Minggu, 08 Januari 2017

Pandangan Pertama Bisa Menentukan Segalanya



Kalau membaca judulnya apa yang kamu pikirkan, apakah tentang cinta? Tentu disini tidak fokus membahas itu ya. Kalau kata temen yang juga seorang penulis, sejatinya cinta hanya dua pilihan halalkan atau tinggalkan, Eaaa.


Oke skip,kita berbicara hal yang lebih luas.

Sekarang sedang merasakan atmosfir banyaknya para lulusan sarjana yang sedang mencari kerja. Entah itu sekedar untuk mencari pengalaman ataupun benar-benar menjadikannya sebuah kebutuhan.

Cukup lucu memang sebuah siklus yang terjadi, tapi ini lah faktanya di negeri ini. Ketika berlomba-lomba mencari sessuatu yang banyak orang melakukannya tentu seleksinya tidak akan mudah. Lebih dari itu semua pandangan pertama akan menjadikannya berkesan atau tidak.

Seperti beberapa hari lalu, ketika salah seorang yang sedang bertamu, ternyata sikapnya kurang berkesan oleh salah satu orang yang sedang melihat. Terucaplah sebuah kalimat sederhana tapi mengena’

“Masa dari awal masuk saja sudah nyelonong dan nggak pakai salam. Masuk lalu keluar lagi, etika yang pertama, jadi kesan awal menentukan kedepannya”

 Kalimat sederhana itu menohok pikiran saya. Ternyata kesan pertama memang penting. Belum lama dari sana, terjadi lagi di sore harinya, dan terucap juga hal yang hampir sama dari orang berbeda, dikarenakan masuk ruangannya nggak lepas sepatu. Saya hanya tersenyum saja.
 
Ternyata pandangan dan kesan pertama memang sangat penting, tapi bukan berarti itu faktor utamanya ya. Banyak kok orang yang kita kira baik, ternyata lama-kelamaan menusuk di belakang dan yang paling sering memfitnah. Malah mereka yang kelihatan tidak benar, malah orang yang paling mudah menerima kebenaran orang lain dan mau berhijrah.

Tak ada salahnya melakukan kesan baik di awal, dan menjaganya sampai akhir. Maka dari itu selalu membuka pikiran untuk semua kondisi memang hal yang patut di lakukan. Ada mungkin orang yang memiliki perasaan kuat, sekali dia membenci dan kecewa dengan satu orang tidak akan mau menerima kebenaran dari orang itu meskipun kebaikan sudah berada padanya.

Jadi, semuanya tetap kembali ke diri masing-masing.

Tidak hanya dalam interaksi kepada orang lain dan masyarakat. Jika kamu sorang siswa, mahasiswa, pimpinan perusahaan, bagian marketing perusahaan, ataupun trainer. Dalam presentasi juga seperti itu, beberapa detik awal dalam pembukaan yang akan menentukan apakah para peserta atau audience akan merasa tertarik dengan yang kamu bawakan atau bosan.

Ketika dari awal sudah bisa menarik perhatian dan membuat para pendengar semangat, disitu kita sudah berhasil membuat suasana yang kondusif. Teringat ketika saya melakukan pelatihan public speaking akhir mei 2016 lalu, salah satu peserta memberikan tetimoni yang membuat saya juga kaget. kurang lebih seperti ini,


“Luar biasa, selama ini ikut pelatihan atau seminar baru kali ini yang benar-benar terasa. Selama tujuh jam pelatihan tidak ada sedikitpun rasa kantuk. Mungkin ini yang dinamakan pelatihan yang bermanfaat.”

Saya yang mengisi sendiri dalam pelatihan selama tujuh jam, merasa bersyukur karena seluruh peserta pelatihan tidak ada yang mengantuk apalgi tertidur. Berdiri dari jam sembilan pagi sampai jam lima sore tentu hal yang melelahkan jika dipikir. Namun ketika dilakukan dengan respon dan pembawaan yang baik ternyata menjadi menyenangkan.

Pandangan pertama dalam hal apapun, lakukan dengan terbaik. Memulai aktivitas setiap harinya juga menentukan akan menjadi apa hari kita sampai akan tidur lagi. Jika shubuh kesiangan bahkan terlewat, bagaimana keberkahan hari yang dijalankan akan baik?

Ayo jadikan semua yang pertama adalah hal berkesan dan menjadi perhitungan dari setiap langkah. Tapi ingat, tetap menjaga kesan baik itu sampai akhir. Semoga kita menjadi pembawa kebaikan dan contoh teladan apapun yang sedang dikerjakan, salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;