Kalau membaca judulnya apa yang kamu
pikirkan, apakah tentang cinta? Tentu disini tidak fokus membahas itu ya. Kalau
kata temen yang juga seorang penulis, sejatinya cinta hanya dua pilihan
halalkan atau tinggalkan, Eaaa.
Oke skip,kita berbicara hal yang lebih
luas.
Sekarang sedang merasakan atmosfir
banyaknya para lulusan sarjana yang sedang mencari kerja. Entah itu sekedar
untuk mencari pengalaman ataupun benar-benar menjadikannya sebuah kebutuhan.
Cukup lucu memang sebuah siklus yang
terjadi, tapi ini lah faktanya di negeri ini. Ketika berlomba-lomba mencari
sessuatu yang banyak orang melakukannya tentu seleksinya tidak akan mudah.
Lebih dari itu semua pandangan pertama akan menjadikannya berkesan atau tidak.
Seperti beberapa hari lalu, ketika
salah seorang yang sedang bertamu, ternyata sikapnya kurang
berkesan oleh salah satu orang yang sedang melihat. Terucaplah sebuah kalimat
sederhana tapi mengena’
“Masa dari awal masuk saja sudah
nyelonong dan nggak pakai salam. Masuk lalu keluar lagi, etika yang pertama, jadi
kesan awal menentukan kedepannya”
Kalimat sederhana itu menohok pikiran saya.
Ternyata kesan pertama memang penting. Belum lama dari sana, terjadi lagi di
sore harinya, dan terucap juga hal yang hampir sama dari orang berbeda,
dikarenakan masuk ruangannya nggak lepas sepatu. Saya hanya tersenyum saja.
Ternyata pandangan dan kesan pertama
memang sangat penting, tapi bukan berarti itu faktor utamanya ya. Banyak kok
orang yang kita kira baik, ternyata lama-kelamaan menusuk di belakang dan yang paling
sering memfitnah. Malah mereka yang kelihatan tidak benar, malah orang yang
paling mudah menerima kebenaran orang lain dan mau berhijrah.
Tak ada salahnya melakukan kesan baik
di awal, dan menjaganya sampai akhir. Maka dari itu selalu membuka pikiran
untuk semua kondisi memang hal yang patut di lakukan. Ada mungkin orang yang
memiliki perasaan kuat, sekali dia membenci dan kecewa dengan satu orang tidak
akan mau menerima kebenaran dari orang itu meskipun kebaikan sudah berada
padanya.
Jadi, semuanya tetap kembali ke diri
masing-masing.
Tidak hanya dalam interaksi kepada
orang lain dan masyarakat. Jika kamu sorang siswa, mahasiswa, pimpinan perusahaan,
bagian marketing perusahaan, ataupun trainer. Dalam presentasi juga seperti
itu, beberapa detik awal dalam pembukaan yang akan menentukan apakah para
peserta atau audience akan merasa tertarik dengan yang kamu bawakan atau bosan.
Ketika dari awal sudah bisa menarik
perhatian dan membuat para pendengar semangat, disitu kita sudah berhasil
membuat suasana yang kondusif. Teringat ketika saya melakukan pelatihan public
speaking akhir mei 2016 lalu, salah satu peserta memberikan tetimoni yang
membuat saya juga kaget. kurang lebih seperti ini,
“Luar
biasa, selama ini ikut pelatihan atau seminar baru kali ini yang benar-benar
terasa. Selama tujuh jam pelatihan tidak ada sedikitpun rasa kantuk. Mungkin
ini yang dinamakan pelatihan yang bermanfaat.”
Saya yang mengisi sendiri dalam
pelatihan selama tujuh jam, merasa bersyukur karena seluruh peserta pelatihan
tidak ada yang mengantuk apalgi tertidur. Berdiri dari jam sembilan pagi sampai
jam lima sore tentu hal yang melelahkan jika dipikir. Namun ketika dilakukan
dengan respon dan pembawaan yang baik ternyata menjadi menyenangkan.
Pandangan pertama dalam hal apapun,
lakukan dengan terbaik. Memulai aktivitas setiap harinya juga menentukan akan
menjadi apa hari kita sampai akan tidur lagi. Jika shubuh kesiangan bahkan
terlewat, bagaimana keberkahan hari yang dijalankan akan baik?
Ayo jadikan semua yang pertama adalah
hal berkesan dan menjadi perhitungan dari setiap langkah. Tapi ingat, tetap
menjaga kesan baik itu sampai akhir. Semoga kita menjadi pembawa kebaikan dan
contoh teladan apapun yang sedang dikerjakan, salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar