Awalnya mau bikin judul efek dari
kuliah bahasa inggris dan suka nonton anime, tapi kayaknya kepanjangan deh. Selain
itu jadinya ribet juga, hehe. Nah intinya udah saya jabarkan di awal ini ya.
Mungkin kamu juga pernah mengalaminya,
ketika sebuah kesukaan dan kebiasaan menjadi sebuah pembawaan. Duh ribet banget
bahasanya ya? Mau cari diksi yang agak keren aja sih, hehe. Lalu apa maksudnya
disini? Sederhana saja, mendapat kemampuan yang sebenarnya dari kebiasaan tentu
hal yang wajar bukan? Namun melakukannya secara tiba-tiba tentu bikin kaget
juga dong.
Memang belum sering saya terapkan di
dunia nyata ataupun di dunia maya, apa yang saya rasakan ini adalah di dunia
mimpi. Yah pembaca jangan kecewa ya, namanya juga cerita.
Hari ini masih ingat dengan jelas
pada bagian akhir mimpi saya semalam. Mimpi saya awalnya bercerita sebuah
pelatihan Asma Nadia yang di adakan di kota saya sendiri Bengkulu. Bunda Asma
dan Pak Isa kembali datang dan berbagi ilmunya. Nih ampe kebawa mimpi pula ya,
he.
Kerennya lagi peserta yang hadir. Disana
ada beberapa murid saya di tempat mengajar sekarang dan salah satu guru yang
juga cukup suka dengan karya Asma Nadia. Mereka hadir di dalam mimpi sebagai
peserta. Mungkin karena kemaren saya menuliskan tentang anak murid jadinya
mereka ikut ke mimpi ya, he. Dan lagi ada ummi saya di sana hadir.
Pelatihan yang saya tidak tahu ada di
hotel mana, tapi lantainya cukup tinggi ada lima belas. Di lokasi tertinggi itu
pulalah acaranya di adakan. Lucu juga ketika lift yang ada terbagi dua. Yaitu lift
untuk lantai 1-9, lalu ketika sampai di lantai 9 lift kedua untuk lantai 10-15.
Masih detail nih teringat jelas mimpinya.
Nah setelah selesai pelatihan, saya
turun dan keluar dari hotel. Ternyata ada barang yang tertinggal, akhirnya
kembali ke hotel dan menaiki lift. Disinilah cerita dimulai semakin seru.
Ketika naik lift ke lantai 9, ada
seorang anak bayi di dalam gendongan. Bayi ini hanya menangis dan tidak tahu
mana orang tuanya. Saat akan kembali ke lantai satu, liftpun rusak, akhirnya
saya menuruni tangga bersama bayi tadi. Hhe, disini ceritanya mulai jadi fiksi
banget ya, maklum namanya juga mimpi.
Entah karena apa, saya tiba-tiba
merasa cemas. Sambil menggendong bayi tersebut lari sekencang yang saya mampu. Tapi
itu semua hanyalah perasaan saja. Masih tetap dalam mimpi, saya berlari
menggendong bayi yang hanya bisa menangis tapi lucu tersebut sampai sebuah
kota.
Ketika sampai di dekat rumah yang
juga warung terlihat tiga orang pemuda. Dalam mimpi itu sepertinya mereka
adalah orang jepang. Lalu ketika ingin meminta tolong secara otomatis saya
berbahaa jepang sederhana kepada mereka. Lalu saya kombinasikan dengan bahasa
inggris mengucapkan “sumimasen, I just
can speak english, watashiwa Usamah desu”.
Salah satu pemuda tersebut menjawab
tidak masalah. Entah kenapa saya bisa mengerti semudah bahasa indonesia. Dalam pikiran
ingin mengucapkan bahasa indonesia ketika berterimakasih, lagi-lahgi yang
keluar dari mulut dengan lancarnya baghasa jepang dan inggris yang
dikombinasikan.
Tidak lama setelah itulah saya
bangun.
Ternyata sebuah kebiasaan bisa
berefek juga ya. Kebanyakan menonton anime ternyata memiliki efek yang unik
juga ampe kebawa mimpi, he. Mungkin ini bisa jadi salah satu cara belajar juga.
Betapa luar bisanya kinerja kemampuan otak yang bahkan bia mensimulasikan
sebuah gambaran nyata sampai khayalan saat tidur. Ibaratnya dunia game.
Bagaimana dengan mimpimu? Ada yang
menarik juga kah? Semoga bisa terus berimajinasi ya.
Salam semangat
0 komentar:
Posting Komentar