Alhamdulillah megang laptop juga
malam ini, setelah seharian berkutat dengan anak-anak. Konsisten itu susah di
awal, tapi kalo udah terasa enaknya melakukan yang disukai ada yang kurang jika
tidak dilakukan, ya menulis ini, hehe.
Bercerita tentang malam kemaren
sesuatu yang menakjubkan bagi saya, dan berucap atas ke Maha KuasaannNya.
Habis maghrib tepat ketika masuk
kamar kost, suasana mati lampu. Sambil memikirkan nasi yang baru mau masak,
jadi urung untuk makan, berharap hidup lampu cepat lagi.
Ketika lagi duduk dan membaca
sesuatu, HP Hitam bersenter yang saya punya berdering, melihat nama yang
tertera di layar panggilan, langsung saja saya angkat.
“Halo Assalamualaikum, sal”
“Waalaikumsalam sam, sam bisa minta tolong ambo dak, ana lagi terjebak
di kopri, bensin habis”
Terdengar suara hujan dan gerimis
di seberang telepon sana. Saya sempat bingung menanggapinya, mana mati lampu.
Akhirnya saya hanya mengiyakan
dan akan kesana.
Banyak keraguan yang terbersit,
akhirnya jiwa nyentrik yang saya sendiri menyebutnya gila berucap sendiri.
Lanjut ajalah usamah, namanya juga teman, pasti menyenangkan ya
Akhirnya bisikan dari bagian diri
yang lain menghilangkan keraguan. Tanpa banyak pikir panjang, langsung hidupin
motor dengan suasana masih mati lampu, dan membeli satu liter bensin yang
dibungkus plastik.
Di perjalanan gerimis mulai
mengguyur, dan baju kemeja merah yang saya pakai mulai basah dan merembes ke
badan.
Dengan santai sesekali
bersenandung saya terus gas motor dengan kecepatan sedang. Ketika sudah sampai
tikungan jembatan menuju lokasi, HP di kantong saya berdering lagi. Pasti teman
saya itu, pikir dalam hati. Meskipun dalam keadaan bermotor karena berpikir
penting, saya angkat langsung.
“Sam, dak usah lagi, motornyo dah hidup, ana udah di masjid muhajirin”
Saya langsung tertawa dan menikmati
hujan itu. Anehnya bukan perasaan kecewa yang muncul, tapi lebih mau diapakan
bensin yang sudah di beli ya? Diminum nggak mungkin kan, apalgi untuk di goreng
buat sayur.
Setelah mendengar lega teman yang
sudah pulang itu, saya putar arah untuk pulang. Ketika di perjalanan adzan
isyapun terdengar. Biasanya saya ingin melanjutkan saja sampai rumah, dan
sholat dekat masjid, tapi ketika melihat masjid di pinggir jalan, entah kenapa
langsung belok ke dalam masjid dan memutuskan sholat disana.
Selepas Sholat, saya buru-buru
ingin pulang, karena laper, hehe.
Ketika ingin menghidupkan motor,
saya melihat seorang bapak yang juga jamaah sholat isya tadi yang sedang engkol
motor maticnya. Setelah beberapa kali motornya tidak hidup juga. Biasanya saya
langsung pergi tanpa menunggu, tapi entah kenapa saat itu saya ingin menunggu
sampai bapak itu hidupkan motornya.
Setelah tidak hidup juga saya
tanyakan, apakah motornya bermasalah? Kata bapak itu sepertinya motornya habis
bensin.
Saya langsung bersyukur sendiri,
ini benar-benar settingan Allah. tidak ada yang sia-sia dari apa yang
dilakukan. Akhirnya langsung saja saya kasih bensin satu liter tadi ke bapak
itu. Bapak itupun tersenyum dan memuji nama Allah. aduh ini sesuatu yang luar
biasa.
Setelah pulang entah rasanya itu
seperti kejadian di film atau reality show gitu, memujiNya nggak berhenti
deh...
Alhamdulillah ketika pulang sudah
hidup lampu. Langsung saja makan, nasi udah masak euy, hehe. Lagi-lagi Allah
memberi kejutannya.
Teman saya yang tadi datang
membawa gorengan lauk dan mie. MasyaAllah, tiada kata terucap selain atas
NamaNya. Tidak ada yang sia-sia dan ini juga atas settingan dari Allah saya
yakin.
Jadi percaya saja dengan Allah atas
apapun, dan lakukan kebaikan apapun kondisinya.
Salam berkarya, Salam Kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar