Siapa sih yang tidak punya mimpi?
Bahkan hampir setiap orang bermimpi setiap malamnya. Namun apakah esensi mimpi
sebenarnya, hanya sebuah khayalan yang terus dibayangkan, atau sebuah hasil
dari sebuah hal yang diusahakan.
Betapa banyak yang berbicara tentang
mimpi. Video dan tulisan mengenai hal itupun bertebaran di mana-mana. Bagaimana
dengan kamu? Sudah punya mimpi yang kuat. Atau hanya mimpi di dalam tidur yang
dinikmati setiap malam saja?
Jikalau hanya ingin menikmati mimpi
yang enak tanpa harus bersusah payah membuatnya terjadi, mimpi saat tidur
adalah yang paling enak. Saya sendiri sering mimpi sesuatu yang secara logis
dan sekarang itu mustahil, tapi alangkah nikmat karena itu terjadi dan saya
merasakannya di dalam mimpi.
Karena ini adalah mimpi kita, tentu
kita yang mengendalikannya. Beberapa kali saya mimpi memiliki kekuatan super
seperti beberapa film kartun dan film action yang ada di televisi. Seperti film
kartun Avatar sang pengendali angin, saya pun pernah menjadi penegndali empat
elemen, hehe.
Di lain kesempatan mimpi menjadi
power ranger. Seru kali ya bisa berubah dan menaiki robot yang bisa di panggil
lalu menjadi raksasa mengalahkan musuh. Tak ubah juga yang terbaru karena
nonton film zombie, akhirnya mimpi satu kampus saling melempar batu seperti
orang kerasukan. Nah itulah mimpi di dunia mimpi, enak dan menegangkan.
Tidak sebatas itu, terkadang mimpi
yang tercipta di alam tidur kita juga berisi hal-hal normal yang terjadi di
dunia nyata. Saya merasakan itu, ketika lebih dari tiga kali salah satu dosen
yang muncul di mimpi saya meneror skripsi, haha, ups.
Tapi apakah itu mimpi yang
sebenarnya? Sekali lagi itu adalah mimpi yang hanya bersarang di dunia mimpi.
Mimpi yang sebenarnya adalah mimpi yang tidak lagi menjadi mimpi. Maksudnya?
Kamu pasti sudah sering mendengar dan
melakukan ini. Menuliskan berbagai target dan mimpi yang ingin dicapai. Lalu
pelan-pelan berusaha mewujudkannya, lalu mencoret apa yang sudah kamu tulis
jika mendapatkannya. Yah sederhananya seperti itu.
Namun berhati-hatilah dengan mimpi,
karena kita tidak tahu apa yang terjadi dengan mimpi yang sudah kita bikin. Ini
sendiri saya rasakan. Dan terwujud tepat di desember ini. Yah inilah mungkin
konsekuensinya. Tapi mau tak mau harus dinikmati.
Teringat membaca sebuah tulisan dari
seorang yang menginspirasi. Berhubungan dengan mimpi dan mungkin judul
tulisannya mirip. Ketika dirinya menuliskan salah satunya target tahun menikah.
Lalu kertas itu entah kemana.
Pada suatu ketika dia bertemu jodoh
yang tidak diduganya, karena saat itu dia belum mengira akn terjadi. Teringat dengan
targetnya yang menuliskan mimpi tentang waktu pernikahannya, ternyata
benar-benar terjadi. Ini salah satu contoh kecil saja.
Yang terpenting bermimpilah yang
baik, karena apa yang kita pikirkan dan inginkan tidak akan jauh hasilnya dari
apa yang kita kehendaki. Pasti pernah mendengar hal ini “Aku seperti prasangka
Hamba-Ku” (maaf jika salah, silahkan dibenarkan). Perkataan adalah doa, jadi
jangan main-main dengan sebuah keinginan. Ketika kebaikan yang terjadi kamu
akan bersyukur, namun bagaimana jika keburukan?
Bermimpi adalah sebuah keinginan yang
akan terjadi cepat atau lambat. Tapi bisa juga tidak akan terjadi, jika itu
benar-benar hanya dijadikan sebuah mimpi. Layaknya mimpi di alam tidur yang
bisa di buat setinggi dan se tidak masuk akal mungkin. Dilakukan dalam khayalan
sebaik mugkin, tapi tidak sekalipun akan terjadi dalam kenyataan. Apakah mimpi
itu yang terjadi?
Tata dan atur lagi mimpi-mimpi yang
ada, pikirkan dengan baik, impikan dengan bebas, dan lakukan tanpa ada
keraguan. Ketika keyakinan sudah kuat, maka tinggal menunggu magnet dari hasil
usaha yang akan menarik diri mencapainya.
Bukan ketakutan untuk bermimpi yang
ditakutkan, karena mimpi itu gratis. Tapi menyesallah ketika semua mimpi itu
hanya menjadi angan tanpa sempat dicapai dengan rasa yang terpuaskan.
Salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar