Setelah mengisi materi tentang
Mindset Sukses di SLE, langsung bergerak ke GB 2. Alhamdulillah tidak perlu
jalan kaki, karena ada yang mengantar. Lumayan soalnya membawa 70.an buku bacaan
di dalam tas.
Sesampainya di GB 2 Ruang 3, sudah
ada beberapa peserta yang hadir. Yah memang tidak mungkin berada di dua tempat
dalam waktu yang bersamaan. Telat hampir setengah jam, merasa diri ini sudah
gagal dalam mendisiplinkan diri. Setelah menunggu lima belas menit akhirnya
acara dimulai dengan pembukaan dari panitia.
Setelah pembukaan, moderator
mengambil alih acara dan memanggil saya untuk mengisi materi. Dengan peserta
sebanyak dua puluh orang pertama, memulai materi dengan mindset menulis. Modul yang
saya adaptasi dari pelatihan Asma Nadia di Jakarta beberapa waktu lalu, menjadi
bahan pegangan para peserta untuk mengikuti materi. Meskipun yang menyampaikan
bukan Asma Nadia, inshaAllah ilmunya sama.
Di awal langsung saya buka dengan
semangat menulis. Foto Zahra salah satu peserta di pelatihan Asma Nadia saya
tampilkan kepada mereka. Yang menjadi penyemangat dimana beliau dengan kondisi
fisik yang tidak sempurna, bahkan ketika datang ke pelatihan menggunakan kursi
roda, tapi bukunya sudah ada tiga yang diterbitkan.
Lalu ada juga foto mas Rama. Salah satu
peserta pelatihan sama dengan saya di Jakarta. Meskipun memiliki kekurangan
dalam penglihatan, apa yang dihasilkannya adalah luar biasa. Desember ini buku
kelimanya akan terbit. Bayangkan saja mereka berdua yang dalam kondisi kurang
menurut kita mampu menembus batas diri. Bagaimana dengan kita yang lengkap
dengan semuanya?
Setelah membahas tentang meindset
menulis, kembali membahas kelemahan dan syarat yang diperlukan sebagai penulis
pemula. Tidak lupa menguatkan niat mereka semua kenapa ingin menjadi penulis.
Barulah kita mulai masuk ke dalam
materi kepenulisan. Yang pertama adalah bagian ide. Bersumber dari materi Pak Isa,
101 Dosa Penulis pemula, saya dan para peserta mengungkap dan membahas
bagaimana menghilangkan kesalahn ide dan membuatnya menjadi ide yang menarik.
Setelah satu materi langsung mencoba
praktek simulasi untuk membuat ide tulisan secara sederhana. Kita juga praktek
menulis buruk. Masih ingat materi yang disampaikan oleh Mbak helvy Tiana Rosa,
bagaimana untuk membangun kebiasaan kita perlu menulis buruk. Bukan berarti
tulisan yang ditulis buruk, tapi disini yang penting menulis. Tidak usah
pikirkan bagaimana isi dan makna atau sebagus apa tulisan kamu, yang penting
menulis, seperti tulisa-tulisan di blog ini yang menjadikan diri saya terbiasa
dengan menulis.
Masuk materi berikutnya pada bagian
judul. Sebelum memulai membahas kesalahan yang ada pada judul, semua peserta
termasuk saya langsung mencoba membuat judul selama kurang lebih satu menit. Saya
hanya mampu membuat tujuh judul. Ada para peserta yang selesai juga membuat
sepuluh judul.
Semua judul mulai dibacakan
satu-satu, tidak sedikit judul yang menarik yang bisa diolah menjadi tulisan
yang bagus. Banyak potensi yang ternyata bisa digali. Salah satunya ada
spesialis yang membuat banyak judul dengan satu kata. Meskipun ini penuh
resiko, namun yang ditulisnya memberikan ketertarikan sendiri.
Setelah selesai mmebahas bagian
judul, kita masuk ke materi opening-konflik-ending. Meskipun terpotong waktu
dzuhur setelah materi opening, semua tetap berjalan dengan baik. Setiap sudah
bahasan materi pada setiap bagian, langsung simulasi dan sama-sama koreksi. Ada
satu orang yang bahkan sudah memilii cerpen yang sangat bagus.
Setelah ashar, sedikit tanya-jawab
tentang materi hari ini, lalu persiapan dan instruksi untuk apa yang dilakukan
besok. Peserta yang antusias, membuat semangat juga menjadi enak, dan
menantikan riset serta pembagian kelompok besoknya.


0 komentar:
Posting Komentar