Minggu, 04 Desember 2016

Berharap Sama Allah, Yang mengabulkan juga Allah



Betapa sering kita berpikir dan menginginkan banyak hal. Punya mimpi yang besar dan banyak sampai ditulis dimana-mana. Terkadang harapan itu juga yang membuat kita berubah, entah itu lebih baik atau lebih buruk.

Sekarang kemana harapan itu kita labuhkan? Sudahkah ke tempat yang tepat, atau hanya berputar diam di tempat?

Teman-teman sekalian, memiliki harapan yang baik tentu satu sandarannya hanyalah kepada Allah. hal paling sederhana yang sering di lakukan, adalah doa. Namun sudah sebatas manakah doa kita sehingga bisa sampai kepadaNya.

Kita tidak tahu harapan yang digantungkan sudah tepat atau belum. Barangkali masih ada tempat bergantungnya harapan lain yang sedang kita jalankan. Jimat, cincin, musik, gambar, ibadah, dan tempat harapan lainnya di labukan bukanlah tempat yang tepat. Bahkan menjadikannya tandingan sangatlah tidak dianjurkan. Hanya kepadaNyalah tempat bergantung paling baik.

Kamu yang sedang menjadi pelajar atau mahasiswa, segala yang sedang kamu lakukan labuhkanlah harapan paling tinggi kepada Allah. jika sudah berusaha maksimal dalam ujian misalnya, tinggal berdoa dan minta kepada Allah hasil terbaik.

Mungkin yang sedang dalam proses menikah. Jangan sampai harapan kamu melenceng hanya karena syarat kecil atau hal lain yang menjadikan tujuan menikahmu bukan karena Allah. jika sudah siap dalam berproses, diterima atau tidak tentu menjadi keputusan Allah yang harus diterima. Kalaulah hati suidah terpaut menjalankannya karena Allah, dengan kuasanya hati kita akan tenang dengan apapun yang akan terjadi.

Dalam karir juga seperti itu. Ingin bisa usaha maju, naik pangkat, dan lainnya, yang terutama sekali lagi gantungkan harapan kepada Allah. jika yakin apa yang ditetapkan murni karenaNya, maka yakin jugalah yang akan mengabulkannya juga Dia.

Teman-teman sholeh dan sholeha sekalian, seringkali hati ini mudah tergoda dengan banyak tawaran yang melenakan, bahkan sampai merenggut pikiran.

Allah banyak berjanji di dalam Buku petunjuk yang dtinggalkannya untuk kita semua. Demi waktu, demi fajar, demi matahari, demi waktu dhuha, dan lainnya, lantas jika Sang Maha Kuasa berjanji apa mungkin akan mengingkari?

Coba renungkan betapa banyak nikmat yang diberikan kepada kita. Bahkan sampai ada yang mengistilahkan, andai saja kita celup jari kita ke dalam lautan lalu mengangkatnya kembali, sungguh air yang menempel di jari itu ibarat nikmat yang bisa kita hitung.

Betapa luar biasa bukan? Masih ragu dengan kuasaNya sehingga masih menggantungkan harapan kepada yang lain. Apalagi kepada satu makhluk yang sama-sama diciptkan dari tanah.

Sedikitpun tak perlu ragu dengan apa yang dijanjikanNya. Hanya dengan berharap kepadaNyalah hati akan menjadi tenang, pikiran menjadi tenteram, dan rezeki menjadi lancar. Sekali berpaling jangan heran semua yang kita dimiliki akan lenyap, atau kita hidup dalam ketidaktenangan.

Semoga kita semua bisa terus istiqomah dalam menjalani kehidupan dengan terus bersandar denganNya. Jika Dia bisa menciptakan seluruh yang ada, bukan tidak mungkin jika Dia mampu mengabulkan harapan kita seperti apapun  bentuknya. Tetap tersenyum dan ikhlas selalu dengan ketentuanNya.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;