Hari ini kembali kegiatan
classmeeting di SMP IT Khairunnas dengan menyenangkan dan menyegarkan.
Setelah kamis kemaren rihlah ke
daerah Kabawetan, Kepahiang. Kali ini kegiatan hanya disekolah, tapi lomba
masak bersama orang tua dan anak.
Sepertinya efek rihlah kemaren
membuat beberapa murid masih belum masuk karena istirahat. Akhirnya beberapa
hal tidak sesuai rencana, tapi itu tidak mengurangi esensi kegiatan hari ini.
Jam delapan sampai jam sembilan,
dimulai dengan kegiatan lomba tahfidz. Hafalan surat pendek untuk siswa.
Sekitar lebih dari sepuluh orang mengikuti, dengan mengirimkan perwakilan
setiap kelas untuk menjadi peserta.
Setelah satu jam, lomba tahfidz pun
selesai. Kegiatan beralih dengan lomba memasak. Harapannya hari ini bisa banyak
orang tua yang hadir mendampingi para siswa dalam kegiatan ini. Namun, hanya
beberapa orang tua saja yang sempat hadir. Mungkin, beberapa orang tua sedang
bekerja sehingga belum sempat hadir.
Ada dua mama yang paling semangat
untuk mendampingi anaknya. Ibunda dari Rafid dan Umminya Farhan. Mereka juga
berada pada satu kelompok. Dari perlengkapan semuanya yang paling lengkap dan
paling siap. Inilah mom and kids cooking terkece kali ini.
Sekitar jam sembilan lima belas lomba
memasak pun dimulai. Semua kelompok ada yang sudah mulai mengolah masakannya,
ada juga yang baru mau siap-siap. Total tim yang mengikuti lomba kali ini, ada
sekitar 12 tim.
Tim yang mengikuti juga beragam
kelompoknya. Ada tim yang lintas kelas, seperti Salman, Taufik, dan Fatur.
Putri, Yuyun, dan Jeri. Ada yang tetap dalam teman kelas seperti biasanya.
Seperti tim tilmidzat dari kelas 8 dan 9 yang tidak terpisahkan. Ada tim Nuklir
dari kelas 8 (ini sebutan saya saja, hehe) Nadya, Lala, dan Della. Sedangkan
tim satu paket komplit dari kelas 9 Hanisyah, Fitri, Reni, dan Cita.
Tim tilmidzat kelas 8 |
Nah dibalik itu semua ada tiga tim
yang dihadiri oleh keluarga dan dibantu dalam proses lomba memasak ini. Yang
pertama tentunya tim Farhan dan Rafid. Dengan ibunda dan ummi yang sudah datang
dari sebelum jam sembilan. Dengan semangat yang tinggi melakukan demo masak
bersama anak mereka.
Ada juga nenek dari Marsha yang menjadi
satu kelompok dengan Syifa. Umur tidak menjadi halangan untuk bisa terus
beraktivitas dengan semangat. Sampai akhir proses memasak, nenek beserta Marsha
dan Syifa membuat masakan sayur sederhana yang tetap menggugah selera. Ada juga
orang tua yang menyempatkan hadir meski tidak bisa terjun langsung dalam proses
sampai akhir. Ada ibunda vian yang ikut meramaikan kegiatan. Juga ayah Alfiyah,
yang rela membawa kompor gas dan tabungnya yang ukuran 12kg untuk ikut serta
dalam kegiatan.
Sekitar setengah jam sebelum lomba
memasak usai, beberapa hidangan mulai nampak bentuk dan hasilnya.
Yang paling pertama tim paling kompak
dan komplit. Yaitu dari Rafid dan Farhan yang turut serta ibunda dan umminya.
Menghidangkan Nasi yang di dampingi perkedel jagung dan sayur hijau bergisi.
Tidak lupa minuman penutup yaitu sop buah.
Berikutnya disusul oleh tim Afra dan
Zahra yang dibantu oleh bapak wali kelas ustad Repa, mennghasilkan Sup Daging.
Mencicip sedikit daging yang diberikan rasanya enak. Hanya saja bumbunya yang
masih kurang meresap sampai ke tengah daging.
Tak ketinggalan tim siswa laki-laki mulai
mengejar. Ada tim Fatur, Irvine, dan Rafif yang menghasilkan sesuatu yang unik.
Tampilan nasi dibuat bentuk boneka dengan hiasan sawi, sosis, telur, dan rumput
laut. Lalu ada Salman, Taufik dan Yusuf yang menghasilkan full sayur sehat.
Mirip seperti hidangan prasmanan di rumah makan sih, hehe.
Kelompok Marsha-Syifa juga sudah menyelesaikan
masakan kangkung jagungnya. Lalu Jeri yang mebantu kedua juniornya dengan sabar
dan tekun Putri-Yuyun, menghasilkan hidangan yang sangat cocok untuk sarapan.
Nasi dengan lauk sayur kangkung bakso plus sambal terasi.
Varissa dan Senangun juga menyelesaikan
hidangan sup Ayam Goreng, itu namnya kata mereka. Menyusul kelas sembilan
dengan hidangan sayur mercon, dan sup sayur. Pada hidangan terakhir ada dari
empat orang kelas tujuh Naufal, Nanda, Gilang, dan Chairul yang entah sengaja
atau tidak menghasilkan masakan yang tak bisa dikatakan. Lalu dari tim Nuklir,
membuat sebuah hidangan yang juga menakjubkan. Benar-benar kompoisisi sayur
mayur hijau yang lezat.
Pukul 11.00 semua masakan selesai
dihidangkan. Tiga juri terdiri dari kepala sekolah Ustadzah yemmi, wakil
kesiswaan Ustadzah Sukma, dan saya selaku moderator dan komentator yang juga
ditunjuk menjadi juri, siap mengeksekusi 12 masakan yang tersedia.
Masakan pertama mencicip masakan dari
tim Vian dan Rian. Sayur yang terlihat enak, saat dicicip sesuai namanya,
benar-benar mengocok perut. Sayur mercon benar-benar membuat meledak, karena
cabai yang entah berapa banyak dimasukkan. Lalu ketika ke masakan sebelahnya
semakin tak bisa diungkapkan. Masakan kelompok kelas tujuh yang berbahan dari
timun digoreng, potongan sawi, lalu dikasih susu milo (bayangkan sendiri deh),
baru sampai di ujung lidah langsung, ah entahlah...
Berikutnya masakan tim Alfiyah dan
tim Putri. Hampir mirip memang dan cukup mengobati rasa lidah atas dua masakan
sebelumnya. Lalu sayur kangkung jagung dari tim Marsha-Syifa nah ini jagungnya
terasa matang dimulut. Namun karena kurang tambahan lain sebagai pendamping
ataupun hidangan utama menjadi ada yang kurang.
Puncaknya ada tiga masakan yang
menggoyang lidah. Pertama masakan Tim Tilmidzat (baca perempuan) kelas 9. Sop
daging yang bertabur sayur sehat menjadi padu. Ketika masuk kemulut asin
pedasnya meledak dan membuat menambah beberapa sendok.
Berikutnya tim lengkap Farhan-Rafid.
Nasi, perkedel jagung, sayur, dan sop buah. Hidangan komplit, terasa langsung
seperti sedang makan dirumah makan. Terakhir yang tidak di duga masakan tim
Nuklir Nadya-Della-Lala. Sebuah hidangan sayur dengan olahan daging ayam yang
cukup unik menurut saya. Dan sekitar tiga sendok lebih saya cicip untuk memanjakan
lidah.
Penilaian menjadi sulit, tapi
beberapa yang terbaik sudah menjadi diskusi kami bertiga untuk diumumkan dua
hari lagi. Setelah selesai penilaian semua menikmati hasil masakan
masing-masing.
Semua wajah ceria selepas ujian dan
melakuakn kegiatan yang bermanfaat serta menyenangkan. Tak lupa membereskan
semua perlengkapan, dan Alhamdulillah lapangan yang tadi berantakan kembali
seperti semula.
Mendekati dzuhur, hujan gerimis
membasahi bumi Rafflesia dengan tenangnya. Adzan pun berkumandang kembali mengadukan
semua isi hati dalam curahan kepada Allah yang memberikan ketenangan dalam
setiap keadaan.
Tak lupa untuk selalu mendoakan
saudara kita yang bergejolak di negeri seberang sana. Semoga rahmat Allah tak
hilang, dan surgaNya yang menunggu para mujahid dan mujahidah yang siap datang
dengan senyum terkembang atas iman yang tetap teguh di pegang.
Salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar