Cinta adalah sebuah amalan hati yang
akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa
yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak
sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas
bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan
kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Jika
kita menanyakan kepada sesama manusia, seberapa besar cinta antara manusia yang
satu dengan yang lainnya jawabannya pasti beragam. Jika ada yang menjawab bahwa
cintanya tak terbatas kepada kita, tanyakan kembali apa saja yang bisa dia
berikan untuk mengartikan cintanya tak terbatas. Cinta manusia itu terbatas
karena apa yang bisa manusia lakukan juga terbatas. Nah, jika kita mencintai
Allah tentunya akan mendapatkan sesuatu yang terbatas.
Ketika
kita mengartikan cinta Allah Unlimited
atau tak terbatas, itu dalam arti sebenar-benarnya dan seluas-luasnya. Sadari
kita sekarang sedang bernafas tanpa perlu kita menyadari untuk bernafas. Sedang
berpikir dengan cepat dan enaknya tanpa perlu harus ada yang disetting seperti
komputer. Makan, minum, berjalan, dan melakukan hal lainnya. Jika bukan karena Allah
memberikan cinta-Nya dengan semua keberkahan apa mungkin kita bisa menikmati
semua ini, tanyakan kepada diri kita masing-masing.
Pernah
mendengar jika diibaratkan lautan menjadi tinta dan bumi ini menjadi kertasnya
tidak akan cukup kita menuliskan semua nikmatNya. Maka Nikmat Tuhanmu yang
manakah yang kamu dustakan? Begitulah luasnya cinta Allah. Kita yang sering
mengabaikan saja masih diberi rasa cintanya. Bagaimana jika kita juga
mencintaiNya? Allahpun mengabadikan tentang rasa cintaNya kepada kita di dalam
firman di Al-Qur’an.
“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah
maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.” (Ali ‘Imran: 31)
Sobat,
kita renungkan hal-hal kenapa kita bisa melupakanNya. Mengaku cinta dalam
ucapan namun dusta dalam perbuatan. Memangnya susah untuk mencintaiNya dengan
tulus? Atau bingung bagaimana caranNya. Bacalah firman-firman dan lakukan
perintahNya. Setiap gerak yang dilakukan jangan lupa untuk selalu mengucapkan
nama, mengingat, dan dipersembahkan untukNya.
Ingat,
Dia tidak akan pernah ingkar janji jadi tidak perlu takut akan apa yang
terjadi. Di jamin tidak akan ada ruginya barang secuilpun. Tidak percaya?
Buktikan saja sendiri.
Sudah
bisa dipastikan sekali lagi, bahwa cinta Allah itu tidak terbatas, sekali Dia
telah menunjukkan cinta kepada MakhlukNya, tidak akan ada kekecewaan, atau
perasaan khawatir.
Ibnul Qayyim mengatakan
bahwa di antara sebab-sebab adanya cinta (kepada Allah) ada sepuluh perkara.
Perkara-perkara itu adalah :
Pertama, membaca Al
Qur’an, menggali, dan memahami makna-maknanya serta apa yang dimaukannya;
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan
wajib; Ketiga, terus-menerus berdzikir dalam setiap keadaan; Keempat,
mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu;
Kelima, hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah, menyaksikan
dan mengetahuinya; Keenam, menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala
nikmat-Nya; Ketujuh, tunduknya hati di hadapan Allah; Kedelapan, berkhalwat
(menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah turun (ke langit dunia);
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang memiliki sifat cinta dan jujur;
Kesepuluh, menjauhkan segala sebab-sebab yang akan menghalangi hati dari Allah.
(Sumber : Madarijus Salikin, 3/18,
dengan ringkas Dalam Asy-Syariah)
Allahpun menunjukkan
betapa hebatnya cinta jika diagungkan kepadaNya bahkan bernilai ibadah dan
telah disebutkan lagi di dalam beberapa FirmanNya tentang cinta itu sendiri.
“Tetapi
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam
hatimu.” (Al-Hujurat: 7)
“Dan
orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
“Maka
Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”
(Al-Maidah: 54)
Jadi, tak ada alasan
lagi untuk tidak mencintai Allah yang maha tinggi. Untuk kita semua menjadi
hamba yang dicintaiNya dalam dunia dan akhirat hingga mencapai surga.
0 komentar:
Posting Komentar