Hari ini secara tiga minggu berturut
saya mengisi di SLE (Student Leadership Education) yang diselenggarakan oleh
BEM KBM UNIB. Sebuah hal yang tidak pernah disangka sebelumnya karena acara
bergengsi tingkat universitas ini tidak sembarang orang bisa menjadi pengisi
materinya. Atas kesempatan yang diberikan ini tentu menjadi pengalaman dan
pembelajaran baru bagi diri saya.
Hal yang menarik untuk saya pada
mengisi materi kali ini, karena tepat saya menyelesaikan enam buah buku dalam
bulan ini. Kamu bisa baca reviewnya dan megklik ini. GARA-GARA INDONESIA akhirnya HUMORTIVASI MASIH ADA kesempatan untuk SPEAK TO CHANGE
Buku terakhir yang saya baca tentang
bagaimana berbicara dapat mengubah seseorang. Jadi berbicara bukan hanya
sekedar asal saja, ada perhitungan atas semuanya. Buku SPEAK TO CHANGE dari Pak
Jamil Azzaini benar-benar membantu saya untuk membawa materi hari ini, meskipun
tentu saja yang saya sampaikan masih sedikit dan belum ada apa-apanya bila
dibandingkan dengan pemateri lain.
Saya ingat sekali pesan Pak Jamil di
bukunya untuk bisa menjadikan audience sebagai raja dan pemeran utama dalam
sebuah acara training atau sejenisnya. Meskipun belum maksimal, saya masih
mencoba untuk melakukannya. Mengedarkan pandangan mata ke semua audience tentu
bukanlah hal yang gampang, namun itu perlu di lakukan.
Hari ini kembali saya mendapatkan
pelajaran dari para peserta yang berhubungan dengan buku Pak Jamil yang saya
baca. Memang menceritakan dengan apa yang dialami oleh diri sendiri menjadi
lebih mengena dan berbekas.
Pada materi story telling tentu saja
langsung saya praktekkan. Alhamdulillah, ada respon yang mengenakkan. Dan pada
bagian akhir saya tutup dengan menjawab pertanyaan dengan sebuah lirik lagu
yang dimodifikasi. Bukan berarti menyanyikannya.
Jika dihitung-hitung bulan oktober
ini bulan produktif bagi saya. Karena ilmu, berbagi, dan mencari semuanya
banyak terjaring di bulan ini. Memang apa yang saya lakukan tidak setara dengan
orang hebat lainnya di sekitar saya, apalagi di luar sana, namun harapan dari
hal kecil inilah yang semoga nantinya akan menjadi besar.
Ketika kembali ke sekolah, bertemu
dengan seorang yang luar biasa juga dalam kepenulisan. Baru saja berbagi, saya
sudah dituntut untuk mencari. Karena memang untuk bisa banyak menyampaikan,
harus mampu banyak makan (bukan makan makanan ya).
Setelah itu sebuah target yang tidak
terduga menjadikan saya sebagai salah satu fasilitatornya. Semoga hal itu akan
menjadi kenyataan di pertengahan bulan Februari nanti aamiin.
Lagi-lagi jangan pernah puas dengan
apa yang dipunya. Teruslah mencari meskipun banyak yang mencaci-maki. Selama
itu masih dalam lingkup hal kebaikan jangan ragu dan sungkan. Bertanyalah
kepada mereka yang lebih tahu. Belajaralah kepada mereka yang lebih pintar.
Dengarkanlah bicara mereka yang lebih bijak.
Kita tidak pernah tahu ilmu dan amal
datangnya darimana. Pun tak pernah nampak dosa yang diperbuat akan berdampak
apa. Dengan menggunakan kesempatan sebanyak mungkin untuk melakukan kebaikan
yang ada, semoga mampu membuat kita menjadi manusia yang berguna untuk diri sendiri
dan sekitar.
Salam Kebaikan
0 komentar:
Posting Komentar