Minggu, 18 Desember 2016

Cooking Day SMP IT Khairunnas



Hari ini kembali kegiatan classmeeting di SMP IT Khairunnas dengan menyenangkan dan menyegarkan.
Setelah kamis kemaren rihlah ke daerah Kabawetan, Kepahiang. Kali ini kegiatan hanya disekolah, tapi lomba masak bersama orang tua dan anak.

Sepertinya efek rihlah kemaren membuat beberapa murid masih belum masuk karena istirahat. Akhirnya beberapa hal tidak sesuai rencana, tapi itu tidak mengurangi esensi kegiatan hari ini.

Jam delapan sampai jam sembilan, dimulai dengan kegiatan lomba tahfidz. Hafalan surat pendek untuk siswa. Sekitar lebih dari sepuluh orang mengikuti, dengan mengirimkan perwakilan setiap kelas untuk menjadi peserta.


Setelah satu jam, lomba tahfidz pun selesai. Kegiatan beralih dengan lomba memasak. Harapannya hari ini bisa banyak orang tua yang hadir mendampingi para siswa dalam kegiatan ini. Namun, hanya beberapa orang tua saja yang sempat hadir. Mungkin, beberapa orang tua sedang bekerja sehingga belum sempat hadir.

Ada dua mama yang paling semangat untuk mendampingi anaknya. Ibunda dari Rafid dan Umminya Farhan. Mereka juga berada pada satu kelompok. Dari perlengkapan semuanya yang paling lengkap dan paling siap. Inilah mom and kids cooking terkece kali ini.
 
Mama Rafid (jilbab biru) dan Ummi Farhan (jilbab coklat) duo mama yang paling semangat
Sekitar jam sembilan lima belas lomba memasak pun dimulai. Semua kelompok ada yang sudah mulai mengolah masakannya, ada juga yang baru mau siap-siap. Total tim yang mengikuti lomba kali ini, ada sekitar 12 tim.
 
Tim gabungan Yusuf-Taufik-Salman
Tim yang mengikuti juga beragam kelompoknya. Ada tim yang lintas kelas, seperti Salman, Taufik, dan Fatur. Putri, Yuyun, dan Jeri. Ada yang tetap dalam teman kelas seperti biasanya. Seperti tim tilmidzat dari kelas 8 dan 9 yang tidak terpisahkan. Ada tim Nuklir dari kelas 8 (ini sebutan saya saja, hehe) Nadya, Lala, dan Della. Sedangkan tim satu paket komplit dari kelas 9 Hanisyah, Fitri, Reni, dan Cita.
 
Tim tilmidzat kelas 9

Tim tilmidzat kelas 8

Nah dibalik itu semua ada tiga tim yang dihadiri oleh keluarga dan dibantu dalam proses lomba memasak ini. Yang pertama tentunya tim Farhan dan Rafid. Dengan ibunda dan ummi yang sudah datang dari sebelum jam sembilan. Dengan semangat yang tinggi melakukan demo masak bersama anak mereka.

Ada juga nenek dari Marsha yang menjadi satu kelompok dengan Syifa. Umur tidak menjadi halangan untuk bisa terus beraktivitas dengan semangat. Sampai akhir proses memasak, nenek beserta Marsha dan Syifa membuat masakan sayur sederhana yang tetap menggugah selera. Ada juga orang tua yang menyempatkan hadir meski tidak bisa terjun langsung dalam proses sampai akhir. Ada ibunda vian yang ikut meramaikan kegiatan. Juga ayah Alfiyah, yang rela membawa kompor gas dan tabungnya yang ukuran 12kg untuk ikut serta dalam kegiatan.
 
nenek Marsha dan Syifa, umur bukan halangan untuk beraktivitas
Sekitar setengah jam sebelum lomba memasak usai, beberapa hidangan mulai nampak bentuk dan hasilnya.
Yang paling pertama tim paling kompak dan komplit. Yaitu dari Rafid dan Farhan yang turut serta ibunda dan umminya. Menghidangkan Nasi yang di dampingi perkedel jagung dan sayur hijau bergisi. Tidak lupa minuman penutup yaitu sop buah.

Berikutnya disusul oleh tim Afra dan Zahra yang dibantu oleh bapak wali kelas ustad Repa, mennghasilkan Sup Daging. Mencicip sedikit daging yang diberikan rasanya enak. Hanya saja bumbunya yang masih kurang meresap sampai ke tengah daging.

Tak ketinggalan tim siswa laki-laki mulai mengejar. Ada tim Fatur, Irvine, dan Rafif yang menghasilkan sesuatu yang unik. Tampilan nasi dibuat bentuk boneka dengan hiasan sawi, sosis, telur, dan rumput laut. Lalu ada Salman, Taufik dan Yusuf yang menghasilkan full sayur sehat. Mirip seperti hidangan prasmanan di rumah makan sih, hehe.

Kelompok Marsha-Syifa juga sudah menyelesaikan masakan kangkung jagungnya. Lalu Jeri yang mebantu kedua juniornya dengan sabar dan tekun Putri-Yuyun, menghasilkan hidangan yang sangat cocok untuk sarapan. Nasi dengan lauk sayur kangkung bakso plus sambal terasi.
 
Tim Senangun-Varissa lagi mengolah sayur
Varissa dan Senangun juga menyelesaikan hidangan sup Ayam Goreng, itu namnya kata mereka. Menyusul kelas sembilan dengan hidangan sayur mercon, dan sup sayur. Pada hidangan terakhir ada dari empat orang kelas tujuh Naufal, Nanda, Gilang, dan Chairul yang entah sengaja atau tidak menghasilkan masakan yang tak bisa dikatakan. Lalu dari tim Nuklir, membuat sebuah hidangan yang juga menakjubkan. Benar-benar kompoisisi sayur mayur hijau yang lezat.

Pukul 11.00 semua masakan selesai dihidangkan. Tiga juri terdiri dari kepala sekolah Ustadzah yemmi, wakil kesiswaan Ustadzah Sukma, dan saya selaku moderator dan komentator yang juga ditunjuk menjadi juri, siap mengeksekusi 12 masakan yang tersedia.

Masakan pertama mencicip masakan dari tim Vian dan Rian. Sayur yang terlihat enak, saat dicicip sesuai namanya, benar-benar mengocok perut. Sayur mercon benar-benar membuat meledak, karena cabai yang entah berapa banyak dimasukkan. Lalu ketika ke masakan sebelahnya semakin tak bisa diungkapkan. Masakan kelompok kelas tujuh yang berbahan dari timun digoreng, potongan sawi, lalu dikasih susu milo (bayangkan sendiri deh), baru sampai di ujung lidah langsung, ah entahlah...
 
Berawal dari sini, menghasilkan rasa yang tak terbayangkan
Berikutnya masakan tim Alfiyah dan tim Putri. Hampir mirip memang dan cukup mengobati rasa lidah atas dua masakan sebelumnya. Lalu sayur kangkung jagung dari tim Marsha-Syifa nah ini jagungnya terasa matang dimulut. Namun karena kurang tambahan lain sebagai pendamping ataupun hidangan utama menjadi ada yang kurang.

Puncaknya ada tiga masakan yang menggoyang lidah. Pertama masakan Tim Tilmidzat (baca perempuan) kelas 9. Sop daging yang bertabur sayur sehat menjadi padu. Ketika masuk kemulut asin pedasnya meledak dan membuat menambah beberapa sendok.

Berikutnya tim lengkap Farhan-Rafid. Nasi, perkedel jagung, sayur, dan sop buah. Hidangan komplit, terasa langsung seperti sedang makan dirumah makan. Terakhir yang tidak di duga masakan tim Nuklir Nadya-Della-Lala. Sebuah hidangan sayur dengan olahan daging ayam yang cukup unik menurut saya. Dan sekitar tiga sendok lebih saya cicip untuk memanjakan lidah.
 
Nampaknya berantakan, tapi hasilnya boleh juga, dari Tim Nuklir
Penilaian menjadi sulit, tapi beberapa yang terbaik sudah menjadi diskusi kami bertiga untuk diumumkan dua hari lagi. Setelah selesai penilaian semua menikmati hasil masakan masing-masing.

Semua wajah ceria selepas ujian dan melakuakn kegiatan yang bermanfaat serta menyenangkan. Tak lupa membereskan semua perlengkapan, dan Alhamdulillah lapangan yang tadi berantakan kembali seperti semula.

Mendekati dzuhur, hujan gerimis membasahi bumi Rafflesia dengan tenangnya. Adzan pun berkumandang kembali mengadukan semua isi hati dalam curahan kepada Allah yang memberikan ketenangan dalam setiap keadaan.

Tak lupa untuk selalu mendoakan saudara kita yang bergejolak di negeri seberang sana. Semoga rahmat Allah tak hilang, dan surgaNya yang menunggu para mujahid dan mujahidah yang siap datang dengan senyum terkembang atas iman yang tetap teguh di pegang.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;