Beberapa kali kita sering dihadapkan oleh banyak hal. Apalagi
yang harus berhubungan dan bertemu langsung dengan orang. Banyak diantara kita merasa
takut untuk melakukannya. Entah dalam hal apapun, baik itu bimbingan skripsi,
taaruf pernikahan, lamaran kerja, rekan bisnis, dan yang lainnya.
Bagaimana maksudnya? yuk coba langsung kita ambil contoh.
Dalam bimbingan skripsi kamu punya dua dosen utama yang perlu
untuk ditemui dan konsultasi dalam menindak lanjuti skripsimu. Kamu tentunya
harus menghadapi dan menemui keduanya agar yang kamu kerjakan bisa berjalan
kancar ya.
Nah tidak jarang para mahasiswa ketakutan dalam pikiran
mereka untuk menemui dosennya sendiri. Terlebih lagi hal itu muncul ketika
belum sama sekali menemui dosennya.
Alhasil tidak menghasilkan apa-apa, karen aterus terhantui dengan pikiran
takutnya. Menemui takut, tidak menemui bingung, karena skripsinya harus dibawa
kemana.
Yakinlah, sebagaimanapun dosenmu tidak ada yang tidak mau
anak bimbingannya tidak lulus dan terbengkalai. Maka dari itu, temuilah
sesering mungkin dan dengan persiapan sebaik mungkin. Dosen biasanya juga ingin
melihat seberapa gigih kamu dalam melakukan dan membuat skripsimu, jadi untuk
mengetahui apa yang kamu lakukan berikutnya, ya temui dan tanya. Katakan jujur
apa yang tidak kamu ketahui, dengan begitu mereka akan memberikan jalan dan
caranya, kamu pun akan mudah mengerjakannya.
Dalam menikah hal ini pun berpengaruh. Otomatis kamu harus
menemui calon, mertua, dan kerabat keluarga. Paling sederhana, ketika sudah ada
niat untuk menikah, kamu harus bertemu dengan orang tuamu sendiri untuk meminta
restunya. Selain itu orang tua yang sudah pernah melakukannya akan memberikan
saran dan apa yang harus kamu lakukan.
Jika sudah menemui calon yang cocok, kamu pun harus bertemu
dengan orangnya dan tentunya dengan keluarganya. Berbicara dengan orang tua
atau wali calon, apa saja yang harus dipenuhi dan kecocokan dalam proses. Jika
terlalu takut, ya bagaimana kamu akan menikah, tentunya tidak akan terjadi
apa-apa bukan? Jadi hadapi saja calon
bapakmu yang kedua, lalu utarakan maksud dengan baik, jika memang bukan jodoh,
setidaknya kamu memiliki kepastian dan tidak perlu menggantungkan harapan. Jika
jodoh, tunggu apa lagi, percepat proses dan laksanakan apa yang sudah menjadi
kewajiban.
Dalam berbisnis hal ini juga menjadi sesuatu yang penting.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi salah satu penilaian dalam menjadi
rekan bisnis. Bertemu dengan pembeli, konsumen, partner, adalah sesuatu yang
harus dilakukan untuk mendapat kepercayaan dalam proses dan berjalannya bisnis
yang dijalani. Jika kamu terlalu takut akan bertemu, maka apa yang akan bisa
kamu dapatkan? Bersikap wibawa dan bijak lakukan dengan bersahabat ajak mereka
menjadi teman adalah jalan yang baik untuk memulai pertemuan, sehingga akan
membuat bisnis berjalan lancar.
Masih banyak lagi yang menjadi contoh untuk membuat kalimat
sederhana diatas menjadi perumpaan dalam kehidupan yang kiuta jalani.
Dalam ibadahpun kita melakukannya untuk terrus melakukan
pertemuan dengan Tuhan kita, meminta petunjuuk, ketenangan, keberkahan dalam
hidup.
Temuilah siapapun dalam kehidupanmu yang kamu memiliki urusan
di dalamnya, terutama dengan yang menciptakanmu. Yuk kita ketemuan, eh, hehe.
Salam Berkarya...
0 komentar:
Posting Komentar