Minggu lalu adalah saatnya ujian
praktek di SMP tempat saya mengajar. selasa, Rabu, dan Kamis adalah praktek
bahasa inggris. Banyak hal lucu dan mengejutkan dalam praktek kali ini.
Meskipun praktek yang mereka lakukan, bukanlah hal yang biasa dikerjakan di
kelas. Tapi dari praktek ini nampak apa yang sebenarnya mereka mampu dan tidak.
Selasa hari pertama praktek bahasa
inggris dimulai dari kelas delapan. Dari tiga pilihan yang diberikan untuk
mereka bawakan, yang tidak terpilih hanya storry
telling. Paling banyak di antara anak murid memilih speech dan pembacaan puisi.
Dari awal sudah nampak mana yang siap
dan yang tidak.
Penampilan pertama dimulai oleh sang
ketua kelas, Salman. Saya melihat dirinyalah yang paling siap diantara yang
lain. Pidato yang sudah dibiikin rangkap dan di press, serta membawakan pidato
tanpa teks sama sekali.
Meskipun di awal sempat terbata-bata,
namun Salman tetap memberikan penampilan yang terbaik darinya. Lalu ketika
penampilan kedua, Salman tampil lebih baik dengan gesture dan pembawaan yang
lebih santai.
Lalu penampilan kedua oleh Fatur.
Setelah Salman mebawakan pidato, berganti Fatur yang membawakan puisi. Mungkin
karena grogi di awal, sempat membuat Fatur kebingungan untuk membawakan. Yang membuat
lucu, karena Fatur memiliki nada bicara yagng datar, jadi puisinya kurang
terasa. Memang diketahui murid yang memiliki warna kulit putih ini, lebih suka
dengan hal yang di belakang layar.
Berikutnya dari bagian Tilmidzat
(baca = perempuan). Fadella Apriyani, remaja muslim yang suka istighfar ini
membawakan pidato. Tema dan isi pidatonya bagus, tapi karena karakternya yang
cukup sulit tampil di depan umum dalam kondisi formal, membuatnya banyak
melihat teks, dan hampir menutup muka dengan teks yang ada tersebut.
Setelah penampilan ulang, Della mampu
menampilkan dengan pembawaan yang lebih baik, meskipun tetap saja fokus ke
teksnya masih dominan. Sehingga membuatnya kurang tampak akan apa yang
dibawakan.
Kembali lagi di bagian laki-laki,
kali ini wisnu yang tampil dengan bahannya. Awalnya saya kira akan membawakan
storry telling, karena penasaran. Banyak yang mengatakan kalau dirinya bagus
dalam melakukan storry telling. tapi ternyata dirinya tidak membawakan itu.
Kalau tidak salah Wisnu membawakan puisi, yang bikin lucu adalah nada gaya
datarnya.
Masih ada beberapa orang lagi yang
tampil setelahnya, jika dijabarkan satu persatu akan terlalu banyak nanti ya,
hehe.
Intinya tampil di depan memang tidak
mudah, bahkan jika sudah ada persiapan sekalipun. Tapi tampil untuk pertama
kalinya memang perlu. Karena jika tidak pernah memulai, kapan akan terbiasa?
Tidak masalah grogi dan gugup itu adalah hal yang wajar. Dengan belajar
semuanya akan lebih baik.
Besoknya giliran praktek dengan kelas
tujuh.
Sekitar 43 murid di kelas satu
melakukan praktek bahasa inggris, lagi-lagi tidak ada yang memilih storry
telling. Semuanya kembali dengan membawakan puisi dan pidato.
Sama seperti kelas delapan,
penampilan, saya mulai dengan ketua kelas. Kali ini lebih luar biasa lagi.
Ketika Gilang, sang ketua kelas maju, tangannya gemetaran sampai kaki. Wah
ternyata groginya sampai segitu besarnya ya. Sampai-sampi terucap oleh Gilang,
“Tad, kenapa ana Nggeletek tad?”
Gilang sampai bertanya kenapa dia
gemetaran. Saya pun hanya maklum dalam hati, dan menyuruhnya untuk melanjutkan
praktek. Setelah lima menitan dia selesai membawakan pidato. Terasa sekali
gayanya menarik nafas yang ditunjukkan oleh orang yang sangat gugup.
Ikram Perbaikan |
Penampil berikutnya yang menarik
perhatian saya adalah Ikram. Murid yang memang pendiam, dan disiplin ini
pertama kali saya melihatnya tampil di depan umum. ternyata dia lebih gugup
sikapnya dari Gilang. Sayapun hanya tersenyum melihatnya.
Ketika dia maju ke depan dari
belakang matanya sempat melotot sebentar tanda kaget. Saat memegang microphone
pun mengambil nafas beberapa kali. Bahkan ketika salam sempat diulang dua kali
saking gugupnya. Ternyata memang tampil ke depan itu tidak gampang ya.
Dan banyak lagi dari murid yang maju
merasakan itu. Tapi ada satu orang yang menarik sangat pede untuk tampil ke
depan. Farhan namanya, membawakan puisi dengan gaya yang kocak. Asli satu
ruangan dari awal Farhan mulai tampil sampai selesai kami semua tertawa lepas
dengan gayanya.
Beberapa yang lain saking takutnya
menutup muka dengan teks pidato atau puisi yang dibawakan. Tujuan praktek ini
selain membiasakan mereka tampil dengan bahasa inggris, tapi juga sekaligus
menguji mental mereka dalam berhadapan di depan umum.
Yang terakhir adalah praktek kelas
sembilan. Nah untuk mereka kali ini cukup beda dari dua kelas sebelumnya.
Tampil dengan berkelompok, kelas sembilan menampilkan drama.
Pada penampilan pertama grup
perempuannya. Karena tampilannya dipisah antara laki-laki dan perempuan.
Menampilkan drama Cinderella yang sedikit di improvisasi tentunya.
Lucu ketika salah satu dari mereka
harus menjadi pangeran, penampilannya malah mirip seperti seorang atlit silat
betawi. Dengan menggunakan celana panjang dasar dan longgar, di tutupi dengan
sarung setengahnya. Lalu ada Cita yang menjadi Cinderella, lucu sih melihatnya
ditindas, tapi gaya pecicilannya keluar deh, hehe.
Pada bagian laki-lakinya awalnya
sedikit mengecewakan, karena kurang siap untuk menampilkan prakteknya. Namun,
akhirnya menampikan drama dadakan yang mereka rancang saat itu juga. Menarik
jika dikemas dan dipersiapkan lebih baik. Disanalah bisa terlihat bagaimana
kekompakan mereka.
Nah sedikit dokumentasi juga ketika
menjadi juri lomba ceramah di Himpunan Mahasiswa Matematika di FKIP Universitas
Bengkulu.
Peserta kedua, Claudia (kalo nggak salah ya) |
Peserta ketiga, nah maap lupa namanya |
Peserta kelima, lupa juga namanya,tapi semangatnya menggebu |
Dengan empat peserta, satu laki-laki
dan tiga perempuan. Sebuah apresiasi buat HIMA ini karena selama dua tahun
berturut-turut mengadakannya, meskipun hanya lingkup HIMA, dengan tujuan
memunculkan kemampuan yang ada di internal sendiri.
Selama dua tahun juga undangan yang
sama untuk dijadikan juri, rasa terimakasih atas kepercayaannya kepada
HIMATIKA, semoga bisa terus membuat acara yang bermanfaat, amiin.
Salam kebaikan.
2 komentar:
Hahaaahhahaaa....aku hampir salah sangka, kirain peserta HIMATIKA yang cowok itu gagal total (gatot), ternyata namanya gatot ya? Hahahahahahaaa
oalah mbak, haha,
emang namanya gatot kok mbak, hehe
Posting Komentar