Alhamdulillah dua hari ini lumayan banyak ilmu
baru. Sabtu belajar tentang baca Al-Quran, minggu belajar tentang mmaknai dan
mengaitkan Al-Quran di kehidupan. Yang menyampaikan juga menginspirasi. Yang
satu beraktivitas di pondok tajwid depok, satunya seorang penulis, peneliti,
dan juga pengajar di daarut tauhid Aa Gym. MasyaAllah semoga keduanya
dilimpahkan rahmat dari Allah atas ilmunya.
Sayangnya belum bisa menuliskan dua rangkaian
kegiatan yang berkesinambungan ini, alhasil tulisan kali ini, atau lebih tepatnya
sebuah kisah yang saya ambil dari salah satu sumber. Semoga tetap menginspirasi
dan bisa menjadi manfaat untuk semuanya.
“Dalam 39 Hari, Gadis 15 Tahun Ini Berhasil
Menyelesaikan Hafalan Al-Qur’an 30 Juz”
By admin | Nasional | 21 March 2015
By admin | Nasional | 21 March 2015
Dinana Naila Izza. Nama yang enak didengar, enak di ucapkan dan lebih enak
lagi saat anda mendengar prestasi tahfidz Qur’annya. Gadis murah senyum yang di
Al-hikmah Bogor maupun di mafaza akrab di panggil Izza ini mampu menyelesaikan
30 juz hanya dalam 39 hari. Alloohu Akbar!..Luar biasa bukan.
Kami ingat betul saat ia datang ke Al-Hikmah bogor. Waktu itu sudah
maghrib. Ia datang dari Semarang – Jawa tengah – di ajak kedua orangtuanya
untuk daftar & test ke Super Manzil. Tidak mudah meyakinkan Izza. karena ia
seorang peragu dan cenderung pesimis. Izza merasa mustahil bisa menjalani
program super manzil. Mendengar kisah-kisahnya saja cukup “mengerikan”. Bagi
Izza, super manzil hanyalah program yang cocok untuk anak-anak super istimewa.
Namun tak sulit mengajaknya pindah ke mafaza, karena ia seorang penurut dan tak
pernah berani mengecewakan orangtua.
Keraguan Izza sangat beralasan, sebab riwayat menghafalnya agak
“menyedihkan”. Selama enam tahun di SDIT di Semarang ia hanya dapat satu juz.
Yakni juz 30. Lanjut tiga tahun di SMPIT, hanya dapat dua juz, 29 dan 28.
Selepas SMP ia masuk ke Khusnul Khotimah. Disini ia belajar selama satu
semester, dan hafalannya nambah satu juz. Yakni juz 27.
Saat test durasi di alhikmah ia masuk kategori dua, yakni disarankan.
Artinya kemampuan menghafalnya masih lemah namun sangat disarankan untuk
mencicipi super manzil. Lemah bukan karena ia tak berpotensi. Namun disebabkan
belum pernah diberi metode yang tepat.
Meski saat itu ia dinyatakan lulus, namun hatinya belum mantap. Bagi Izza,
jangankan sebulan selesai 30 juz, sebulan satu juz pun ia tak yakin.
Di super manzil Januari gadis yang baru masuk usia 15 thn ini berhasil
setor hafalan sebanyak 15 juz, maka koleksi hafalannya jadi 19 juz. Dan
keberhasilan ini menyembuhkan sifat ragu dan pesimismenya. Selepas super manzil
pertamanya ia sangat konfiden. Kini ia mulai berani membangun mimpi dan menancapkan
cita-citanya. Dan semangat merancang program untuk menggapainya. Kami senang,
karena program supermanzil berhasil menghancurkan mental blok yang selama ini
membelenggunya. Bukankah tujuan utama super manzil adalah utk menghancurkan
mental blok?
Saat kami mengumumkan super manzil maret, dengan mantap izza berkata pada
ibunya. “ummi, aku mau daftar ke super manzil lagi. Agar hafalanku yang tinggal
11 juz itu selesai dlm sebulan”. Dan MasyaAlloh…saat Super Manzil baru berjalan
sepekan, ternyata si murah senyum ini sudah menyetorkan tujuh juz. kami
terpana, bagi seorang pemula pencapaian sehebat itu sangat mengagumkan.
“Izza bagaimana caranya kamu menghafal secepat itu?” Kami bertanya dengan
sepenuh rasa takjub.
“kan saya sudah berazzam untuk one day one juz” jawabnya ringan.
Segala puji bagi Alloh yang telah memudahkan gadis sholehah ini. ODOJ nya Izza bukan tilawah, tapi hafalan.
Segala puji bagi Alloh yang telah memudahkan gadis sholehah ini. ODOJ nya Izza bukan tilawah, tapi hafalan.
Ketika tiba dijuz terakhirnya, yakni juz 26. Kami memintanya untuk setor
kepada semua musyrifah dan disaksikan segenap santri mafaza. Ternyata siperiang
ini menyetorkannya sambil menangis. Demikian pula ibunya, disela tangisnya yang
memecahkan suasana yang syahdu ia berkata: “terima kasih nak, kamu telah
berjuang mendapatkan jubah kebesaran untuk dipakaikan pada ummi dan abah di
surga nanti”.
0 komentar:
Posting Komentar