apa yang dikatakan, meski dalam bentuk huruf.

Yah semoga dalam kesempatan yang tidak lama lagi bisa menjamah ilmu dari pak Jamil langsung di pelatihannya dalam akademi trainer. Bersama Jamil azzaini langsung dan tim.

Hm, menuntut ilmu itu perlu dan harus. Sebagai orang yang belum tahu apa-apa tentunya mencari ilmu dimanapun berada.

Enam buku bulan ini Novel (2) – Sejarah - Motivasi (2) - Public speaking. Belajarlah sebelum dihajar.

Semangat Sumpah pemuda, Salam berkarya

0 komentar:

Posting Komentar

 
;