Kamis, 20 Oktober 2016

Berkembang Itu Harus, terkadang malah mesti dipaksakan.

Menghadapi era sekarang tidak cukup dengan kemampuan yang begini saja. Akan ada masanya kita mengikuti apa yang terjadi disekitar masyarakat.


Sekarang saja anak SD sudah memegang Smartphone, dulu main kelereng dan gambaran aja seneng banget ya. Bahkan anak kelas enam sd sudah jago pakai motor, saya dulu mah musti dipaksa deh. Secara tidak langsung perkembangan yang terjadi sangat cepat tanpa di sadari.

Bukan hanya itu, dalam karakter juga banyak sekali terjadi perkembangan, Hukum, Ekonomi, sosial masyarakat tiap saatnya mengalami perkembangan yang signifikan.

Bagaimana dengan kita termasuk yang tertinggal atau terus berkembang? Tentunya konteks berkembang yang kita inginkan adalah yang positif dan baik. Banyak juga perkembangan yang malah menurun dibandingkan dulu.

Paling mudah terlihat disekitar kita yang sudah pernah diangkat. Dari hukum saja, betapa pilih kasih hukum bagi rakyat miskin dan kaya. Pendidikan, betapa anak murid sekarang lebih menurun kesopanannya dibanding dulu. Bahkan dengan orang tua sendiri banyak anak yang tidak hormat.

Terlepas dari hal itu kita tidak membiarkan diri ini ketinggalan dari banyak hal, apalagi tentang informasi.
Saya sendiri termasuk yang susah berkembang dulunya. Menjadi orang yang ingin berkompetisi? Hampir tidak pernah terpikir. Yang saya pikirkan, rasanya begini-begini saja cukup, tidak perlu terlalu capeklah melakukan sesuatu.

Belajar motor saja sampai dipaksa. Dulu pikiran orang umumnya cowok nggak bisa naik motor itu cupu, kuper dan lainnya. Tapi saya tidak merasa terganggu dengan hal itu, rasanya tidak penting-penting amat. Alhasil pertama kali disuruh untuk mencoba mengendarai motor langsung nyangkut deh di pohon pinang motornya. Peduli amat ah.

Sekarang? Tentu berubah, banyak sekali pemikiran saya yang berubah dan ingin terus berkembang. Meskipun sudah berubah, saya masih tetap menggunkaan ilmu minder.

Jangan berpikir negatif dulu ya. Ilmu minder disini adalah suatu hal yang akan membuat kita untuk tidak terlalu menyanjung diri dalam memiliki sedikit kemampuan. Contohnya saja, ketika saya bertemu dengan orang yang lebih hebat saya akan memposisikan diri sebagai seseorang yang tidak tahu apa-apa. Dengan begitu kita akan bisa lebih mendengarkan dan menangkap hal-hal yang  baru.

Saya sangat sering menggunakan ilmu minder ini bila bertemu dengan siapapun, tapi tidak menutup kemungkinan ketika waktunya, kita akan juga berbagi dengan apa yang dipunya.

Dengan menggunakan ilmu minder disegala aspek akan membuat diri lebih pesat dan cepat untuk berkembang. Misal dari bidang agama, jadilah orang yang merasa tidak tahu apa-apa. Maksudnya disini, dengan menjadi orang yang buta akan apapun itu akan membuat kita lebih menerima ilmu baru yang ada dan hadir.

Dalam hal kemampuan. Ketika bertemu dengan hobi atau kesukaan kemampuan yang sama, membuat kita akan lebih banyak bertanya dan ingin tahu tentang ilmu itu. Siapa tahu dengan itu kita akan memiliki perkembangan dari kemampuan yang di punya sekarang. Tidak usah ragu mau itu  anak kecil, adik tingkat, orang yang pendidikan lebih rendah, tetap selalulah merasa bahwa mereka adalah langit yang lebih tinggi.

Jadilah orang yang rendah, dalam ilmu, dengan begitu kita juga akan mudah menerima ilmu. Sedikit saja ada keraguan dan ingin menunujukkkan diri yang lebih, akan ada kelalaian yang menelan dan membuat diri menyesal, semoga kita berada di barisan orang yang bisa membuka hati dengan apapun, aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;