Jumat, 12 Mei 2017

Tantangan dengan anak-anak yang unik



Satu tahun sempat ikut dalam pengalaman mengurusi anak-anak generasi emas alias anak kecil, menjadikan hal itu membentuk diri secara otomatis dalam beberapa hal.

Tahu sendiri lah kalau berurusan dengan anak kecil tidak mudah. Musti bisa banyak jutsu untuk menghadapinya, ratusan rayuan untuk membujuknya, serta jutaan trik untuk menjadikan diri menarik di hadapan mereka.


Semua tersedia. dari anak yang super aktif sampai pendiam dengan mulut dikunci teramat dalam.

Tidak hanya itu, sempat ikut dalam menangani anak berkebutuhan khusus menjadikan pengalaman yang juga tidak bisa dibilang murah. Seorang anak berumur enam tahun tapi pola mental dan psikologisnya masih tiga tahun.

Tidak hanya itu belum lagi anak-anak yang perlu penanganan khusus sebelum masuk kelas ataupun ketika pertengahan kelas. Ada yang perlu digendong setengah jam dulu baru mau nurut. Ada juga yang kalau pipis itu harus basah dulu baru cebok, sama aja ngompol dong ya...

Tapi semua itu menjadi hal yang nikmat. Tantangan untuk bisa membuat setiap anak sesuai dengan apa yang kita mau, dan juga bisa untuk menyesuaikan diri dengan apa yang mereka mau.

Posisi sekarang yang sudah pindah tempat, menghadapi anak-anak yang lebih besar, remaja yang sedang masa-masa kritis pubertasnya.

Memiliki berbagai macam karakter anak yang perlu untuk ditaklukkan tidak mudah, bahkan makin kesini saya pun angkat tangan untuk tidak memaksakan beberapa anak dengan hal-hal yang kurang mereka sukai.

Satu yang cukup menjadi sorotan dari pertama kali mengajar, seorang anak yang super duper cool. Menurut saya sih kayak gitu. Nilai plusnya, beliau ini coolnya bukan dibuat-buat, murni, alami, cetakan yang ori. Berjalan biasa dengan mukanya yang biasa sudah cukup bisa membuat terpana.

Memang pada dasarnya anak ini tidak suka dengan keributan, hal yang tidak teratur ataupun hal yang berbau tampilan di depan umum. kalau minta izin mengambil teori yang biasa dipakai oleh para psikolog anak ini memang tergolong sebagai anak introvert. Tapi makin kesini hal-hal yang tidak biasa tertangkap dari dirinya.

Sebut saja namanya Gama (biar tidak menyebut anak ini terus ya, susah dah,) cowok cool satu ini dibalik wajah seriusnya, tapi memperhatikan dalam setiap pelajaran. Gaya khususnya adalah ketika mulai memakai kacamata, tandanya dia sedang memperhatikan penuh. Pun ketika melihat buku catatannya, selalu memiliki catatan detail untuk beberapa materi yang kurang dipahaminya.

Hal ini berdampak dengan nilai semester pertamanya dan tengah semester kedua, mengalami peningkatan yang mengagumkan.

Nah, di semester ini Gama pun semakin cair dalam setiap kegiatannya. Meskipun wajah coolnya tidak hilang dan tak bisa dirubah, Gama sudah lebih banyak berbicara dibandingkan dulu. Dan juga lebih mudah tertawa jika melihat sesuatu yang lucu. Gugup dan canggung di depan umum lah yang masih susah dihilangkan dari dirinya.

Tertantang untuk mencoba memaksimlkan apa yang dirinya punya, tercapailah kemaren ketika meminta dirinya untuk bisa ikut dalam sebuah penampilan. Saya pun dapat ide untuk menjadikannya pemeran inti di tengah. Benar-benar menggunakan sifat alaminya, cukup berjalan biasa dan diam tanpa kata. Hasilnya pun bisa dikatakan tidak biasa.

Meskipun Gama, masih merasa canggung, untuk menutupi hal itu, saya posisikan menghadapnya membelakangi peninton dengan begitu tak akan ada yang melihat wajahnya. Yang terpancar hanyalah aura misterius dari balik punggungnya, semoga lancar sampai hari H, empat hari lagi lho...

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;