Kamis, 15 September 2016

Antara dua kebaikan yang lebih baik.



Status saya yang pernah membahas tentang memilih antara kebaikan dan keburukan dalam menjadikannya sebuah perbandingan membuat saya berpikir lebih jauh.

Hal ini pun pernah disinggung oleh seorang ustad yang membandingkan antara dua pilihan. Jadi, jika ingin membuat pilihan diantara yang lebih dari satu, perbandingkanlah atas dasar nilai kebaikan dari dua hal tersebut.

Jangan perbandingkan untuk tidak emmbaca Al-Quran tapi bandingkan, antara membaca Quran sedikit atau Membaca Quran banyak.

Bukan membandingkan sholat atau nggak sholat. Tapi coba lebih renungkan antara melakukan sholat sendirian atau sholat berjamaah.

Lebih baik tidak berhijab tapi baik, no, itu bukanlah sebuah pilihan. Tapi ambillah langkah untuk melaksanakan kewajiban berhijab. Karena berhijab itu wajib, sedangkan akhlak kebaikan bisa dibentuk dan dipelajari.

Ngapain sedekah kalau tidak rela. Abaikan saja itu, langsung saja dan paksakan terus ssedekah sambil perlahan membangun keikhlasan dan kerelaan di dalamnya.

Cari yang haram saja susah apalagi yang halal? Eits, sesuatu yang haram bukan perbandingan untuk sesuatu yang halal. Bilang saja kalau tidak mau berusaha untuk mendapatkan yang halal.

Udahlah zakat, sok perhatian sama orang diri aja susah, belum tentu juga diterima. Nah lo, yang zakat aja belum tentu diterima, apalgi yang nggak zakat kan? Sudah pasti tidak diterima.

Jangan sibuk menasehati orang, belum tentu dia berubah jadi baik, ya apalagi kalo nggak dinasehatin kan?

Sok alim kamu datang ke majelis ilmu dan belajar ngaji, belum tentu juga berkah dan masuk surga. Mending jalan-jalan aja. Nah apalagi yang tidak mencarinya kan? Ini bukan sebuah perbandingan, tapi sebuah perbedaan.

Jika memiliki peluang untuk menjadi baik kenapa ditunda, bukankah menjadi baik adalah suatu yang wajar malah harus. Jika berpikir belum tentu jadi baik meskipun sudah berusaha, apalagi jika tidak berusaha kan?

Akan selalu ada orang yang memperhatikanmu dengan lebih. Sehingga mereka lupa memperhatikan diri sendiri. Yang terpenting terus bergerak untuk menjadikan kebaikan hidup di dalam setiap nafas kita. Tantangan sudah pasti ada, dan caranya adalah mengahadapinya.

Mending dipaksa jadi baik atau rela jadi buruk hayo?

0 komentar:

Posting Komentar

 
;