Rabu, 07 Desember 2016

Belajar Dari penjahat


Gambar dari pixabay

Jika ada yang mengatakan belajar itu dimana saja dengan siapa saja, mungkin bisa dipakai pendapatnya. Namun tidak semua hal bagus untuk dipelajari tergantung untuk apa belajar hal tersebut.

Jika melihat judulnya, tentu belajar dengan para ulama, ustadz, cendikiawan lebih mulia dan baik. Kalaulah ingin membandingkan dari segi amal memang tidak bisa dikatakan seorang penjahat lebih baik dari mereka. Tapi bukan berarti seorang penjahat tidak bisa menjadi orang baik ya.

Belajar dari penjahat bukan berarti kita mempelajari kejahatan yang dilakukan, tentu kamu semua sudah paham betul tentang hal ini. Mempelajari beberapa hal yang mungkin bermanfaat kenapa tidak, dan hal inilah yang perlu kita tanamkan di dalam pikiran lebih dalam.

Ketika belajar dengan orang, tentu ada saja beberapa hal yang khilaf di sampaikan, jadi selayaknya sebagai manusia tidak bisa memberikan label sepenuhnya orang itu benar ataupun salah. Makanya sering terdengar perkataan “Jika ada hal yang benar datangnya dari Allah, jika ada yang salah murni dari saya pribadi” kalimat ini menandakan memang kita manusia adalah makhluk yang hina dihadapanNya. Tak ada sedikitpun kesombongan yang pantas untuk ditampakkan.

Patutlah jika kita harus sering bertaubat, meminta maaf, beristighfar, dan memperbaiki diri atas apa yang sudah di lakukan.

Kembali ke topik, hehe.

Apa yang bisa kita pelajari dari penjahat? Tentunya banyak hal jika kita mampu menariknya ke dalam hal positif yang diaplikasikan. Banyak lho skill dari banyak penjahat yang bisa dipelajari untuk menambah kemampuan. Tentunya hal ini tidak semata-mata digunakan untuk setiap waktu hanya saat tertentu saja, jika memang diperlukan.

Saya sendiri sampai sekarang masih mendalami kemampuan membuka berbagai macam gembok. Masih ingat ketika SMA dulu, dengan satu anak kunci, sepuluh ruangan di SMA bisa saya buka. Tentunya itu hanya untuk dipakai darurat lho ya, hehe.

Hari ini saya belajar kurang lebih enam cara baru untuk membuka gembok, jadi hati-hati dengan saya ya haha. Kalau gembok dirumah susah di buka, mungkin bisa dibantu, tinggal pilih cara yang menghancurkan atau lembut.

Selain itu untuk membuat penggandaan kunci, tak harus ke tukang kunci. Bermodal korek api, selotip, kaleng, atau bekas kartu perdana bisa di buat. Menggunakan penjepit dan jarum juga, jadi ada banyak cara bisa digunakan untuk membuka gembok. Masih mempelajari agar lebih ahli. Tentunya bukan untuk merampok, semoga tidak khilaf, amiin.

Nah, kalau saya sih mempelajari itu, belum berminat yang lain. Ingat sekali lagi, tentu kalau mau dibandingkan ilmu dunia ini tidaklah seberapa daripada belajar ilmu akhirat yang lebih wajib dipelajari. Ibadah, akhlak, ilmu fiqih dan yang lain, tentu itu harus lebih kamu dalami ya dari hal remeh seperti ini. Tapi yang terpenting adalah, mencoba mengambil kebermanfaatan atas apapun yang kamu kerjakan.

Sedikit berbagi tentang apa yang sudah di pelajari. Masih sebatas gembok biasa dan kunci pintu rumah. Semoga bisa lebih meningkat lagi, hehe.

Semoga tidak bosan untuk belajar apapun dan tetap berbagi kebaikan ya, Salam Semangat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;