Minggu, 22 Januari 2017

Silahkan Coba Untuk Manyun dan Merasa kesal Dijamin Melelahkan



Kali ini sebuah eksplorasi yang saya lakukan sendiri. Beberapa hari lalu, satu hari mencoba untuk menjadi seorang yang tampak lesu, capek dan kesal. Hampir seharian mulut ini bulat karena kesal, dan menghela nafas setiap saat.


Setiap berjalan selalu membuat wajah muka yang tidak suka dan kesal dengan banyak hal. Beberapa orang sempat bingung juga pada hari itu.

Ternyata setelah dilakukan setengah harisaja rasanya capek banget. Sungguh sangat tidak enak membuat perasaan hati yang terus mengeluh. Ketika wajah berkerut, mulut monyong dan manyun, serta selalu merasa berat dengan apapun yang dilakukan, disitulah kamu akan merasa lelah.

Pada dasarnya perasaan yang diberikan kepada kita adalah kesenangan dan kebahagiaan. Coba saja keika merasakan tersenyum yang begitu lepas, betapa ada hal ringan yang benar-benar nyaman di dalam hati. Tapi saat sedang merasa tidak enak, semua yang dilakukan pasti selalu berat bawaannya.

Dilain hal ada saja yang bertanya, memangnya bisa tersenyum dan tertawa selalu setiap saat?

Bisa saja kenapa tidak.

Jika memiliki pilihan untuk tersenyum dan bahagia kenapa harus merasa susah dan cemberut kan? Kembali lagi dengan pilihan sendiri, ingin hidup bahagia atau tidak.

Kan setiap orag pasti ada masalah, beban hidup, memikirkan ini dan itu, masa iya bisa bahagia terus. Ya tetap bisa kok, tergantung kamu meletakkan dimana kebahagiaan dan senyuman itu diperoleh.

Jika kamu harus memiliki uang minimal setiap hari sepuluh miliyar baru bisa tersenyum dan bahagia wajar saja cemberut terus. Atau ketika hanya boleh kamu yang mendapatkan kenyamanan dan kesuksesan, orang lain tidak boleh, pantaslah hati selalu iri dan merasa tidak senang.

Bukankah sabar dan sholat sudah bisa menjadi pengobat hati untuk menjadi bahagia dan tersenyum. Membaca Al-Quran bisa meringankan hati yang berat. Menolong orang lainpun menjadi sebuah kelapangan perasaan akan sebuah beban. Jadi tersenyum sangatlah mudah.

Cek lagi dari awal permulaan harimu. Jika shubuh terlewat, wajarlah hati gundah, karena penyegaran hati pagi-pagi sudah tidak diraih. Lalu bangunpun siang dengan badan yang berat, tambahlah hari yang semakin kalut dan melelahkan. Bagaimana bisa bertahan dengan hal seperti itu hingga menjelang tidur lagi?

Ingat, semua ada padamu, yang menentukan juga dirimu. Suka atau tidaknya pada kondisi yang dijalani, mudah atau tidaknya senyum yang diukir di wajah dengan berseri, tidak ada orang lain yang berhak mengatur kecuali dirimu.

Jika sudah tahu bahwa wajah kusut, mulut manyun, dan perasaan kesal saja sudah membuat capek, kenapa harus dilakukan? Lebih baik membuat diri tersenyum dan orang lain tertawa, tidak ada perasaan yang mengganjal kan?

Lakukanlah kebaikan sebanyak mungkin, rasakan ketenangannya sedalam mungkin. Maaf kalau ada salah kata, dan salah tulis.

Salam kebaikan

0 komentar:

Posting Komentar

 
;