Belajar dan berbagi itu perlu bahkan
mengasyikkan. Dengan belajar kita akan banyak mendapat hal baru, dengan berbagi
kita akan menambah teman baru. Namun tentunya tidak hanya itu, banyak hal lain
lagi yang bisa didapatkan dari kedua hal tersebut.
Setelah di bagi kelompok dengan
mentor masing-masing ada beberapa yang menjadi peserta dengan saya. Empat orang
yang bersama saya dalam belajar kepenulisan hari ini mulai untuk menuangkan
idenya. dengan ide yang berbeda-beda sebagai mentor saya juga ikut belajar. Dan
lagi keempat orang yang berasal dari jurusan berbeda ini membuat saya mendapat
banyak hal baru.
Ada Melda dari Biologi, Mushi dari
Kimia, Rizky dari kedokteran, dan Wahyu dari teknik. Wah saya sendiri kaget
ketika mengetahui mereka semua dalam ranah belajar yang berbeda. Dan lagi
semuanya anak eksak yang dulu ketika sekolah bukan hal yang saya kuasai.
Saya anak IPS, kimia dan biologi saya
pas-pasan. Belajar teknik? Kepala puyeng mah. Pernah sekali melihat buku modul
kedokteran, baca beberapa istilah tak ada yang saya paham. Tapi sekarang
dihadirkan empat menjadi satu di hadapan, tentu menjadi sebuah kenikmatan yang
luar biasa.
Kebahagiaan lain yang juga menjadi
sebuah pembelajaran, keempat orang yang dulu menjadi peserta menulis, lalu
Akhir maret menerbitkan bukunya, sekarang sudah ikut menjadi mentor menulis
bersama saya. Tentu hal ini juga menjadi tempat pembelajaran bagi saya, dan
mereka sudah bisa naik kelas. Keken, Khoirunnisa, Panisia, dan Diana. Dengan
memiliki mainty masing-masing mereka
juga menebarkan ilmu menulisnya.
Setelah saling bertukar ide dengan
empat orang yang menjadi peserta mentor saya, alhamdulillah ide yang ditawarkan
menarik dan bagus. Saya tinggal menunggu eksekusi dari yang akan mereka tulis.
Semoga target terbit tahun 2017 nanti tercapai aamiin.
Peserta yang menjadi mentoring saya
khusus semuanya menulis pada tulisan non-fiksi.
Setelah sedikit materi dan pengantar di setengah jam pertama, mereka
mulai mencari ide dan tulisan yang akan dibikinkan menjadi naskah utuh
nantinya.
Salah satu peserta yang dari teknik
sudah membuat kerangka komplit yang terstruktur. Dari isi dan ide yang
ditawarkan terlihat sepertinya ini anak aktivis, apalagi judulnya yang menarik
KERETA DAKWAH. Tidak lama setelah itu yang dari kedokteran juga menyetorkan
judul serta kerangka idenya, naskahnya MAHASISWA SEPANJANG HAYAT. Saya semakin
tertarik dan merasa mendapatkan suntikan baru dengan ide yang mereka tawarkan.
Yang terakhir dari mahasiswi jurusan kimia, sebuah ide tentang rasa syukur dengan
judul LANGIT TANPA BATAS.
Semoga apa yang sudah mereka rancang
bisa terealisasi dan terbit. Dan tugas mereka sudah mulai untuk menulis. Minggu
depan akan dicek dengan terget minimal 10 halaman, karena mereka akan
menghasilkan 150 halaman dalam dua bulan.
Setelah selesai kelas menulis pada
minggu ini, dua mentor Diana dan Khoirunnisa, menghampiri dan memberikan
sesuatu yang cukup kaget sekaligus kagum. Menjadi mentor menumbuhkan rasa haus
ilmu mereka yang lebih. Akhirnya mereka mengungkapkan ingin menulis lagi dengan
bimbingan dan tekanan seperti yang saya berikan sebelumnya.
Diana dari buku pengembangan diri,
beralih ke Novel. Khoirunnisa dari buku novel beralih ke buku motivasi. Sebuah
tantangan baru yang mereka ambil dan membuat mereka untuk menaiki kelas yang
lebih tinggi lagi.
Melihat mereka yang semangatpun saya
tidak mau kalah. Empat naskah di laptop yang dua diantaranya sudah selesai, mau
diproses untuk terbit, dan dua lagi untuk diselesaikan. Ah, tidak pernah
terbayang sang pemilik tulisan cacing kepanasan ketika SD, menjadi seorang
penulis yang ingin berkarya. Semoga meskipun pemula, tulisannya bisa bermanfaat
dan berguna bagi orang banyak.
Salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar