Menjadi siswa, mahasiswa, karyawan
baru dan sebagainya tentu memiliki pengalaman yang menambah pengetahuan dan
kemampuan. Kita diharuskan untuk bisa terus berinovasi dan membuat sesuatu yang
lebih baik dari sebelumnya.
Hal yang salah kaprah di sekitar kita
ini adalah ketika mereka yang sudah dulu merasakan pengalaman itu atau lebih
sering kita sebut ‘senior’ seakan-akan mejadi bos. Mereka merasa posisinya
adalah kekuatan untuk bisa mengendalikan, inilah yang menjadi mindset pada
umumnya.
Lihat saja dulunya (semoga sekarang
tidak ada lagi) ketika MOS atau OSPEK, ada saja hal-hal yang diluar kewajaran
dilakukan lantaran hanya karena merasa ‘senior’. Padahal ilmu yang dimiliki
belum tentu sejalan dengan posisinya itu.
Kita sering diberikan pemahaman
menjadi generasi penerus, hal inilah yang membuat proses pengulangan kejadian
yang tidak pernah berhenti. Selalu di teruskan budaya-budaya tidak penting.
Entah itu perploncoan, agenda malam yang tidak jelas, dan lainnya.
Tentunya sebagai generasi baru,
memiliki tugas untuk meluruskannya, bukan sekedar meneruskannya. Jika ada hal
yang baik boleh saja diteruskan, tapi bagian yang melenceng tentunya diluruskan
bukan?
Coba lihat lagi kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sekarang. Apakah masih ada kejanggalan atau tidak? Jika memang
ada yang tidak sejalan atau aneh, bahkan melanggar batas norma, laporkan saja,
atau tidak usah mengikutinya. Kegiatan-kegiatan yang tidak akan membuat
menambah keilmuan bertambah untuk apa? Sekalipun mencari hiburan, cari hiburan
yang mendidik. Refreshing kan tak harus sampai menghilangkan nyawa atau
berakhir di jeruji besi.

Teman-teman cerdas sekalian, menjadi
penerus bangsa tidak hanya sekedar meneruskan. Kalo hanya meneruskan berarti
tak ada perubahan yang dilakukan. Kita hanya meneruskan apa yang udah ada tanpa
menambah atau mengurangi sesuatu apapun. kalau memang seperti itu berarti kita
merugi kan?
Bukankah orang yang hari ini tidak
lebih baik dari kemaren adalah orang yang celaka. Orang yang sama dengan yang
kemaren adalah yang merugi. Barulah orang yang lebih baik dari kemaren orang
yang beruntung. Lantas jika kita hanya meneruskan apa yang ada setidaknya
termasuk orang yang merugi, karena tidak ada perubahan yang dilakukan.
Sekali lagi jadilah generasi yang
meluruskan keadilan dan kebaikan. Hapuskan semua hal yang hanya menjadikan
sebuah kesenangan tanpa ada tujuan, apalagi kepentingan. Tuluslah untuk melakukan
sebuah perubahan, meskipun hinaan, cacian, bahkan pukulan yang di dapat
mendarat di badan.
Kita memang tidak ada yang sempurna,
tapi setidaknya melakukan hal kebaikan dengan cara yang lebih baik akan
berguna. Tak perlu pasang wajah seram dan penampilan sok menakutkan. Menjadi
seseorang yang tinggi bukan dengan meninggikan diri, bahkan merendahkan hati
jauh lebih berbekas dan baik.
Seorang junior bukan melihat betapa
songong senior dalam berbuat, tapi seberapa teladan yang bisa di contoh dari
apa yang dihasilkan. Semoga apapun yang dilakukan dengan niat baik menjadi amal
yang berlimpah pula.
Luruskan pemikiran. Jangan hanya
melihat tiru dan lakukan apa yang ada. Perbaiki dan kembangkan lebih baik dari
apa yang ada. Salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar