Selasa, 22 November 2016

Tidak apa-apa jika Kau Salah


Apa kabar hari ini, apakah sudah bisa menjaga diri dari tidak melakukan kesalahan?

Kita manusia biasa pasti ada melakukan kesalahan. Tapi kita diciptakan dengan akal sehingga bisa belajar. Tak jarang kesalahan yang di perbuat menjadi sebuah titik balik dalam menjalani kehidupan.

Terlepas dari hal apapun, kita pasti akan menyesal jika sadar melakukan kesalahan. Susahnya kalau yang dilakukan salah tapi kita tidak menyadarinya, lantas harus bersikap seperti apa?

Harus di pahami oleh kita semua bahwa setiap orang mempunyai peluang untuk melakukan kesalahan yang sama besarnya atau sama kecilnya. Tak dipungkiri juga setiap kita memiliki potensi besar untuk melakukan kebaikan di manapun dan kapanpun.

Pernah lihat video atau mendengar dan membaca cerita ini?

Seorang guru menuliskan urutan perkalian 9 di papan tulis

1 x 9 = 7
2 x 9 = 18
3 x 9 = 27
4 x 9 = 36
5 x 9 = 45
6 x 9 = 54
7 x 9 = 63
8 x 9 = 72
9 x 9 = 81
10 x 9 = 90

Setelah guru itu selesai menuliskan urutan perkaliannya, seorang murid mengangkat tangan dan memprotes.

“Pak itu yang paling atas salah”

Sang gurupun hanya tersenyum melihat protes dari anak muridnya, lalu mengatakan,

“Lihatlah anak-anak, dari sepuluh perkalian yang bapak tuliskan. kalian hanya memperhatikan satu jawaban yang salah, tidak melihat sembilan jawaban lainnya yang benar”

Teman-teman sekalian, itulah yang terkadang kita lakukan ketika menilai seseorang. Pernah juga mendengar ungkapan satu keburukan bisa menghilangkan seribu kebaikan, yang berarti mau sebaik apapun orang jika diketahui satu keburukannya maka akan hilang anggapannya tentang kebaikan tersebut.

Bersyukurlah atas diri kita karena Allah masih menampilkan kebaikan yang ada pada diri ini, sehingga terjaga akan anggapan yang tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar.

Tidak apa-apa jika seseorang berbuat salah dalam hal yang masih bisa diterima. Mungkin saja dirinya tidak tahu kalau hal itu salah sehingga kita perlu membantu membenarkannya. Jikapun tahu mungkin juga dia lupa, maka dari itu kita harus mengingatkannya.

Mungkin ada rasa bosan karena terus melakukan itu, tapi jangan sampai enggan melakukannya. Tidak munafik bahwa terkadang kita sendirilah yang paling banyak melakukan kesalahan. Sering menyuruh orang tapi kita sendiri melakukan.

Tidak perlu malu mengakui pada diri sendiri, sebenarnya kitalah orang yang paling lalai. Jika sadar akan hal itu, itu lebih baik dengan begitu atas kesadaran yang dipunya bisa merubah kelalaian yang ada.

Tidak ada yang perlu ditakutkan dengan berbuat salah dengan begitu akan tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk menjadi benar. Namun takutlah jika tidak pernah sadar akan kesalahan, dengan begitu mau orang membenarkan seperti apapun, kita tidak akan pernah mau mendengarkan.

Semoga kesalahan kita semuanya diampuni dan terus di jaga olehNya dalam berbuat kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;