Hal ini pasti sudah banyak dibahas di
berbagai tempat. Tapi tidak ada salahnya kan untuk sama-sama mengingatkan.
Era digital saat ini memang sangat
mempengaruhi pola pikir masyarakat dan kebiasaan banyak orang. Tidak hanya
orang dewasa bahkan sampai anak yang belum sekolah pun ikut merasakan
dampaknya.
Paling tampak nyata adalah satu benda
yang sangat mudah dijumpai di mana-mana sekarang. Apalagi kalo bukan gadget.
Entah itu smart phone, tab, dan lainnya. Sebuah benda berbentuk segi empat itu
dengan layar yang memiliki sensor sentuh untuk menggunakannya sangat
mengendalikan semuanya.
Teringat sebuah kutipan dari ucapan
seorang professor dalam kuliah tamu jumat lalu. “saya tidak mau menggunakan smart phone, karena tidak ingin HP saya
lebih pintar dari saya” terlepas professor ini memiliki smartphone atu
tidak ini adalah ucapan yang sangat menarik. Faktanya juga dirinya sering
menggunakan hp biasa saja.
Beberapa hal perlu sekali
diperhatikan. Sebagai seorang papa dan mama, sangat penting untuk memberikan
kontrol kepada anaknya. Saya sendiri saja baru punya hp menjelang SMA, itu pun
hp biasa. Dikala dulu punya hp sudah tentu barang mewah. Sekarang ini, anak TK
punya Tab saja sudah hal biasa.
Sedikitnya bersosialisasi. Hal ini menjadi hal pertama yang bisa
mempengaruhi anak dalam perkembangan psikologisnya. Dengan sedikitnya pergaulan
dengan orang sekitar, akan susah bagi sang anak tumbuh dengan menghadapi
lingkungan yang ada, karena sudah diperbudak dengan teknologi canggih yang
mengontrol otaknya.
Memang tidak semua orang tua seperti
itu. Ada yang memang tidak memberikan benda tersebut sampai waktu yang tepat.
Ada juga yang memberikan dengan kontrol yang tepat. Kembali lagi kepada
masing-masing tentunya.
Namun, tidak dipungkiri kontrol itu
pun melemah. Banyak anak yang karena game melupakan hubungan sosial, belajar
dan kewajiban lainnya. Bahkan sampai ibadah Na’udzubillah.
Karena keasyikan bermain fasilitas yang ada di benda tersebut jadi kurang
empati dan simpati, sehingga mudah membantah orang tua atau tidak sopan dengan
orang yang lebih tua.
Banyak sekali pengaruh dari hal ini.
Tentu tidak hanya negatif, positifnya juga ada. Beberapa anak yang memang
maniak dan memiliki waktu untuk mencurahkan hatinya pada teknologi canggih, hal
ini bisa bermanfaat. Bisa menjadi bisnis atau pengembangan yang tidak terduga
sebelumnya. Mengingat otak manusia sangat hebat fungsinya dan terus berkembang.
Nah, Mama dan Papa perlu sekali untuk
bisa mengawasi anaknya. Jangan sampai diperbudak dengan keinginan anak. Jika
memang belum harus membelikan mereka tidak usah dibelikan. Jika mereka memang
ngotot silahkan mereka yang membeli dengan uang sendiri. Biar bisa merasakan
bahwa mencari uang itu tidak mudah.
Jangan takut untuk belajar dan paham
menggunakan smart phone atau tab ini. Sebagai orang tua harus gaul dan canggih
juga dong. Anak bisa saja meremahkan orang tuanya ketika kita kurang paham akan
suatu hal. Hal ini bisa di antisipasi dengan menjadikan diri kita paham dan
ikut belajar dengan hal-hal baru.
Tak terlepas dari hal itu, Mama dan
Papa juga harus aktif dan bisa nimbrung
di media sosial lho. Karena di dunia maya pada bagian inilah jika ingin bisa
memantau bagaimana kegiatan anak sendiri. Bisa dengan menggunakan nama asli
atau bahkan samaran. Tidak ada salahnya mengontrol perjalanan dan kegitan
sehari-hari anak.
Beberapa orang tua ada yang melakukan
hal ini, dengan begitu sang anak akan bisa dilihat kegiatan yang dilakukannya.
Jika tiba-tiba sang anak memblokir dan tidak menerima pertemanan Mama dan Papa,
berarti perlu di caritahu. Pasti ada apa-apanya. Bila perlu sita semua alat
komunikasi ataupun media yang dia punya sampai jelas semuanya.
Jika anak sampai membangkang, ini
tanda-tanda bahwa apa yang kita berikan ataupun kegiatan yang dilakukan melalui
media dan alat canggih ini, memberikan dampak yang tidak baik.
Tapi dari semua hal itu jangan sampai
menghakimi anak dan membebankan kesalahan semuanya kepada mereka. Lihat ke diri
masing-masing. Apakah mungkin kasih
sayang yang kita berikan ternyata kurang. Seberapa sering bermain dan mengajak
anak jalan-jalan. Sudahkan menjadi tempat curhat paling nyaman bagi anak?
Dengan adanya kesadaran satu sama
lain akan membuat komunikasi yang baik. Bicaralah dengan anak dari hati yang
tulus, InshaAllah anak juga akan menerimanya. Tanyakan kesehariannya, apa
kesulitan dalam melakukan sesuatu. Sampaikan juga mana yang sudah baik untuk
dilakukan mana yang belum. Turutkan keinginan anak secukupnya saja, sehingga
akan membuat mereka juga merasa di hargai.
Semoga bagi semua orang tua mau untuk
belajar mengikuti zaman, dan memahamkan kepada anak yang harus dilakukan. Dan
sebagai anak harus bisa memahami dimana batas dan sikap terbaik untuk menuntut
keinginan kepada orang tua.
Salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar