Senin, 01 Juni 2020

Nangis tanpa sebab? Emang ada?


Assalamualaikum sobat pembaca. Baru bisa nulis dan posting agak malam. Kelelahan habis perjalanan bersama temen lama yang umurnya udah lumayan tua. Setelah nulis ini mungkin tak lama lagi saya kana meninggalkan layar. Karena . . . ngantuk, pengen tidur, hehe.

Oke, apa yang mau kita bahas kali ini sesuai judul. Tentang nangis. Kenapa dan ada apa dengan menangis? Ya nggak apa-apa pengen bahas aja, ide yang lagi dapet tentang itu sih. Gara-gara si anak bocah.

Besok inshaAllah nulis tentang sekolah saya, di mata anak alumni, hehe. Apa itu? Ya besok ya, kita kembali ke bahasan kali ini terlebih dahulu.

Nah, kembali membahas tentang menangis.

Kamu suka nangis? Atau malah hobi bikin orang nangis?

Penyebabnya bahagia atau sedih? Atau malah tanpa sebab?
Tentu setiap orang pernah menangis. Minimal ketika lahir. Yang katanya menangis karena akan merasakan beban berat di dunia ini. Yah katanya lah ya. Siapanya nggak tahu sih…

Menangis tentu juga salah satu cara melembutkan hati, dengan menangis menunjukkan bahwa kita masih memilki perasaan. Dengan menangis berarti kumpulan salah satu bentuk emosi itu ada di dalam diri kita. Lalu, apakah mungkin untuk menangis tiba-tiba dan tanpa sebab?

Jika kita ingin merenung lebih dalam, tentu tidak ada di dunia ini yang terjadi tanpa sebab. Semua hal berjalan tentu ada sebabnya. Karena Allah sudah mengatur semua itu dengan sempurna (cie bijak…)

Oke, jadi kalau menurut saya apakah menangis tanpa sebab itu ada? Hm, tidak lah ya. Meski jawabannya bisa ilmiah, filosofis, romantis, ataupun melankolis, tentu pasti ada penyebab dari setiap apa-apa yang terjadi di dunia ini.

Oke, berhubung tepar dan ngantuk, jadi ada sumber yang sempat saya cari, apakah penyebab menangis tanpa sebab? (kayaknya ada yang janggal dengan pertanyaannya ya), atau istilah yang berhubungan dengan sesuatu yang tentang orang yang menangis? Mari kita baca selanjutnya…

Dari website SehatQ, Menangis tanpa sebab dan tak terkontrol, ada beberapa hal yang memungkinkan hal itu terjadi.

1. Hormon : Wanita dilaporkan lebih sering menangis dibandingkan pria. Hal ini memunculkan teori bahwa hormon mungkin berpengaruh terhadap tangisan seseorang. Sebab, hormon testosteron yang tinggi pada pria diperkirakan bisa mencegah aktivitas menangis. Sebaliknya, prolaktin yang tinggi pada wanita boleh jadi bisa memicu tangisan.

2. Kelelahan : Kemungkinan penyebab menangis tanpa sebab dan tak terkontrol lainnya adalah tubuh yang terlalu lelah. Apabila terus menangis dan tahu bahwa Anda kurang tidur, maka bisa dipastikan segera istirahat menjadi solusinya. Penting untuk diingat, orang dewasa membutuhkan durasi tidur selama 7-9 jam dalam sehari.

3. Sedang hamil : Ibu hamil mungkin akan lebih sering menangis tiba-tiba dan menjadi kondisi yang umum dialami. Perasaan yang mengiringi tangisan tersebut bisa berupa kebahagiaan atau malah kesedihan.

4. Stres dan rasa cemas : Sebenarnya, stres merupakan respons diri yang normal terhadap beragamnya masalah hidup. Hanya saya, apabila terjadi terus-terusan, stres dapat menjadi tanda dari gangguan kecemasan. Rasa cemas tersebut membuat penderitanya lebih sulit menjalani hari dibanding orang kebanyakan.

5. Bipolar : Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem. Untuk sesaat, penderitanya akan merasa sangat bahagia. Namun kemudian, ia bisa menjadi sangat sedih. Bipolar pun bisa memicu menangis tak terkontrol, pikiran yang berjalan cepat, kurang tidur namun tak merasa lelah, hingga halusinasi.

6. Depresi : Depresi merupakan masalah medis dan mental yang ditandai dengan kesedihan, kelelahan, dan kemarahan yang berlebih. Walau rasa sedih menjadi hal yang normal, orang yang depresi akan mengalami kesedihan yang tak bisa dijelaskan selama beberapa waktu.

7. Pseudobulbar affect : Menangis tanpa sebab dan tak terkontrol mungkin juga bisa disebabkan oleh pseudobulbar affect. Kondisi yang disebut dengan labilitas emosional ini juga tak hanya memicu tangisan, namun juga bisa memicu tawa tak terkontrol walau tak ada pemancingnya.

Nah, sudah baca semuanya kan. Yah itu sih Cuma dari satu sumber, sobat semua tentunya bisa mencari sumber yang berjuta-juta dengan mengetikkan dan mengklik di jaringan internet tentang hal tersebut.

So, semuanya ternyata memiliki sebab. Bahkan, ada istilah yang merujuk hal tersebut yaitu hypophrenia. Kurang lebih memiliki makna yang artinya sebuah  perasaan emosional manusia yang sebenarnya merupakan respon terhadap suatu keadaan yang menimpa diri sendiri. Rasa sedih ini menjadi tidak normal karena seseorang dapat merasakan sedih dan tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas. (maaf banget lupa seumbernya L)

Jadi, bisa simpulkan sendiri dan mencari lebih jauh ya kalau yang ingin mengkaji hal ini lebih dalam tentunya.

Segini dulu tulisan kali ini, badan sudah diambang ambruk, mau pergi ke pulau kapuk…

Semoga bermanfaat, Salam kebaikan, dan Salam Tepar, hehe.


1 komentar:

WIP mengatakan...

Mantulll

Posting Komentar

 
;