Kata siapa
pujian selalu menyenangkan? Mungkin hanya untuk kamu yang haus akan kekuasaan
dan sebuah ketenaran.
Dalam
pandangan mereka yang melakukan hal di hidupnya dengan lebih ‘gila’, pujian
adalah sesuatu yang sangat tidak penting dan sangat tidak enak untuk dimiliki.
Sekalinya mendapat pujian lebih baik menghindar sejauh dan secepat mungkin dari
hal itu.
Saya
lihat faktanya hari ini.
Kali
ini sebuah pujian menjadi sebuah hal yang sangat tidak menyenangkan.
Setiap orang
tentu memiliki sebuah rasa yang aman dan nyaman di diri mereka masing-masing,
namun dalam beberapa hal juga mereka memiliki keuniukan yang tidak biasa.
Umumnya ketika seseorang disanjung dan dipuji tentu akan merasa tersipu dan
senang. Tapi tidak untuk yang satu ini.
Seorang
murid yang memiliki sebuah kehidupan dan dunia sendiri dalam perjalanannya
memiliki cara berbeda dalam menanggapi sekitarnya.
Tidak
hanya satu dua hal, banyak hal yang mampu dilakukan oleh mereka yang memiliki
sebuah kebiasaan dan imajinasi tanpa batas. Kita akan melihat apa yang ada pada
dirinya adalah sebuah keanehan dan ketidakwajaran. Tapi, seyogyanya itu adalah
sebuah keistimewaan tersendiri baginya.
Katakan
saja di kelas menjadi seseorang yang tidak gampang tenang. Beberapa yang lain
mungkin merasa terganggu dengan sifatnya, tapi itulah ketenangan yang dia
rasakan.
Biasanya
orang yang seperti ini memiliki kemampuan jenius. Dan memang benar, masih ingat
ketika dirinya mampu menulis dan mengerjakan soal matematika dengan cepat pada
satu lembar kertas yang hanya sebuah jawaban dari satu soal.
Yap,
kali ini sebuah hal yang tidak terduga terjadi padanya. Karena sebuah pujian
yang saya lontarkan, ternyata hal itu sangat tidak disukai. Padahal jika pujian
itu diberikan kepada perempuan pada umumnya dan seumuran pasti akan senang
sekali, tapi sekali lagi tidak dengan dirinya.
Setelah
hal itu saya ucapkan, wajahnya langsung cemberut dan manyun. Senyum dan tawanya
hilang seketika. Entah bagaimana besok adanya. Jika memang efeknya sangat
hebat, berarti hal itu sangat mematikan untuknya.
Padahal
jika yang terlontar adalah sindiran yang saling bersahutan, dirinya tak pernah
merasa marah dan enjoy saja. sangat kebalikan dengan kondisinya saat ini.
Alhasil satu jam menuju kepulangan, tak ada tawa riang dan aksi lincahnya seperti
biasa. Benar-benar tidak terduga.
Hal ini
jadi pelajaran untuk kita semua, bahwa berkata yang baik bahkan menyanjungpun
juga perlu hati-hati. Tidak semua hal bisa begitu saja diterima oleh setiap
orang. Karena setiap orang itu berbeda dan unik, maka bersikaplah sesuai dengan
keunikannya juga.
Pahami
setiap orang dengan cara terbaik, jika salah mudahkan untuk meminta maaf
terlebih dahulu. Karena tetap saja tak ada gading yang tak retak, maka
selalulah memperbaiki diri dimanapun dan kapanpun.
Salam
kebaikan,.
0 komentar:
Posting Komentar