Hari ini surat tugas pertama yang
saya terima secara resmi selama profesi mengajar yang saya lakukan selama ini.
Menjadi perwakilan untuk mengikuti
pelatihan guru bahasa inggris tingkat SMP tentu menjadi hal baru untuk saya
sekarang. Perjalanan mengajar yang masih terbilang baru membuat saya merasa
belum pantas menerimanya, namun karena sudah menjadi amanah, saya jalani saja.
Jam delapan kurang sepuluh, saya
sudah sampai di lokasi pelatihan, karena acaranya mulai jam delapan. Pikiran
yang terlintas di dalam hati pasti peserta pelatihan rata-rata ibu-ibu, tapi
jangan sampai juga laki-laki sendiri. Alhamdulillah ketika pelatihan dimulai,
ada empat orang laki-laki. Jadi dari lebih dari 25 orang peserta, hanya empat
orang laki-lakinya.
Dan ketika melihat berkeliling lagi,
yah, paling kecil lagi deh, semoga tidak ada aneh-aneh yang terjadi.
Materi pertama dimulai dari
narasumber ibu Sri. Dalam materi pertama ini, beliau menjelaskan tentang
perangkat pembelajaran. Dari penilaian sampai kriteria RPP dan Silabus. Jujur
saja meskipun paham apa yang disampaikan, tapi saya agak pusing mengikutinya.
Karena yang paling banyak dibahas tentang perubahan permen (peraturan menteri)
tentang kurikulum ini sendiri. Ternyata permen yang dipakai sekarang adalah
nomor 20-24.
Setelah kurang lebih satu jam,
beralih ke materi kedua oleh pak Sain. Nah sebenarnya cukup seru pembahasan
materi kedua ini, karena membahas tentang model-model pengajaran.
Ketika mendengar pembahasan yang
disampaikan terasa kembali ke kuliah, karena ini juga sebagian besar sudah di
pelajari di semester enam dulu. Yah, sempat ada simulasi permainan kata, dan
lumayan membuat rileks dengan tidak mendengar materi terus.
Pada bahasasn kedua ini cukup banyak
yang dibacakan oleh narasumber. Dengan empat puluh lebih model pembelajaran
yang dipaparkan, sempat membuat bingung juga, harus memilih yang mana. Untung
saja apa yang disampaikan materinya bisa di copy ke flashdisk, jadii tidak
perlu repot-repot mencatat.
Lalu sampai pada materi yang ketiga.
Nah pada materi ini sangat bagus untuk guru yang naik pangkat, tapi saya tidak
terlalu tertarik, karena tidak ada sedikitpun terpikirkan di benak tentang naik
pengkat dalam profesi guru. Ketika mendengar presentainya saya cukup pusing
ingin mengaitkan dengan apa yang saya tahu. Ternyata untuk naik pangkat saja
cukup ribet.
Banyak sekali poin atau kredit. Ada
juga golongan-golongan yang menunjukkan tingkat kenaikan pangkat. Nah kesemua
itu harus di lakukan, dengan banyak mengikuti pelatihan, membuat makalah dan
karya tulis. Bagi kamu yang berminat disini, harus pandai menulis KTI juga lho.
Di akhir penutupan kami kembali di
jejaki materi tentang bagaimana memasukkan nilai di rapot dengan sistem
kurikulum yang baru. Lalu seorang moderator pak Agus mengambil alih mic. Di
awal acara beliau telah mengajak kami refreshing dengan games ringannya. Di
akhir penutup kembali beliau memberikan motivasi dan cerita.
Sesuatu yang tidak terduga kembali
terjadi, saya yang dibilang paling muda disuruh maju kedepan, menjadi objek
cerita pak Aguss. Dalam hati, yah kena lagi deh karena jadi paling kecil.
Terang saja, sudah laki-lakinya Cuma empat, paling kecil pula. Ketika mendengar
juga penutup dari pak Sain, ternyata mereka sudah hampir enam puluh tahun. Waw
beda empat puluh tahun bro. Rasanya diruangan saya masih pantas jika sebagai
anak oleh mereka, haha.
Oke, untuk para guru bahasa inggris
terutama SMP, nih ada materi yang bisa dishare kalau mau, semoga apa yang kita
ikuti apapun itu menjadi bermanfaat ya.
Salam semangat, Sedikit cerita dan
tulisan di tengah kesibukan.
2 komentar:
Loh, aku juga ada di sana kemarin. Kayaknya duduk di belakang Bapak deh... Bapak ini yang salaman cium tangan itu bukan? Hehehehe
Eh, beneran mbak?
Hm, iya yang jadi objeknya bapak agus diapnggil ke depan itu, hhe
Posting Komentar