Tulisan kali ini sedikit bercerita tentang perjalanan kami beberapa hari lalu,
Kepulangan kami dari travelling beberapa hari lalu dari perjalanan Bengkulu-Argamakmur memberikan beberapa pengalaman, salah satunya dengan ketakutan sendiri.
Ketika perjalanan hari kedua saat sudah hampir sampai di Bengkulu utara Argamakmur, beberapa hal yang mewarnai kelelahan kami menghampiri salah satunya Anjing.
Entah sudah berapa kali Saya dan teman saya yang melakukan perjalanan ini, digonggong anjing ketika melakukan perjalanan melewati rumah-rumah. Sejujurnya jika itu di tempat ramai hal itu tidak akan terlalu pengaruh karena tempatnya tentu akan banyak yang melihat, namun di sisa perjalanan kami untuk sampai ke tempat tujuan hal ini berbeda rasanya.
Sekitar pukul sembilanan, kami sudah melewati gapura selamat datang di Bengkulu Utara, namun masih menyusuri sekitar 3 kilometer lagi untuk sampai di kotanya.
Ketika ada melewati salah satu rumah dipinggir jalan dengan lelahnya kami mulai berjalan dengan sangat pelan. melihat seorang bapak yang sedang menyadap karet di sebelah rumahnya, hanya menoleh sebentar dan kami lanjutkan dan tiba-tiba...
Guk...Guk...
Seekor anjing menggonggong, kami tidak bisa berbuat banyak, yang penting terus berjalan tanpa menoleh ke Anjing tersebut. Namun tidak seperti anjing-anjing sebelumnya yang kami lewati dalam perjalanan, dicuekin tidak berpengaruh kepada anjing-anjing ini, dan karena gonggongan ittu, ada anjing lain yang datang, dan jaraknya tidak jauh lagi hampir kami digigit. Bersyukur akhirnya tidak di kejar.
Karena sedikit panik, lepuhan yang ada di kaki saya sempat pecah, dan setelah merasa aman dari anjing tersebut, kami istirahat sebentar.
Setelah sekitar lima belas menit, kami kembali melanjutka perjalanan. ketika sampai melewati salah satu rumah, terlihat lagi seekor anjing yang sepertinya berjaga di depan. hanya sedetik melihat dan kembali menoleh, Anjing itu sudah menggonggong dan membawa tiga anjing yang lain.
Kali ini benar-benar beda, awalnya kami cuekin saja anjing-aning itu, namun ternyata mereka malah mengejar dan terus mendekati kami. tidak sampai satu meter lagi kaki saya dan teman saya akan digigit, kami sudah saling berpegangan tangan, karena ingin lari pun badan sudah terlampau lelah. Akhirnya kami cuma bisa pasrah sambil terus berjalan tanpa menghiraukan anjing yang semakin mendekat untuk mengejar kami.
Beruntung pemilik Anjing memanggilnya dan akhirnya para Anjing itupun akhirnya pergi dan perasaan kamipun lega.
Haha, kami hanya tertawa sendiri, kedua orang penakut yang menjadi setengah berani ketika di hadapakan oleh ketakutan yang sama,
Salam berkarya, Salam berbagi
7 komentar:
Berdasarkan pengalaman, biasanya anjing itu hanya berani menggonggong Bang Usama.
Ketika kita takut, ia punya kecerdasan untuk membacanya. tapi jika kita tetap tenang in syaa Allah tidak akan terjadi apa-apa. tapi tetap dek-dekkan.
Sama siapa jalan kemaren? seru kelihatannya.
kalau saya pernah juga jalan malam-malam dri utara ke benteng tengah malam sendirian.banyak anjing menggongong.sebagian saya abaikan.sebagian anjingnya saya usir sambil saya bilang,saya mau lewat jangan diganggu. he he he he he #A
Kak Rio, hhe emang sih kak, beberapa di abaikan dan tidak takut karena di kota masih agak rame, jadi pede, tapi pas mendekati bengkulu utara udah sepi, jadi anjingnya pada galak, tapi ttp seru..
sama adik tingkat kuliah kak.
Anonim, hhe iya tuh, di bilangn kami mau jalan aja jangan ikutin... trus baca bismillah deh, he
Hahhaaa....anjing ya? Ya ya, aku tahu gimana rasanya. Ngeri2 dag dig dug der, untung selamat, kalau ga visa terbengkalai nih blog :D
Mbak Zefy, hi iya mbak, Mungkiin blum bisa nulis lagi...
Aku juga takut sama anjing...
Argamakmur adalah kota masa kecil suami, kotanya sejuk airnya ademm
Mbak Yurmawita, iya mbak kalo dibanding bengkulu cuacanya juga lebih dingin..
Posting Komentar