Senin, 26 Desember 2016

Mama, Papa, Jangan Kalah Canggih Sama Anak



Hal ini pasti sudah banyak dibahas di berbagai tempat. Tapi tidak ada salahnya kan untuk sama-sama mengingatkan.


Era digital saat ini memang sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat dan kebiasaan banyak orang. Tidak hanya orang dewasa bahkan sampai anak yang belum sekolah pun ikut merasakan dampaknya.

Paling tampak nyata adalah satu benda yang sangat mudah dijumpai di mana-mana sekarang. Apalagi kalo bukan gadget. Entah itu smart phone, tab, dan lainnya. Sebuah benda berbentuk segi empat itu dengan layar yang memiliki sensor sentuh untuk menggunakannya sangat mengendalikan semuanya.

Teringat sebuah kutipan dari ucapan seorang professor dalam kuliah tamu jumat lalu. “saya tidak mau menggunakan smart phone, karena tidak ingin HP saya lebih pintar dari saya” terlepas professor ini memiliki smartphone atu tidak ini adalah ucapan yang sangat menarik. Faktanya juga dirinya sering menggunakan hp biasa saja.

Beberapa hal perlu sekali diperhatikan. Sebagai seorang papa dan mama, sangat penting untuk memberikan kontrol kepada anaknya. Saya sendiri saja baru punya hp menjelang SMA, itu pun hp biasa. Dikala dulu punya hp sudah tentu barang mewah. Sekarang ini, anak TK punya Tab saja sudah hal biasa.

Sedikitnya bersosialisasi.  Hal ini menjadi hal pertama yang bisa mempengaruhi anak dalam perkembangan psikologisnya. Dengan sedikitnya pergaulan dengan orang sekitar, akan susah bagi sang anak tumbuh dengan menghadapi lingkungan yang ada, karena sudah diperbudak dengan teknologi canggih yang mengontrol otaknya.

Memang tidak semua orang tua seperti itu. Ada yang memang tidak memberikan benda tersebut sampai waktu yang tepat. Ada juga yang memberikan dengan kontrol yang tepat. Kembali lagi kepada masing-masing tentunya.

Namun, tidak dipungkiri kontrol itu pun melemah. Banyak anak yang karena game melupakan hubungan sosial, belajar dan kewajiban lainnya. Bahkan sampai ibadah Na’udzubillah. Karena keasyikan bermain fasilitas yang ada di benda tersebut jadi kurang empati dan simpati, sehingga mudah membantah orang tua atau tidak sopan dengan orang yang lebih tua.

Banyak sekali pengaruh dari hal ini. Tentu tidak hanya negatif, positifnya juga ada. Beberapa anak yang memang maniak dan memiliki waktu untuk mencurahkan hatinya pada teknologi canggih, hal ini bisa bermanfaat. Bisa menjadi bisnis atau pengembangan yang tidak terduga sebelumnya. Mengingat otak manusia sangat hebat fungsinya dan terus berkembang.

Nah, Mama dan Papa perlu sekali untuk bisa mengawasi anaknya. Jangan sampai diperbudak dengan keinginan anak. Jika memang belum harus membelikan mereka tidak usah dibelikan. Jika mereka memang ngotot silahkan mereka yang membeli dengan uang sendiri. Biar bisa merasakan bahwa mencari uang itu tidak mudah.

Jangan takut untuk belajar dan paham menggunakan smart phone atau tab ini. Sebagai orang tua harus gaul dan canggih juga dong. Anak bisa saja meremahkan orang tuanya ketika kita kurang paham akan suatu hal. Hal ini bisa di antisipasi dengan menjadikan diri kita paham dan ikut belajar dengan hal-hal baru.

Tak terlepas dari hal itu, Mama dan Papa juga harus aktif dan bisa nimbrung di media sosial lho. Karena di dunia maya pada bagian inilah jika ingin bisa memantau bagaimana kegiatan anak sendiri. Bisa dengan menggunakan nama asli atau bahkan samaran. Tidak ada salahnya mengontrol perjalanan dan kegitan sehari-hari anak.

Beberapa orang tua ada yang melakukan hal ini, dengan begitu sang anak akan bisa dilihat kegiatan yang dilakukannya. Jika tiba-tiba sang anak memblokir dan tidak menerima pertemanan Mama dan Papa, berarti perlu di caritahu. Pasti ada apa-apanya. Bila perlu sita semua alat komunikasi ataupun media yang dia punya sampai jelas semuanya.

Jika anak sampai membangkang, ini tanda-tanda bahwa apa yang kita berikan ataupun kegiatan yang dilakukan melalui media dan alat canggih ini, memberikan dampak yang tidak baik.

Tapi dari semua hal itu jangan sampai menghakimi anak dan membebankan kesalahan semuanya kepada mereka. Lihat ke diri masing-masing. Apakah mungkin  kasih sayang yang kita berikan ternyata kurang. Seberapa sering bermain dan mengajak anak jalan-jalan. Sudahkan menjadi tempat curhat paling nyaman bagi anak?

Dengan adanya kesadaran satu sama lain akan membuat komunikasi yang baik. Bicaralah dengan anak dari hati yang tulus, InshaAllah anak juga akan menerimanya. Tanyakan kesehariannya, apa kesulitan dalam melakukan sesuatu. Sampaikan juga mana yang sudah baik untuk dilakukan mana yang belum. Turutkan keinginan anak secukupnya saja, sehingga akan membuat mereka juga merasa di hargai.

Semoga bagi semua orang tua mau untuk belajar mengikuti zaman, dan memahamkan kepada anak yang harus dilakukan. Dan sebagai anak harus bisa memahami dimana batas dan sikap terbaik untuk menuntut keinginan kepada orang tua.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;