Rabu, 07 September 2016

Skenario Allah Memang Tidak Ada Yang Tahu,



Alhamdulillah megang laptop juga malam ini, setelah seharian berkutat dengan anak-anak. Konsisten itu susah di awal, tapi kalo udah terasa enaknya melakukan yang disukai ada yang kurang jika tidak dilakukan, ya menulis ini, hehe.

Bercerita tentang malam kemaren sesuatu yang menakjubkan bagi saya, dan berucap atas ke Maha KuasaannNya.


Habis maghrib tepat ketika masuk kamar kost, suasana mati lampu. Sambil memikirkan nasi yang baru mau masak, jadi urung untuk makan, berharap hidup lampu cepat lagi.
Ketika lagi duduk dan membaca sesuatu, HP Hitam bersenter yang saya punya berdering, melihat nama yang tertera di layar panggilan, langsung saja saya angkat.

“Halo Assalamualaikum, sal”

“Waalaikumsalam sam, sam bisa minta tolong ambo dak, ana lagi terjebak di kopri, bensin habis”

Terdengar suara hujan dan gerimis di seberang telepon sana. Saya sempat bingung menanggapinya, mana mati lampu.

Akhirnya saya hanya mengiyakan dan akan kesana.

Banyak keraguan yang terbersit, akhirnya jiwa nyentrik yang saya sendiri menyebutnya gila berucap sendiri.

Lanjut ajalah usamah, namanya juga teman, pasti menyenangkan ya

Akhirnya bisikan dari bagian diri yang lain menghilangkan keraguan. Tanpa banyak pikir panjang, langsung hidupin motor dengan suasana masih mati lampu, dan membeli satu liter bensin yang dibungkus plastik.

Di perjalanan gerimis mulai mengguyur, dan baju kemeja merah yang saya pakai mulai basah dan merembes ke badan.

Dengan santai sesekali bersenandung saya terus gas motor dengan kecepatan sedang. Ketika sudah sampai tikungan jembatan menuju lokasi, HP di kantong saya berdering lagi. Pasti teman saya itu, pikir dalam hati. Meskipun dalam keadaan bermotor karena berpikir penting, saya angkat langsung.

“Sam, dak usah lagi, motornyo dah hidup, ana udah di masjid muhajirin”

Saya langsung tertawa dan menikmati hujan itu. Anehnya bukan perasaan kecewa yang muncul, tapi lebih mau diapakan bensin yang sudah di beli ya? Diminum nggak mungkin kan, apalgi untuk di goreng buat sayur.

Setelah mendengar lega teman yang sudah pulang itu, saya putar arah untuk pulang. Ketika di perjalanan adzan isyapun terdengar. Biasanya saya ingin melanjutkan saja sampai rumah, dan sholat dekat masjid, tapi ketika melihat masjid di pinggir jalan, entah kenapa langsung belok ke dalam masjid dan memutuskan sholat disana.

Selepas Sholat, saya buru-buru ingin pulang, karena laper, hehe.

Ketika ingin menghidupkan motor, saya melihat seorang bapak yang juga jamaah sholat isya tadi yang sedang engkol motor maticnya. Setelah beberapa kali motornya tidak hidup juga. Biasanya saya langsung pergi tanpa menunggu, tapi entah kenapa saat itu saya ingin menunggu sampai bapak itu hidupkan motornya.

Setelah tidak hidup juga saya tanyakan, apakah motornya bermasalah? Kata bapak itu sepertinya motornya habis bensin.

Saya langsung bersyukur sendiri, ini benar-benar settingan Allah. tidak ada yang sia-sia dari apa yang dilakukan. Akhirnya langsung saja saya kasih bensin satu liter tadi ke bapak itu. Bapak itupun tersenyum dan memuji nama Allah. aduh ini sesuatu yang luar biasa.

Setelah pulang entah rasanya itu seperti kejadian di film atau reality show gitu, memujiNya nggak berhenti deh...

Alhamdulillah ketika pulang sudah hidup lampu. Langsung saja makan, nasi udah masak euy, hehe. Lagi-lagi Allah memberi kejutannya.

Teman saya yang tadi datang membawa gorengan lauk dan mie. MasyaAllah, tiada kata terucap selain atas NamaNya. Tidak ada yang sia-sia dan ini juga atas settingan dari Allah saya yakin.

Jadi percaya saja dengan Allah atas apapun, dan lakukan kebaikan apapun kondisinya.

Salam berkarya, Salam Kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;