Rabu, 28 Desember 2016

Hati-hati dengan mimpi.



Siapa sih yang tidak punya mimpi? Bahkan hampir setiap orang bermimpi setiap malamnya. Namun apakah esensi mimpi sebenarnya, hanya sebuah khayalan yang terus dibayangkan, atau sebuah hasil dari sebuah hal yang diusahakan.


Betapa banyak yang berbicara tentang mimpi. Video dan tulisan mengenai hal itupun bertebaran di mana-mana. Bagaimana dengan kamu? Sudah punya mimpi yang kuat. Atau hanya mimpi di dalam tidur yang dinikmati setiap malam saja?

Jikalau hanya ingin menikmati mimpi yang enak tanpa harus bersusah payah membuatnya terjadi, mimpi saat tidur adalah yang paling enak. Saya sendiri sering mimpi sesuatu yang secara logis dan sekarang itu mustahil, tapi alangkah nikmat karena itu terjadi dan saya merasakannya di dalam mimpi.

Karena ini adalah mimpi kita, tentu kita yang mengendalikannya. Beberapa kali saya mimpi memiliki kekuatan super seperti beberapa film kartun dan film action yang ada di televisi. Seperti film kartun Avatar sang pengendali angin, saya pun pernah menjadi penegndali empat elemen, hehe.

Di lain kesempatan mimpi menjadi power ranger. Seru kali ya bisa berubah dan menaiki robot yang bisa di panggil lalu menjadi raksasa mengalahkan musuh. Tak ubah juga yang terbaru karena nonton film zombie, akhirnya mimpi satu kampus saling melempar batu seperti orang kerasukan. Nah itulah mimpi di dunia mimpi, enak dan menegangkan.

Tidak sebatas itu, terkadang mimpi yang tercipta di alam tidur kita juga berisi hal-hal normal yang terjadi di dunia nyata. Saya merasakan itu, ketika lebih dari tiga kali salah satu dosen yang muncul di mimpi saya meneror skripsi, haha, ups.

Tapi apakah itu mimpi yang sebenarnya? Sekali lagi itu adalah mimpi yang hanya bersarang di dunia mimpi. Mimpi yang sebenarnya adalah mimpi yang tidak lagi menjadi mimpi. Maksudnya?

Kamu pasti sudah sering mendengar dan melakukan ini. Menuliskan berbagai target dan mimpi yang ingin dicapai. Lalu pelan-pelan berusaha mewujudkannya, lalu mencoret apa yang sudah kamu tulis jika mendapatkannya. Yah sederhananya seperti itu.

Namun berhati-hatilah dengan mimpi, karena kita tidak tahu apa yang terjadi dengan mimpi yang sudah kita bikin. Ini sendiri saya rasakan. Dan terwujud tepat di desember ini. Yah inilah mungkin konsekuensinya. Tapi mau tak mau harus dinikmati.

Teringat membaca sebuah tulisan dari seorang yang menginspirasi. Berhubungan dengan mimpi dan mungkin judul tulisannya mirip. Ketika dirinya menuliskan salah satunya target tahun menikah. Lalu kertas itu entah kemana.

Pada suatu ketika dia bertemu jodoh yang tidak diduganya, karena saat itu dia belum mengira akn terjadi. Teringat dengan targetnya yang menuliskan mimpi tentang waktu pernikahannya, ternyata benar-benar terjadi. Ini salah satu contoh kecil saja.

Yang terpenting bermimpilah yang baik, karena apa yang kita pikirkan dan inginkan tidak akan jauh hasilnya dari apa yang kita kehendaki. Pasti pernah mendengar hal ini “Aku seperti prasangka Hamba-Ku” (maaf jika salah, silahkan dibenarkan). Perkataan adalah doa, jadi jangan main-main dengan sebuah keinginan. Ketika kebaikan yang terjadi kamu akan bersyukur, namun bagaimana jika keburukan?

Bermimpi adalah sebuah keinginan yang akan terjadi cepat atau lambat. Tapi bisa juga tidak akan terjadi, jika itu benar-benar hanya dijadikan sebuah mimpi. Layaknya mimpi di alam tidur yang bisa di buat setinggi dan se tidak masuk akal mungkin. Dilakukan dalam khayalan sebaik mugkin, tapi tidak sekalipun akan terjadi dalam kenyataan. Apakah mimpi itu yang terjadi?

Tata dan atur lagi mimpi-mimpi yang ada, pikirkan dengan baik, impikan dengan bebas, dan lakukan tanpa ada keraguan. Ketika keyakinan sudah kuat, maka tinggal menunggu magnet dari hasil usaha yang akan menarik diri mencapainya.

Bukan ketakutan untuk bermimpi yang ditakutkan, karena mimpi itu gratis. Tapi menyesallah ketika semua mimpi itu hanya menjadi angan tanpa sempat dicapai dengan rasa yang terpuaskan.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;