Jumat, 28 Oktober 2016

Ini Kamu Banget...


Eits, melihat judulnya bukan berarti saya ingin beralay ria ya. Dalam kesempatan kali ini, hanya sebuah tulisan sederhana dengan apa yang kita punya.


Pernah mendapat ungkapan dari orang lain seperti yang di atas?

Ini Loe Banget,

Wah gaya kamu sekali ya...

Ungkapan lainnya yang sejenis? Pernah?

Jika kamu mendapatkan ungkapan seperti ini, itu menunjukkan kamu sudah punya sesuatu yang khas. Menjadi unik sangat perlu untuk membuat diri kita tidak biasa dari yang lain. Dengan begitu, orang akan mengenal dengan apa yang kita lakukan.

Contoh teladan paling hebat menurut saya, Nabi Muhammad SAW. Empat sifat yang melekat pada dirinya adalah Shidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Betapa empat sifat mulia ini bukan hanya melekat pada diri Rasulullah, bahkan menjadi rujukan dan contoh tuntunana bagi seluruh manusia.

Selain menjadi manusia biasa yang memiliki akhlak yang baik, beliau sekaligus menjadi utusan Allah yang mulia. Jadi mengikutinya bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah keharusan bukan? Jangan sampai hal-hal yang dilarangnya bahkan dikecam, malah kita lakukan. Itu sama saja tidak mengakui akhlaknya yang bagus dan mengabaikannya sebagai seorang yang menjadi Utusan Allah.

Bagaimana dengan kamu, punya branding atau ciri khas sendiri?

Saya Alhamdulillah mulai merasakan itu. Orang dsekitar yang sudah terbiasa membaca tulisan saya pernah mengatakan bahwa gaya tulisan ini, gaya saya banget. Saat itu saya meminta pendapatnya tentang sebuah naskah yang sudah di rampungkan.

Semenjak itu saya mulai berpikir, memang gaya saya itu seperti apa ya?

Lalu dalam hal lain, saya pun mulai dijuluki beberapa panggilan berbeda. Bahkan sebagai mentor, saya terkenal sebagai seorang yang ekstrim terutama dalam bidang kepenulisan. Hal ini juga menjadi evaluasi diri, bagaimana tidak merubah sesuatu yang sudah di punya, apalagi yang berhubungan dengan kebaikan.

Memang tidak mudah menemukan gaya atas diri sendiri, maka dari itu kita perlu berkomunikasi dan silaturahim dengan orang lain. Jika tidak bisa tahu apa yang kita punya, tanya orang lain apalagi teman terdekat untuk menggalinya.

Apapun yang melekat pada diri kita semua jadikanlah hal itu yang baik dan bagus untuk diingat. Jangan sampai julukan-julukan yang ada adalah sesuatu yang tidak mengenakkan apalagi berupa sindiran, hal ini tentu akan membuat diri sendiri merasa tidak enak.

Namun julukan yang paling baik jika penilainya adalah Allah. bagaimana agar menjadi nampak baik dalam penilaian Allah, tentunya mengikuti apa yang ada di Kitabnya dan sunnah Rasulnya. Jangan Sampai mengaku hambaNya, tapi hanya mengikuti yang enaknya saja, dan mengabaikan menjalankan yang memberatkan hawa nafsu.

Semoga kita semua bisa saling mengingatkan dan terus berada pada kebaikan.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;