Minggu, 21 Mei 2017

Narasumber di BE TV...


Oke, sudah seminggu lebih tidak menulis, sekarang saya bombardir postingan di blog dengan banyak tulisan. Saya mulai dari kegiatan hari rabu.

Masih teringat inspirasi kuat awal menulis blog, Bang Syaiha, atau singkatan dari Syaiful hadi. Ketika tulisan beliau tentang kegiatan kesehariannya diliput oleh salah satu tv Swasta dan masuk menjadi salah satu bagian dari isi beritanya. Sempat terbersit keinginan untuk menjadi seperti itu. Tapi atau hal yang melencengkan niat takut tidak menjadi berkualitas tulisan karena ingin di lihat, akhirnya sempat tertutup lagi.


Nah, rabu lalu, mendapat tawaran untuk menjadi narasumber sebagai pendukung program dari Homeschooling U_Care, homeschooling pertama di Bengkulu. Tentu saja merasakan sebuah tingkatan tangga yang harus saya naiki lebih tinggi. Tanpa pikir panjang saya mengiyakan.

Jadwal seharusnya rabu lalu (10 mei) akhirnya diundur menjadi rabu ini (17 mei). Menyiapkan berbagai posisi dan bagian yang akan dibawakan di BE Tv nanti, salah satu Tv Lokal di Bengkulu.

Tak pernah sekalipun terbayangkan hal seperti ini akan terjadi, meskipun masih dalam lingkup lokal, semoga menjadi langkah awal untuk naik tingkat lagi dalam kualitas hidup ini. Meskipun bukan dalam hal kepenulisan, semoga menjadi awal untuk membuat tulisan yang semakin baik dan produktif.

Nah, setelah mengiikuti cas ruh, selepas Isya saya langsung bertolak menuju kediaman yayasan dan kepala sekolah untuk mempersiapkan diri menuju lokasi di daerah SKIP. Sekitar setengah sembilan kami sudah berada di studio BE TV.

Sembilan kurang lima belas menit kami langsung memasuki tempat dimana akan diadakan siaran langsung tentang homeschooling yang akan kami bawakan. Mempersiapkan semua hal, dari posisi duduk, lightning, posisi kamera, dan microphone yang akan menjadi perekam dan pengeras suara yang disalurkan menjadi suara utuh di dalam televisinya.

Baru pertama kali menghadapi hal seperti ini, siapa sih yang tidak grogi, akhirnya saya sempat asyik dengan diri sendiri, ketika tidak sengaja berbeatbox dari mulut, host pun langsung menoleh.

Setelah masuk jam sembilan kami mulai di wawancarai satu persatu. Dimulai dari perkenalan, yang akhirnya bingung ketika ingin memanggil saya. Antara bapak, lalu di usul menjadi sir. Namun pada akhirnya setelah segmen dua sampai habis, sang host memanggi saya dengan panggilan ustad. Sama dengan panggilan ketika di sekolah tempat mengajar. Saya iya kan saja, selama panggilannya tidak aneh-aneh dan menghina tidak usah ambil pusing deh, hehe.

Nah di segmen pertama ketika tiba saya mendapatkan pertanyaan tentang legalitas, sebanarnya ini bukan ranah saya. Alhasil setelah menjawab sedikit saya kembalikan kepada Bunda Unin, selaku pemilik yayasan.

Ketika break, host akhirnya menegur bahwa saya menjawab terlalu sedikit. Akhirnya ketika segmen kedua masuk, saya lebih banyak bercerita tepatnya. Banyak sekali yang saya sampaikan, meskipun kadang sempat berpikir “saya ini ngomong apa sih?” nah dari sini saja sudah bisa kelihatan bagaimana groginya saya, hehe.


Tapi alhamdulillah, ke segmen-segmen berikutnya semuanya semakin lancar dan santai. Ujung-ujungnya kembali keluar gaya alami saya dalam berbicara. Tapi harus menahan jeda waktu ketika berbicara, karena jangan sampai mengambil waktu terlalu banyak.

Setelah satu jam kurang lebih yang tidak terasa itu, kami menyelesaikan apa yang harus kami sampaikan. Benar-benar bercerita tentang konsep sekolah  yang kami cetuskan untuk pembentukan anak,.,

Setelah keluar dari ruangan syuting live, huh mengambil nafas panjang karena udah selesai acaranya. Jujur saja serasa hal yang benar-benar senang, meskipun semua itu masih banyak belajar. Dan dari gaya pembicaraan, kata hostnya sih kayak motivator, amiin...

Semoga nantinya bisa menjadi narasumber bener-bener dalam agenda dari diri sendiri, entah itu pelatihan atau bedah buku sendiri, semoga, hehe.

Salam kebaikan

0 komentar:

Posting Komentar

 
;