Rabu, 30 November 2016 0 komentar

Tulisan Akhir November, Lagi-lagi tidak sesuai target.



Sudah menulis hari ini? Ini tulisan kedua, tapi yang pertama belum bisa di posting karena ada yang kurang.

One day one Post, memang butuh komitmen dan konsisten yang baik dan keras. Menuliskan satu tulisan setiap hari memang bukan hal yang sepele.

Kalau dikatakan ide dan sesuatu yang ingin ditulis, sangat banyak yang mondar-mandir di dalam kepala ini. Namun, beberapa hal yang lebih penting membuat ide yang akan ditulis menjadi tertunda.

Bercerita hal menarik di bulan november ini, menurut saya cukup unik. Banyak hal penting yang saya lakukan di bulan ini, ditemani dengan hujan. Salah satunya malam ini, ketika mengetik ini gerimis sedang turun perlahan mengecek kondisi tanah bumi dan menyapanya.

Pernah diceritakan dalam tulisan sebelumnya, ketika menikmati hujan di hari guru, yang mana merupakan pertemuan mengajar terakhir dalam semester ini, sekaligus mengurus sebuah hal penting di kampus.

Di hujan yang lainnya, ketika senin lalu. Salah satu moment yang merupakan tahap awal menyelesaikan salah satu amanah yang dijalani di dunia. Dari awal sampai pulang hujan tak berhenti, namun disitu pula kenikmatannya.

Dua hari ini sedikit ringkasan yang nantinya akan saya tulis lengkap. Menjadi penilai dalam ujian praktek bahasa inggris di slaah satu SMP di bengkulu. Cukup menarik ketika mendapatkan banyak hal baru dari apa yang dimiliki oleh para murid. Besok adalah hari terakhir dalam melakukan ujian praktek untuk kelas terakhir di sekolah ini.

Terhitung bulan agustus sejak semakin rutin untuk membiasakan diri menulis, bulan ini adalah tulisan terdikit. Jika tulisan di Bulan Agustus total 72 tulisan, September 27 tulisan, dan Oktober 31 tulisan. Di Bulan ini saya hanya mampu menulis kurang dari 25 tulisan. Kalau ingin menambahkan hutang dengan tulisan di bulan September, akan menumpuk sekali.

Tapi hal lain yang mengejutkan, setelah mengumpulkan semua tulisan yang dicicil dalam satu folder di laptop ini. Alhamdulillah, sekarang sudah sampai 109 tulisan. Yang jika di gabung semua dalam satu word kurang lebih sudah sampai Tiga ratusan halaman. Wah andai saja semuanya saling berkaitan, udah jadi buku aja nih ya, hehe.

Tapi memang benar. Setelah mengecek salah satu naskah yang sudah selesai tadi malam, ingin menambahkan tulisannya untuk memenuhi syarat penerbit yang sedang ingin dituju. Setelah mengikuti syarat yang ada, ternyata kurang sekitar Lima Puluh halaman lagi.

Mencoba membuka file yang berisi tulisan blog selama ini. Alhamdulillah beberapa issinya masuk dan bisa di selipkan untuk digabung ke dalam naskah yang ada. Hasilnya tadi malam sudah mencapai seratus dua puluhan. Tinggal sekitar tiga puluhan halaman lagi untuk memenuhi syarat. Malam ini akan kembali menyisir tulisan yang bisa dimasukkan. Alhamdulillah, ternyata bermanfaat hasil dari sebuah rutinitas.

Setelah maghrib sore tadi, mendapat kabar yang cukup mengagetkan juga. Salah seorang teman yang pernah meminta tulisan untuk dibukukan memberi kabar hasilnya.

Alhamdulillah, tiga puisi yang saya tulis dalam semalam, dimana niat awalnya hanya untuk memenuhi kuota tulisan yang ingin dibukukan, ternyata masuk lima besar. Tentu saja bersyukur. Dan lagi diantara enam besar yang ada, saya sendiri penulis puisi laki-laki yang ada di dalamnya. Meskipun sederhana dan bukan pemenang utama tetap senang dong mendapat kabar gembira itu. Daripada menggerutu dan meratapi atas kekalahan dari lima orang, lebih baik memilih bersyukur karena bisa lebih baik di atas enam puluh tujuh orang kan?

Nah, diakhir ini, saya ingin menghukum diri sendiri atas ketidakberhasilan menulis sesuai target untuk bulan ini. Kalau kurang satu atau dua tulisan masih oke, tapi ini lebih dari itu. Maka dari itu, ini yang akan saya lakukan.

Bagi kamu yang membaca tulisan ini, silahkan pilih tiga postingan khusus di bulan ini yang kamu suka. Lalu posting link blognya di fb kamu dan tag saya ya. Berikan alasan kenapa kamu menyukainya di bagian status. Tiga orang yang paling keren alasannya, akan mendapatkan hadiah pulsa dan beberapa ebook.Deadlinenya tanggal 5 Desember ya.

Semoga bisa terus konsisten menulis untuk berikutnya, Salam Semangat, Salam kebaikan.
Selasa, 29 November 2016 0 komentar

MencintaiNya Melalui Surat Cinta Terindah



Gambar dari google

Sudah Baca Quran hari ini? Kalo belum yuk baca dulu sebelum tidur.

Tulisan kali ini ingin berbagi tentang ilmu yang baru di dapatkan kemaren dalam acara Talkshow Quran oleh IMC Fisip Universitas bengkulu.

Menghadirkan Dua pembicara yang aktivitasnya memang berhubungan dengan Al-Quran. Selain itu juga dihadirkan tiga Hafidz yang menjadi penyemangat dalam menambah kecintaan atas Al-Quran.

Acara yang dihadiri kurang lebih tiga ratus orang ini, berdampak luar biasa. Saya rasa tidak ada yang ngantuk dalam acara ini. Karena meskipun yang dibahas tentang Al-Quran tapi apa yang disampaikan membuat menarik dan penasaran.

Di awal pembukaan menghadirkan salah seorang hafidz untuk tilawah. Tidak lain salah seorang teman dari daerah yang sama, yaitu Muflih. Luar biasa hafalan yang di dapatkannya dengan dua tahun menjadi bekal untuk syafaatnya InshaAllah.

Masih ingat ketika puasa lalu bertemu dengan beliau. Pesan beliau bahwa menjaga hafalan akan lebih sulit daripada menghafalkannya. Karena ibarat kuda liar, sedikit saja lengah maka akan lepas dan lari. Semoga kita semua bisa ikut menghafalkan, memahami dan mengamalkan ya, amiin.

Ada beberapa surat berbeda yang dibacakan oleh Muflih. Semua surat yang berkenaan dengan kebaikan dan keistimewaan Al-Quran yang diselingi oleh saritilawah.

Sang Moderator Kak Juanda juga piawai membawakan acara dan menuntun materi yang dibawakan oleh kedua pemateri. Benar-benar talkshow yang menyegarkan.
 
Gambar dari FB Sugito Rolies
Ustad Syahrul, pemateri yang memang menjadi seorang yang mencetak berbagai hafidz di Kota bengkulu ini terlihat cair dalam menyampaikan materinya. Beberapa cerita dan kisah tentang Al-Quran dibawakan dengan apik.

Masih ingat salah satu cerita yang beliau bawakan ketika menjelaskan tentang Al-Quran yang memang menjadi bagian dari setiap kehidupan.

Dalam sebuah pertemuan Internasional, bertemulah para ulama dengan para pakar ilmiah. Singkat cerita pada hari itu para ulama ditanya oleh para pakar. Mereka menanyakan jika memang Al-Quran itu pedoman kehidupan, tunjukkan apakah ada cara membuat Roti di dalam Al-Quran. Sang ulama pun meyakinkan bahwa besok dia akan mencoba memberikan jawabannya.

Ketika besoknya sang ulama datang, dia membawa seorang pembuat roti. Sang pakar terheran, dia ingin mendapatkan jawaban dari Al-Quran tapi yang dihadirkan berbeda dengan harapan. Lalu sang ulama menjelaskan bahwa dalam Al-Quran disebutkan jika ingin menempatkan seseorang itu sesuai pada bidangnya, maka dari itulah dia membawa sang pembuat roti, untuk ditanyakan bagaimana caranya membuat roti.

Sekilas cerita tersebut memang sebuah humor ringan, namun jika dipahami secara dalam maknanya pun akan terasa.

Di tengah talkshow, kembali dihadirkan hafidz berikutnya. Farhan, hafidz 21 juz yang berumur 14 tahun. Ketika mulai membacakan surat Ar-Rahman, mulai bergetar. Tanpa dipaksa air mata ikut mengalir. Sungguh bacaan yang indah dan menyentuh.

Setelah melantunkan sebagian dari surat Ar-Rahman, Farhan sedikit ditanya-tanya oleh moderator. Ternyata beliau tinggal di gang damai Unib belakang. MasyaAllah, tidak ada yang menyangka, hafidz itu berada di sekitar kita.

Talkshow kembali di lanjutkan.

Pemateri lainnya yang langsung terbang dari Jakarta ke Bengkulu kali ini ada ustadz Azzam. Seorang ustadz, dai, dan juga pendakwah yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Bagi yang kenal, beliau ini juga pernah menjadi artis. Bermain di dua film besar yaitu, Ketika Cinta Bertasbih 1, dan Dalam Mihrab Cinta.

Ustadz Azzam memiliki cara pembawaan yang menarik. Dengan dalil dan bacaan yang dibawakan untuk menyampaikan materinya, beliau secara langsung mempraktekkan juga tentang kekuatan Al-Quran.

Di akhir acara, seorang hafidz kembali ditampilkan membawakan surat Al-Mulk. Salah satu surat favorit yang cukup sering saya baca sendiri. Kembali bergetar dan menteskan air mata. Dalam usia mudanya, Reno hafidz 30 juz ini memberikan inspirasi bagi para peserta.

Dalam talkshow Quran kali ini ada beberapa poin penting yang bisa kita ambil hidayahnya bersama-sama. Disebutkan dalam materi ada tiga perkara agar bisa selamat di akhirat.

Pertama Rahmat Allah. mau seperti apapun kebaikan yang kita lakukan, jika tidak mendapatkan rahmat dari Allah, keselamatan pun belum tentu di dapat. Berikutnya syafaat Rasulullah. Dalam hal ini sudah tentu dianjurkan untuk bisa mengikuti apa yang beliau contohkan. Semoga dengan menjadi ummatnya yang baik dan sesuai syariat, rasulullah akan memberi syafaatnya kepada kita. Nah yang terakhir Syafaat dari Al-Quran. Bacalah sesering mungkin, pahami sebaik mungkin, hafalkan sebanyak mungkin, dan amalkan semaksimal mungkin. InshaAllah Al-Quran akan menjadi syafaat bagi kita semua, amiin.

Dalam poin lain yang diangkat ada empat hal yang saya lupa ini tentang apanya. Hehe, maaf ya.

Pertama, PDKT sama Allah. Jika melakukan  pendekatan sama Allah, InshaAllah Allah juga bakal lebih dekat dengan kita. Berikutnya Do’a. Nampaknya hal sepele, tapi inilah yang ternyata kurang kita kerjakan. Dengan doa, banyak hal yang bisa berubah dan diubah olehNya. Selalulah iringi setiap kegiatan kita dengan doa.

Selanjutnya bersihkan hati. Maksiat, dosa, mengabaikan hal yang tidak baik, semua itu bersemayam di hati kita. Kalau kata ustadz Azzam ibarat sebuah wadah. Jika penuh tentulah tidak akan bisa diisi dan akan tumpah. Maka dari itu perlulah bagi kita untuk bisa mengurangi dan membuang hal-hal yang tidak baik yang ada di dalam hati kita. Semoga Allah menjaga kemurnian hati yang ada pada semua hambaNya.

Terakhir keimanan. Meningkatkan kualitas keimanan sehingga mencapai level mukminin. Jangan sampai kita hanya sebagai muslim secara status, tapi tidak melakukan semua kewajiban secara serius.

Koreksi lagi apa yang ada di dalam setiap perbuatan yang dilakukan. Apakah setiap harinya meningkat, tetap, atau bahkan menurun. Dalam pesannya juga kedua pemateri mengajak untuk merenung tentang Al-Quran. Apakah dari kita baligh sampai sekarang bacaan Quran hanya itu-itu saja atau bertambah?

Semoga Allah memudahkan kita dalam menjalankan apa yang diperintahkannya melalui Surat Cinta Terindah yaitu Al-quranul karim.

Sedikit menambahkan terkait dengan pentingnya penjagaan untuk berinteraksi dengan Al-Quran. Dalam sebuah ceramah pernah dikatakan untuk bisa kita dekat dengan al-Quran dan mampu menghafalnya dengan baik, ada dua hal juga yang perlu diawasi. Pertama, jauhi musik. Setidaknya jika belum mampu lepas darinya dengan keadaan yang berada disekitar, tidak menjadi pelaku yang betul-betul mendalaminya. Semoga kita dimudahkan Allah. satu lagi, menjaga interaksi dengan lawan jenis. Hati yang mudah goyah hanya karena pesona seorang manusia, ditakutkan akan susah menerima sebuah kebaikan dengan bebas dan ikhlas. Kalau tidak kuat, ya segera aja menikah ya, he. Wallahualam bishshowab.

Beberapa poin penting juga banyak disampaikan. Dari satu huruf Alquran yang bernilai satu kebaikan sampai Alquran sebagai pengingat akan setiap keadaan. InshaAllah semua kebermanfaatan tidak akan menyesal jika benar-benar mendekati Alquran dengan sepenuh hati. 

Tak ada yang sempurna dan pasti akan selalu ada yang menjadi pelajaran bagi kita. Tidak mengapa jika kita melakukan kesalahan, tapi akan sangat disayangkan jika tidak pernah belajar dari kesalahan tersebut.

Di akhir acara ini, kedua ustad memberikan bukti bahwa Al-Quran memang mampu menjadi obat bagi semuanya. Dengan kalamullah yang diucapkan tulus, akan berdampak baik bagi apa yang ada pada diri kita. Tak lupa pula IMC sebagai penyelenggara acara mengadakan penggalangan dana untuk donasi Quran, semoga Allah memberi berkah kepada semua yang ikut andil di dalamnya.

Alhamdulillah mendapatkan ilmu lagi, dan siap-siap tanggal 11 nanti akan ada seminar tentang Quran lagi, yang akan dihubungkan dengan kehebatannya dengan otak. Mau ikutan? Yuk menambah cinta dengan mempelajari surat cintaNya.

Salam kebaikan.
Senin, 28 November 2016 0 komentar

Belajar Al-Quran Haruskah?


Gambar dari google

Harus. Itu yang bisa saya katakan dengan pertanyaan ini. Jika pertanyaannya mengapa harus, jawabannya sangat mudah ditemukan. Dengan membaca Al-Quran itu sendiri kita akan mengetahui kenapa belajar Al-Quran itu harus.
            
Hal ini sebenarnya sudah menjadi hal yang umum diketahui banyak muslim, namun tetap saja pengabaian yang dilakukan oleh kita membuat tetap mengacuhkan Al-Quran itu sendiri. kenapa itu bisa terjadi? Banyak hal yang menjadi penyebabnya. Kebiasaan, didikan, terutama kesadaran yang membuat kita kurang perhatian dengan Al-Quran.

Jika perlu “ditampar” dan “disadarkan” barulah kita mau belajar Al-Quran, dan ini menurut saya merupakan “tamparan” yang cukup jelas, inipun  yang mengucapkan Allah sendiri yang menyampaikan tentang kenapa kita harus belajar Al-Quran, jika dengan ini kita masih kurang yakin saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mendoakan saja.

“Dan Rasul (Muhammad) berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini diabaikan” (Al-Furqan : 30) 

Bagaimana dengan kita? Apakah sama seperti yang disebutkan diatas? Apakah telah mengabaikan Al-Quran? Hanya menjadikan Al-Quran pajangan dirumah, menjadi kepercayaan untuk melindungi rumah, atau sekedar dipakai jika ada pengajian atau acara tertentu saja. Subhanallah, semoga kita diampuni atas kelalaian ini.
            
Sobat semua, perkataan Muhammad, Rasul kita yang diabadikan Allah dalam firmannya terbukti sekali dengan keadaan kita sekarang. Jika masih berpikiran bahwa Al-Quran bukan hal yang penting untuk dipelajari saya akan memberikan “tamparan” berikutnya yang seharusnya bisa membuat kita menjadi lebih sadar.
             
"Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Quran? Sekiranya (Al-Quran) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” (An-Nisa’ : 82)
            
Bagaimana dengan yang diatas, perintah yang sangat jelas untuk kita belajar Al-Quran. Apalagi yang membuat kita banyak berpikir. Apakah masih ragu untuk mempelajari Al-Quran? Huh, begitu banyak alasan yang kita ciptakan untuk menghindari diri dari belajar hal mulia ini. Padahal sudah dijelaskan dengan tegas dari surat awal di dalamnya.
             
“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya: petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (Al-Baqarah : 2)
            
 Nah, kurang apalagi sobat. Jika ingin mengungkapakan tentang Al-Quran saja, tulisan ini tidak akan cukup membahasnya secara lengkap. Namun lewat  tulsian ini mengajak kepada saya sendiri dan sobat muslim semua untuk mempelajari Al-Quran. Tidak harus cepat dan langsung banyak. Perlahan tapi menghayati sekaligus mengerti dan memahami apa yang dipelajari itu sudah sangat baik daripada terus untuk menghindar dari mempelajarinya.
             
Yakinlah mempelajarinya mudah, karena lewat kitabNyalah kita akan diberikan ketenangan hidayah yang bisa jadi selama ini terabaikan. Karena Dia telah berjanji dan memastikan sendiri bahwa melalui kitabNya siapapun akan dituntun dengan naunganNya. Nggak percaya? Nih baca ya
            
 “Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (Al-Ma’idah : 16)
             
Masih nggak percaya bahwa belajar Al-Quran itu mudah dan akan dapat manfaat yang TeOPe BeGeTe, berarti yang salah ada pada diri Anda. Sekarang sudah banyak fasilitas atau media yang menyediakan tempat bagi mereka yang ingin mempelajari Al-Quran. Dari komunitas membaca, menghafal, sampai belajar bersama-sama mentadaburi Al-Quran itu semua sudah dipermudah. Apalagi dengan keadaan sekarang yang serba canggih. Jika merasa repot membawa Al-Quran dengan tas, dengan gadget atau smartphone bisa meng-install­ aplikasi Al-Quran. Sehingga kapanpun Anda bisa membaca Al-quran dengan gampang.
             
Kurang apalagi? Jika ingin ada yang mengontrol supaya bisa membaca Al-Quran setiap hari, bisa bergabung dengan komunitas-komunitas, seperti One Day One Juz, ada juga yang setengah juz dan masih banyak lainnya. Semua kembali kepada kita apakah mau atau tidak. Jika niat saja sudah susah, bagaimana mau belajar. Paksakan saja diri, dan belajar. Lebih baik dipaksa menjadi baik, daripada rela berbuat buruk kan? Meskipun yang terbaik tentu saja dengan rela kita menjadi baik dan melakukan kebaikan.
             
Terakhir ini akan saya berikan beberapa “tamparan” terakhir untuk kita bersama, karena ingat sekali lagi sobat, belajar Al-Quran itu penting dan harus. Mulailah dengan membaca baik itu ayatnya dan artinya. Lalu menghafalnya dan lebih baik lagi jika kita bersama-sama bisa mentadaburinya, semoga Allah memudahkan langkah kita untuk melakukan itu semua amiin. Yang penting kita berniat penuh untuk bisa lakukannya. Sobat adalah orang yang hebat, jadi pasti bisa, yuk belajar Al-Quran.
             
“Dan tidak mungkin Al-Qur’an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi (Al-Qur’an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan dari Tuhan seluruh alam” (Yunus : 37)
             
“Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung” (Al-Hijr : 87)
             
“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (An-Nahl : 98)
             
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar” (Al-Isra’ : 9)
             
“Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah” (Taha : 2)
             
Allah Ta’ala tidaklah menurunkan Al-Qur’an yang mulia ini melainkan agar di baca, di pahami dan diamalkan isinya. Yang berupa perintah hendaknya dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan contoh dari Rasulullah Shollallahu ‘alahi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum ajmai’in. Adapun yang berupa larangan hendaknya di jauhi dengan sejauh-jauhnya. Dan tentu tidak ada yang dapat melakukannya melainkan orang yang hidup yang masih sehat akal dan fikirannya serta masih terjaga fitrahnya. Sehingga jelaslah, bahwa Al-Qur’an memang untuk orang hidup bukan untuk orang mati.
             
Nah, sobat muslim. Mari membaca dan mempelajari Al-Qur’an, karena kebaikan itu indah dan pantas untuk kita makhlukNya yang luar biasa.

salam kebaikan.
Minggu, 27 November 2016 0 komentar

25 November, Antara hujan – Guru – dan Kampus.

Ada yang bilang bahwa tanggal 25 November akan di adakan aksi damai jilid tiga. Masih ingat aksi damai tentang kasus yang dilakukan oleh calon gubernur salah satu kota besar di Indonesia 4 November lalu? Oke tapi saya tidak akan membahas itu kali ini,hanya bertanya untuk mengingatkan saja.

25 November 2016, adalah hari spesial lain yang di dekasikan untuk mereka yang mengabdi bagi pencerdasan kehidupan bangsa. Tapi saya awali cerita hari ini dengan Hujan.

Pernah mendengar tentang hujan di bulan november. Seorang temanpun menyukai sekali hujan dan bulan november. Sampai-sampai pernah memberikan julukan November Rain. Tapi tentu beda cerita hujan pada hari ini.

Jumat barokah yang sedang di jumpai, diawali dengan sebuah anugerah dari sang illahi. Adzan shubuh berkumandang di iringi dengan suara merdu hujan yang membasahi. Alangkah nikmatnya jika bisa memnuhi panggilan itu dengan senyum berseri. Tapi manusia masih banyak mengabaikannya, dan menarik selimut lagi.

Sempat ragu karena ingin menuju rumahNya, namun air dari atas langit deras membasahi ditambah angion sepoy yang kuat (maksudnya badai sih, hehe).  Tapi masih teringat dan terngiang kata seorang kakak tingkat dulunya. “Hei, kita ini masih beruntung Cuma hujan air, masa segitu aja takut. Di Palestina sana hujan peluru tidak kendor ibadahnya” Akhirnya dengan mantap kularikan kaki melewati hujan dan tersenyum. Tidak lupa membaca doa yang seringkali di anjurkan. Allahumma Shoyyiban nafii’an.

Selesai shubuh dan tilawah, berpikir hujan akan berhenti. Ingin kembali mencoba datang ke sekolah pagi seperti kamis kemaren. Namun alhamdulillah, sampai jam di dinding kamar menunjukkan pukul tujuh, tak kunjung hujan reda. Akhirnya setelah motor yang dibawa adek datang tanpa pikir panjang, bermodalkan jaket dan kemeja merah, hujan kedua saya nikmati dalam perjalanan setengah jam itu.

Siapa sih yang tidak kesal dalam melakukan perjalanan yang ingin diburu, pekerjaan yang ingin cepat diselesaikan, tapi terhalang oleh manisnya air hujan. Yakinlah sobat, kalau kita memang menganggapnya sebuah kekacauan dan kesulitan akan terasa berat, tapi saya melihat peluang disana dan sungguh menikmatinya.

Asumsi pertama saya, jika hujan, ada kemungkinan polisi yang berjaga menjaga lampu lalu lintas akan sedikit, sehingga lebih mudah untuk melancarkan kendaraan. Alhasil saya tidak melewati jalan pantai yang biasa, dan menerobos melalui jalan kota sehingga waktu perjalanan yang dilakukan menjadi lebih cepat.

Alhamdulillah ketika sampai di sekolah baju semua basah kuyup sampai ke bagian dalam. Dan tepat ketika sampai berbunyi bel jam mengajar pertanda masuk. Kaku dan dingin memang, tapi nikmat. Selama perjalanan hujan, saya bersenandung membiarkan air hujan masuk ke dalam pakaian dan mulut, plus mandi hujan. Jujur saja ada kerinduan melakukannya. Jadi nggak usah takut malu kan, he.

Itu cerita pertama saya di tanggal spesial ini.

Lalu ketika sampai sekolah tempat mengajar disadarkan dengan hari guru, yang juga ternyata menjadi hari terakhir saya mengajar di sekolah itu. Lanjut atau tidaknya masih belum tahu memang, jadi sementara ini saya asumsikan sebagai jadwal terakhir.

Moment terakhir mengajar ini saya tidak banyak memberikan apa-apa lagi kepada anak murid. Pertama saya mengajar di kelas tujuh. Dua pertemuan terakhir memang saya membahas ulang materi yang sudah mereka pelajari untuk persiapan ujian, sehingga mereka tidak akan kaget dengan materi yang keluar.

Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa memahami kebanyakan materi. Beberapa pun menunjukkan perkembangan. Tapi di hari terakhir ini, tiga murid terpaksa harus saya hukum karena melakukan sesuatu yang kurang berkenan. Lalu setelah mata pelajaran selesai, saya kembalikan mereka tanggung jawabnya ke wali kelas.

Setelah istirahat lima belas menit saya langsung masuk lagi untuk mengajar di kelas delapan. Kelas dengan murid yang tidak seberapa namun kemeriahannya luar biasa ini saya tutup dengan menyenangkan. Materi mereka sudah tidak banyak yang perlu di bahas, karena secara target semester menyeuaikan degan buku peganagan, mereka sudah selesai. Alhasil kami menonton beberapa video untuk di amati dan penyegaran.

Setelah selesai pukul 10.30 saya bersiap kembali ke Kampus menyelesaikan sesuatu. Ketika sedang rehat di kursi depan sebelum pulang, anak-anak kelas sembilan menarik saya untuk melihat sesuatu ke dalam. Tidak lama setelah itu, saya hanya melihat sekilas, MasyaAllah ternyata mereka menyemir semua sepatu guru yang ada. Sayang yang saya pakai sepatu berbahan kain jadi tidak ikut disemir, hehe.

Dibalik kejahilan mereka, sebuah rasa hormat yang tidak hilang ditunjukkan. Bahkan hanya lewat dari jauh sekilas saja, mengkilap sepatu yang disemir sangat tampak. Semoga mereka menjadi anak yang di ridhoi Allah amiin.

Perjalanan terakhir pada tanggal spesial ini, terjadi ketika berada di kampus.

Awalnya menunggu surat untuk di berikan ke dosen. Lalu setelah sholat jumat, saya duduk menunggu para dosen yang keluar dari acara workshop.  Berbincanglah dengan salah satu staff yang menjaga absen dan sertifikat.

Setelah tanya-tanya tentang apa yang saya lakukan, beliau mulai bercerita tentang ketiga anaknya yang kuliah. Sebuh perjuangan yang diceritakan oleh seorang ibu yang bekerja sebagai staff di sebuah instansi.

Memiliki tiga anak, yang dua di antaranya sedang kuliah, dan satu sudah bekerja. Penghasilan yang mungkin beberapa menurut anda tidaklah besar, tapi bagi ibu ini seberapapun sangat berharga. Anak ketiganya yang sedang kuliah, masih menjalani status mahasiswanya dengan membayar UKT. Sang ibu masih mencari cara agar anaknya bisa mendapatkan beasiswa untuk meringankan sppnya.

Bersyukur anaknya yang sebelumnya, berhasil mendapatkan beasiswa yang mempermudah perjalanan kuliahnya. Semoga semuanya menjadi anak yang baik dari sebuah pengorbanan dan perjuangan ibu yang lebih baik.

Yap, sesungguhnya hikmah dan hidayah ada disekitar kita setiap saatnya. Hanya saja seberapa besar kita tergerak untuk berusaha menggapainya.

Terkadang memang harus menjadi pendengar daripada terus berbicara. Di saat yang lain kitalah yang harus membaca dari buah pikiran orang lain.

Salam kebaikan.
Kamis, 24 November 2016 0 komentar

Menaikkan Level Tingkatan, Caranya bolehlah agak beda...



Tidak ada yang tidak mau melakukan percepatan dalam apapun, kemampuan yang dimiliki tentunya ingin agar bisa bertambah dan berkembang menjadi semakin baik.

Sebagai murid sekolah yang dalam proses pembelajaran, siapa yang tidak mau memiliki kemampuan belajar yang meningkat. Tentu setiap orang menginginkannya. Ada istilah kalau dalam beberapa sekolah itu kelas akselerasi. Kelas ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih diantara siswa yang lain, dan mendapat hak untuk melakukan proses percepatan dalam melakukan tingkat yang lebih tinggi.

Seiring berjalan waktu hal itu mulai berkurang, dan hanya ada kelas unggulan yang menjadi sebuah tempat bagi mereka yang memiliki kemampuan akademik yang lebih.

Siang ini pertemuan terakhir dalam proses pembelajaran kepada anak kelas 9 SMP IT Khairunnas. Biasanya kalau hari kamis pembelajaran kami adalah refreshing dalam melakukan kegiatan belajar, namun kali ini lain. Dalam pembelajaran terakhir ini saya memberikan sesuatu yang, yah, bisa dikatakan eksttrim.

Ide gila dan di luar batas selalu bergelayut di dalam pikiran untuk dilakukan.

Kesempatan terakhir ini saya memberikan soal latihan bahasa inggris kepada mereka seperti biasanya. Memang kalau dilihat sekilas soal biasa yang dikerjakan oleh mereka. Namun tentu bukan ekstrim namanya kalau tidak ada sesuatu yang beda.

Meskipun hanya 10 soal, yang saya berikan adalah soal Ujian Nasional tingkat SMA. Hehe, entah ini dikatakan iseng atau gila.

Ketika detik-detik terakhir waktu pengerjaan, barulah saya memberitahu kepada mereka bahwa itu adalah soal ujian nasional tingkat SMA. Beberapa diantara mereka protes dan terlihat wajah kesal. Cita dan Fitri sampai lemas dan sedikit membanting soal. Saya hanya memberikan senyum puas, hehe, di kerjain nih ye...

Sekitar dua puluh lima menit mereka berhasil mengerjakan tuntas, dan pada saat itu juga langsung di koreksi.
Tentunya saya tidak berharap banyak kepada mereka untuk bisa betul semua. Namun tetap saja saya mengumumkan untuk minimal betul 7 soal

Akhirnya setelah selesai saling bahas dan koreksi soal, hasilnya luar biasa. Dari seluruh siswa di kelas, hanya dua orang saja yang nilainya di bawah target yang saya berikan. Itupun tidak jauh. Dan semakin luar biasa lagi ketika salah seorang diantaranya betul semua. Reni, yang memang menunjukkan peningkatan dalam pembelajaran menjadi pemegang nilai sempurna pada latihan kali ini. Ilham yang biasanya terdepan kali ini sedikit tersalip.

Dan juga semua yang perempuan selain Reni, hanya salah dua. Saya rasa ini menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Karena di awal pembelajaran dulu, cukup tersendat, dan siswa perempuannya tidak ada yang pernah mendapatkan nilai yang baik.

Dua orang yang nilainya 5 dan 6, Rian dan Vian setelah dikoreksi kesalahan merekapun hanya karena kurang teliti. Jika mereka mengorekssinya ternyata bisa juga minimal mendapatkan nilai 8. Dari hasil latihan ekstrim hari ini ada beberapa hal yang bisa saya ambil kesimpulan.

Pertama, melakukan latihan dengan waktu yang dibatasi akan memicu otak bekerja lebih cepat. Selama tiga bulan setengah saya mengajar, banyak metode yang saya coba, dan akhirnya berhenti pada satu metode tetap yang saya lakukan dalam meningkatkan kemampuan mengerjakan soal anak kelas 9, yaitu dengan shift dan waktu.

Setiap minggu saya selalu melakukan latihan soal dengan dibagi beberapa giliran. Awalnya memang cukup lama 10 soal dua puluh menit keatas. Akhirnya setelah sering, saya semakin pendekkan waktunya. Ternyata hal ini memicu mereka untuk lebih cepat dalam menemukan jawaban dan memahami apa yang ada di soal.

Kedua, memberikan tingkat kesulitan diatas mereka tanpa perlu memberitahu. Hal ini pertama kali saya lakukan ketika melakuakn TO kepada mereka. Tingkat yang dilakukan memang soal-soal yang cukup tinggi. Ketika nilai mereka tidak ada yang sampai delapan, saya sangat maklum.

Namun kebiasaan itu membawa mereka terbiasa, dan akhirnya ketika diberikan soal yang serupa atau bahkan levelnya lebih rendah membuat mereka menjadi  lebih cepat berpikir dan mengerjakannya.

Dua hal sederhana yang bisa memberikan dampak yang luar biasa.

Membuat semua orang dengan kemampuan yang sama memang bukan hal yang mudah dilakukan. Tapi jika memiliki cara yang tidak biasa untuk dilakukan dengan tujuan memberikan pengaruh kebaikan kenapa tidak?

Terus keluarkan ide baru dalam hal apapun, karena kita tidak tahu hal apa yang akan membawa kita ke dalam kesuksesan.

Selamat berjuang nak, maaf atas segala kesalahan tiga bulan ini, cie melankolis, hehe.

Salam kebaikan.
 
;