Kembali saya mendapatkan pertanyaan
tentang menulis. Banyak yang bingung untuk memulai dan melakukannya. Lagi-lagi
pertanyaan lama dan masalahnya pun sama.
Saya bukan penulis terkenal seperti
Asma Nadia, ataupun penulis hebat layaknya Andrea Hirata. Tapi menyukai menulis
dan mencoba untuk terus menulis setiap hari dalam waktu yang saya punya.
Pertanyaan mendasar yang lagi-lagi
ditanyakan. Kak bagaimana menulis yang mudah? Kok rasanya sulit sekali ya?
Satu kata yang bisa saya berikan
untuk jawaban ini adalah menulis.
Mau bagaimanapun, jika kamu susah
dalam menulis tidak akan terjadi apapun. Memulai memang tidak mudah, namun
lebih tidak mudah lagi jika tidak memulai. Kita hanya tidak mau memberikan
sedikit pengorbanan untuk melakukan. Ya tentu untuk pertama-tama harus
dipaksakan.
Seperti sholat tahajud, untuk yang
susah bangun malam, ya harus dipaksakan dengan cara apapun. Apakah itu dengan
alarm, atau dibangunkan dari teman dengan disiram air ke mukanya, atu lainnya.
Yang penting bisa untuk emmulai sholat tahajud.
Dalam menulis kamu juga harus
memaksakan diri. Saya dalam menulis blog setiap hari bukannya mudah, banyak
sekali godaan yang pasti datang. Dari malas, tontonan, media sosial. Lantas
saya membuat jadwal sendiri untuk melakukannya. Di tulisan sebelumnya sudah saya
bahas bagaimana membuat waktu untuk menulis.
Setidaknya jika dalam kondisi
benar-benar capek dan sibuk, saya mampu membuat tulisan di blog satu sampai dua
tulisan. Kalau lagi kosong dan lenggang, bisa sampai tiga atau lima tulisan.
Mudah? Awalnya tentu tidak, namun sudah berjalan sebulan ini sudah menjadi
kenimatan tersendiri bagi saya, dan ada yang kurang kalau belum menulis satu
hari saja.
Dalam sebulan ini alhamdulillah
tulisan yang saya bikin di blog sudah hampir seratus tulisan. Jika ada satu
atau dua hari yang kebetulan libur menulis karena suatu hal, saya akan bayar di
hari berikutnya dengan tulisan yang double. Jadi tidak ada alasan untuk tidak
menulis.
Percayalah, menulis adalah sebuah
kegiatan yang mudah, tapi tidak dengan niat dan tekad yang murah. Faktanya saja
seorang penulis masih menjadi sebuah keistimewaan bagi kebanyakan orang. Memang
semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa jadi penulis.
Menyusun naskah, membuat alur,
menjadikannya naskah utuh. Semua itu perlu proses. Dan lagi saya ingatkan,
menulis adalah sebuah kegiatan yang dilakukan berulang dan sering, bukan sekali
banyak dan selesai.
Seperti jika kamu membaca Al-Quran,
jika ingin satu haru satu juz, pasti lebih ringan dicicil per dua lembar setiap
habis sholat lima waktu, dan akan terasa terus mengajinya karena menjadi rutin
setiap waktunya. Tentu metode orang berbeda-beda ini hanya gambaran saja.
Begitupun dengan menuliss. Boleh jadi
dalam satu minggu kamu bisa menulis lima puluh halaman A4 bahkan lebih. Tapi
setelahnya tidak menulis lagi berbulan-bulan. Sama saja mati kan?
Maka jika kamu ingin menjadikan
menulis sebagai sebuah passion dan kegiatan rutin lakukanlah setiap hari,
dengan begitu kamu akan tahu seberapa baik tulisanmu. Jangan lupa untuk belajar
dari para penulis hebat dan juga orang disekitarmu. Minta pendapat dan
masukannya, dengan begitupun kualitas menulismu juga akan jauh lebih baik.
Nah, masih bingung dengan menulis? Ya
sudah menulislah apapun itu. Dan tiga hal paling mudah untuk kamu tuliskan,
menulis dari apa yang kamu alami, menulis dari apa yang kamu tonton, dan
menulis dari apa yang kamu baca.
Salam Berkarya.
2 komentar:
ya, saya juga begitu, suka maksa
sipp mbak, semoga kita semua bisa konsisten ya mbak.
Posting Komentar